Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menguraikan bagian pendahuluan dari penelitian, yaitu: latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang dikembangkan, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum merupakan hal yang mendasar dalam pendidikan di sekolah. Hidayat 2013 menyatakan bahwa kurikulum adalah salah satu instrumen input dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Seperti yang terjadi di Indonesia, pergantian Kurikulum telah sering dilakukan demi meningkatkan mutu dari pendidikan. Perubahan dan pengembangan dalam Kurikulum harus dilakukan secara sistematis, memiliki visi dan arah yang jelas Mulyasa, 2013. Dewasa ini, pemerintah Indonesia sedang gencar mensosialisasikan perubahan Kurikulum 2006 KTSP dengan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas dan bertahap, mulai tahun ajaran 2013 Juli 2013 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dimulai di kelas I dan IV untuk SD, kelas VII SMP, dan kelas IX SMA Mulyasa, 2014. Berubahnya Kurikulum 2006 KTSP ke Kurikulum 2013 adalah bertujuan untuk memperbaiki sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Berkaitan dengan perubahan Kurikulum, berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan Kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter Mulyasa, 2014. Melihat hal tersebut, maka Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar yang akan menjadi fondasi bagi tingkat selanjutnya. Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan Mulyasa, 2014. Implementasi Kurikulum 2013 menuntut kerjasama yang optimal diantara para guru. Kerjasama antar guru sangat penting dalam proses pendidikan yang akhir-akhir ini mengalami perubahan yang sangat pesat. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi memiliki berbagai komponen, antara lain adalah: Kurikulum, rencana pembelajaran, proses pembelajaran, mekanisme penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan pembelajaran, pengelolaaan sekolah, pelaksanaan pengembangan diri peserta didik, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, serta etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolahmadrasah Mulyasa, 2014. Pemerintah telah melakukan upaya agar implementasi Kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik yaitu dengan mengadakan diklatpelatihan kepada guru di setiap daerah. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik dan tematik terpadu. Pendekatan saintifik adalah proses guna memberikan pemahaman bagi peserta didik untuk mengenal dan memahami materi yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan ilmiah Kemendikbud, 2013. Tema digunakan untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa Depdiknas, 2006. Tema dalam Kurikulum 2013 terdiri dari beberapa subtema, dan disetiap subtema terdapat enam pembelajaran. Masing-masing pembelajaran dikembangkan dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran harian RPPH. Salah satu tugas guru dalam melakukan pembelajaran di kelas adalah dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran harian RPPH untuk digunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran. rencana pelaksanaan pembelajaran harian RPPH mencerminkan apa yang akan dilakukan oleh guru dalam memberikan kemudahan belajar peserta didik, dapat juga diartikan seperti skenario pembelajaran yang dirancang oleh guru Mulyasa, 2008. Langkah- langkah yang dilakukan guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran harian RPPH adalah menentukan kompetensi dasar, menentukan indikator dan tujuan pembelajaran, menentukan alokasi waktu, merumuskan tujuan pembelajaran, memilih metode pembelajaran, menyusun langkah-langkah pembelajaran dan menentukan teknik penilaian Muslich, 2007. Namun tidak semua guru dapat dengan mudah menyusun sebuah perangkat pembelajaran RPPH dengan kurikulum yang baru yaitu Kurikulum 2013. Guru memerlukan waktu dan pelatihan yang cukup untuk dapat membuat sebuah perangkat pembelajaran yaitu RPPH dengan mengacu pada Kurikulum 2013. Selain itu guru juga memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan Kurikulum 2013. Seperti yang peneliti temui saat melakukan kegiatan Program Pengalaman Lapangan PPL di SD KJB, beberapa guru mengeluh mengenai penyusunan RPPH Kurikulum 2013. Guru tersebut mayoritas merupakan guru kelas I SD, mereka beralasan karena untuk melakukan pembelajaran satu mata pelajaran saja siswa kelas I SD cukup sulit untuk diberi pengarahan. Guru merasa kesulitan untuk dapat mengkondisikan kelas dengan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPPH Kurikulum 2013. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi di SD KJB saja, namun juga terjadi di beberapa SD di Yogyakarta yaitu, SDN SB, SDN JK, SDN NP, dan SD KGJ. Peneliti mendapati data tersebut berdasarkan hasil Focus Group Discussion. Berdasarkan pengumpulan informasi yang di dapat dalam Focus Group Discussion maka peneliti melakukan langkah lebih lanjut dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap lima sekolah dasar terebut. Peneliti melakukan wawancara dan observasi terhadap lima sekolah dasar yang ada didaerah Yogyakarta untuk mengetahui secara langsung pengimplementasian dan permasalahan Kurikulum 2013 yang ada di lapangan. Kelima sekolah dasar tersebut adalah SD KJB, SDN SB, SDN JK, SDN NP, dan SD KGJ. Peneliti mendapati ternyata pengimplementasian Kurikulum 2013 tidaklah berjalan dengan mudah. Beberapa guru masih kebingungan mengenai implementasi Kurikulum 2013. Seperti pada wawancara yang peneliti lakukan pada guru kelas I dilima sekolah dasar, kelima guru tersebut berpendapat bahwa sosialisasi Kurikulum 2013 pada saat mereka mengikuti pelatihan masih dirasa kurang jelas. Masalah yang peneliti temukan di lapangan terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini. Tabel 1.1 Masalah Terkait Implementasi Kurikulum 2013 yang Ada di Lapangan SD KJB SDN SB SDN JK SD NP SD KGJ Guru kelas I mengalami kesulitan dalam menyusun rubrik penilaian RPPH Guru kelas 1 tidak bisa membuat RPPH 3 dari 8 guru kelas I belum bisa membuat RPPH kurikulum 2013, masih terpaku dengan RPPH KTSP 4 Guru kelas I meminta tolong dibuatkan RPPH Keterlambatan distribusi buku guru dan siswa menjadi kendala bagi guru dan siswa dalam KBM Kendala yang dihadapi kelima guru yaitu masih kesulitan dalam menerapkan pembelajaran tematik dengan mengacu Kurikulum 2013 terutama pada penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH. Guru-guru tersebut masih kebingungan dalam membuat perangkat pembelajaran pada Kurikulum 2013. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH yang berganti dan harus memuat beberapa muatan pebelajaran menyebabkan guru kesulitan dalam menyusunnya. Peneliti juga melakukan observasi pembelajaran kepada lima sekolah tersebut. Hasil observasi dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah tersebut, peneliti mendapati bahwa dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, guru jarang sekali menggunakan media sebagai penunjang pembelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan kelima guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran masih cenderung klasikal, yaitu dengan menggunakan model ceramah, diskusi dan penugasan. Model pembelajaran tersebut, membuat peserta didik menjadi bosan dan minat dalam mengikuti pembelajaran berkurang. Kebosanan dan kurangnya minat peserta didik terlihat ketika guru sedang menjelaskan materi, siswa justru berlarian kesana kemari dan bermain dengan teman di kelasnya. Hal tersebut sangatlah wajar, karena pada usia kelas I SD siswa masih cencerung senang bermain dan belum memahami apa tujuan mereka datang ke sekolah. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap lima siswa mengenai pembelajaran di kelas. Hasil wawancara terhadap kelima siswa tersbut dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini. Tabel 1.2 Masalah yang Dialami Siswa Kelas I SD Ketika Pembelajaran Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Mengalami kebosanan ketika pembelajaran di kelas Ingin bermain dengan teman Tidak konsentrasi ketika pembelajaran karena banyak teman yang mengganggu Ingin belajar sambil bermain Mengalami kebingungan ketika pembelajaran di kelas Hasil wawancara terhadap siswa seperti terlihat pada tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa siswa kelas I SD masih memiliki rasa senang bermain, sedangkan guru belum dapat mengakomodasi pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Piaget dalam Majid, 2014 mengungkapkan bahwa anak usia SD urung usia 7-11 tahun berada pada tahap operasional konkret dimana tahapan tersebut ditandai oleh kemampuan berpikir konkret dan mendalam, serta mampu mengklasifikasi dan mengontrol persepsinya. Melalui kegiatan bermain sambil belajar dapat membantu siswa dalam tahap perkembangan operasional konkret. Tahap operasional konkret merupakan perkembangan yang dapat memberikan jembatan peningkatan pemahaman anak-anak karena interaksi sosialnya Vygotsky dalam Beaty, 2013. Siswa melakukan kegiatan bermain dengan rasa senang, sehingga semua kegiatan bermain yang menyenangkan akan menghasilkan proses belajar pada anak Mutiah, 2010. Oleh sebab itu, menerapkan pembelajaran bermain sambil belajar terkadang memang perlu dilakukan agar anak tidak merasa bosan. Permainan anak juga tidak memunculkan sifat egoisme tetapi lebih menekankan pada harmoni atau keharmonisan hubungan sosial dalam kehidupan bermasyarakat Prihtiyani, 2010 dalam Sujarno, 2013 . Selain itu, pada permainan anak juga mendatangkan manfaat positif bagi perkembangan jiwa anak yang dapat mengasah kecerdasan emosional dan karakter pada anak. Anak akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya melalui permainan yang dilakukan Sujiono, 2010. Melihat uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat sebuah permasalahan yang krusial dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar terkait dengan pengimplementasian Kurikulum 2013. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk membuat penelitian mengenai dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH dengan mengambil sebuah judul penelitian “Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Harian RPPH Berbasis Permainan Anak Kelas 1 SD pada Tema Diriku Subtema Tubuhku. ”

B. Identifikasi Masalah