Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

who participated in interview for one to two hours. Focus group interviewing was developed in recognition that many consumer decision are made in a social context”. Patton menjelaskan bahwa wawancara grup dapat fokus apabila wawancara terdiri dari kelompok kecil untuk topik yang spesifik. Kelompok tersebut biasanya terdiri dari 6 sampai 10 orang dengan persamaan latar belakang yang berpartisipasi dalam wawancara untuk satu sampai dengan dua jam. Fokus wawancara grup dikembangkan untuk mengenali keputusan yang dibuat dari konteks sosial.

c. Observasi

Pengamatan atau obervasi merupakan kegiatan yang meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera Arikunto, 2005. Penelitian ini menggunakan 2 jenis observasi yaitu terstruktur dan tidak terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis mengenai apa yang diamati, kapan dan dimana tempatnya Sugiyono, 2014. Observasi terstruktur digunakan pada tahap pendahuluan. Bentuk observasi yang dibuat adalah checklist, yaitu daftar isian yang bersifat tertutup, responden tinggal membubuhkan tanda check centang pada kolom yang tersedia Trianto, 2010. Peneliti melaksanakan pengamatan atau observasi terhadap proses pembelajaran tematik yang dilakukan oleh guru kelas I. Pengamatan tersebut dilakukan mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran, hingga kegiatan penutup. Observasi terhadap kegiatan pembelajaran dilakukan dalam kelas dan diluar kelas sesuai dengan tempat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi tidak terstruktur merupakan observasi tidak sistematis mengenai apa yang akan diamati Sugiyono: 2014. Observasi ini digunakan pada tahap uji coba terbatas.

d. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu catatan atau peistiwa penting yang sudah berlalu, dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental seseorang Sugiyono 2014. Dokumentasi dilakukan pada tahap uji coba terbatas yaitu pada penilaian hasil tes siswa yang merupakan dokumen nilai siswa. Tes adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran Masidjo, 1995. Intrumen tes tersebut berupa soal pilihan ganda sejumlah 19 soal. Soal tersebut telah disesuaikan dengan indikator pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Sebelum diberikan kepada siswa saat uji coba terbatas, soal tersebut telah diuji baik validitas maupun reliabilitasnya, sehingga diharapkan hasil dari pemberian instrumen ini akan menghasilkan data yang relevan dan mampu mengukur tingkat keberhasilan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh peneliti.

E. Instrumen Penelitian

Sebuah penelitian memerlukan suatu alat atau instrumen untuk pengumpulan data. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono 2010 yang mengatakan bahwa instrumen adalah alat ukur dalam penelitian.

a. Lembar Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden Sugiyono, 2014. Penelitian ini menggunakan tiga kuesioner untuk tiga tahap, yaitu 1 tahap studi pendahuluan berupa kuesioner untuk menilai Silabus dan RPPH guru, 2 tahap kedua penyusunan produk berupa kuesioner untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk melalui validasi oleh para ahli dan 3 tahap ketiga pada tahap uji coba produk untuk mengetahui pendapat siswa tentang kegiatan saat uji coba terbatas. Tahap pendahuluan, kuesioner yang digunakan untuk menilai RPP guru diambil dari Kemendikbud 2014. Alasan peneliti menggunakan format dari kemendikbud dikarenakan tabel pengamatan tersebut yang dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelatihan guru oleh pemerintah. Tabel penilaian RPP ini diisi dengan melihat kelengkapan komponen yang ada didalam RPP guru. Penilaian RPP dilakukan dengan memberi nilai pada setiap komponen yang ada. Pemberian nilai dengan cara memberi checklist √ pada kolom yang sudah tersedia. Rentang nilai yang diberikan antara 1-3. Nilai 1 menunjukkan bahwa komponen tersebut tidak ada didalam RPP guru. Nilai 2 menunjukkan bahwa komponen tersebut dianggap kurang lengkap. Nilai 3 menunjukkan bahwa komponen tersebut dianggap sudah lengkap. Kisi-kisi pedoman penilaian RPP yang digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Kisi-kisi penilaian RPPH No Indikator 1 Identitas Mata Pelajaran 2 Perumusan Indikator 3 Perumusan Tujuan Pembelajaran 4 Pemilihan Materi Ajar 5 Pemilihan Sumber Belajar 6 Pemilihan Media Belajar 7 Metode Pembelajaran 8 Skenario Pembelajaran 9 Rancangan Penilaian Autentik Tabel 3.1 merupakan komponen RPPH yang dinilai oleh para pakar. 1 Identitas Mata Pelajaran, yang menganalisis: satuan pendidikan kelas, semester, programprogram keahlian, tema pelajaran, subtema, jumlah pertemuan. 2 Perumusan Indikator yang mengarah mengenai; 3 Perumusan Tujuan Pembelajaran dengan penilaian; 4 Pemilihan Materi Ajar; 5 Pemilihan Sumber Belajar; 6 Pemilihan Media Pembelajaran yang digunakan dan nampak pada penyusunan RPPH; 7 Metode Pembelajaran menjadi salah satu fokus peneliti dimana permainan anak yang dikembangkan terdapat pada metode pembelajaran. Penilaian yang mencakup permainan terdapat pada pembelajaran 2, 4, dan 5, dengan menganalisa: a kesesuaian permainan dengan tujuan pembelajaran, b kesesuaian permainan dengan pendekatan saintifik, c kesesuaian permainan dengan karakteristik peserta didik. 8 Skenario Pembelajaran; dan 9 Rancangan Penilaian Autentik. Selanjutnya Instrumen penilaian silabus menggunakan kuesioner yang sudah divalidasi oleh ahli. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas silabus yang digunakan oleh guru. Berikut kisi-kisi penilaian silabus dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Kisi-kisi penilaian silabus Aspek yang Dinilai Indikator Kelengkapan Unsur – unsur Silabus Satuan Pendidikan Kelas Semester Tema Subtema Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran