Ringkasan Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data

poduk dilakukan menggunakan instrumen kuesioner penilaian RPPH yang telah terstandar dari dikti untuk PLPG tahun 2014. Kuesioner tersebut memuat penilaian dengan skala 0-3. Item yang dinilai dalam RPP berjumlah 30. Perolehan skor akan diperoleh melalui rumus yang terlihat pada gambar 3.6. Gambar 3.6. Rumus perskoran validasi RPPH Sumber: Kemendikbud 2014 Kuesioner juga digunakan untuk menilai silabus. Kuesioner silabus digunakan untuk menilai silabus guru. Kuesioner tersebut telah melalui tahap validasi ahli. Ada 20 item dalam penilaian silabus. Perolehan skor akan diperoleh melalui rumus yang terlihat pada gambar 3.7. Gambar 3.7 Rumus perskoran validasi silabus Sumber: Kemendikbud 2014 Skor yang diperoleh dari penilaian para ahli, selanjutnya akan ditentukan kriteria peringkat kualitas RPPH. Kriteria tersebut diambil pada sumber yang sama yaitu diambil dari Kemendikbud 2014. Kriteria peringkat kualitas RPPH dan silabus tersebut dapat dilihat pada tabel 3.13. Nilai = Nilai = Tabel 3.13 Tabel Kriteria Peringkat Kualitas RPPH Peringkat Nilai Amat Baik AB 90AB≤100 Baik B 80B≤90 Cukup C 70C≤80 Kurang K ≤70 Sumber: Kemendikbud 2014 Kuesioner juga digunakan untuk mengetahui komentar guru dan siswa terhadap kegiatan uji coba terbatas yang telah dilakukan. Hasil kuesioner akan dianalisi menggunakan cara kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan komentar dari guru dan siswa untuk mengetahui efektiitas RPPH berbasis permainan anak. Hasil kuesioner akan digunakan sebagai bahan bertimbangan kualitas maupun perbaikan RPPH. 2 Hasil Kuesioner Uji Coba Terbatas Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengetahui keefektifan produk RPPH berbasis permainan anak melalui uji coba terbatas. Kuesioner tersebut diberikan kepada siswa dan telah melalui tahap validasi ahli. Perhitungan kuesioner siswa akan dihitung menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk menghubungkan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata Widoyoko:2013. Skala yang diguanakan memuat 3 pilihan dengan kriteria sebagai berikut: = Puas 3 = Cukup 2 = Tidak Puas 1 Skala tersebut kemudian dihitung dengan cara menjumlahkan perolehan nilai yang selanjutnya di bagi dengan jumlah item dalam kuesioner. Total item kuesioner adalah 4. Maka rumus perhitungan kuesioner guru dapat dilihat pada gambar 3.8. Gambar 3.8 Rumus Penskoran Kuesioner Siswa

b. Hasil Wawancara

Hasil wawacara dengan guru dan siswa akan dianalisis secara kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan hasil wawancara untuk menganalisis kebutuhan guru dan siswa terkait dengan implementasi kurikulum 2013. Analisis guru menunjukkan guru memerlukan RPPH, sedangkan siswa membutukan permainan sebagai metode pembelajaran. Wawancara pada tahap ujicoba terbatas dilakukan oleh guru untuk mengetahui tanggapan terhadap efektifitas produk RPPH berbasis permainan tradisional. Nilai = jumlah Perolehan Nilai

c. Hasil Observasi

Hasil observasi dianalisis dengan cara kuantitatif yaitu diperoleh berdasarkan skala yang sudah terdapat pada instrument penilaian kegiatan pembelajaran. Penilaian memuat skala 1-4. Skor maksimal yang dapat dicapai adalah 136. Rumus pedoman penskoran hasil observasi dapat dilihat pada gambar 3.9. Gambar 3.9. Rumus perhitungan observasi Nilai = Sumber: Kemendikbud 2014 Gambar 3.9 merupakan rumus untuk menghitung hasil observasi yang dilakukan di kelas. Perhitungan observasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

d. Hasil Dokumentasi

Hasil dokumentasi diperoleh dari penilaian RPPH serta perolehan nilai pretest dan posttest siswa. Ketiganya diolah secara kuantitatif. Berikut merupakan pedoman penilaian dokumen dalam penelitian ini. 1 Dokumetasi RPPH Jumlah instrumen yang dinilai dalam RPPH ada 30 item. Penilaian menggunakan pedoman skala 1-3. Jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh adalah 90. Rumus untuk memproleh nilai dapat dilihat pada gambar 3.10. Gambar 3.10 Rumus penilaian telaah RPP Sumber: Kemendikbud 2014 Langkah selanjutnya yaitu menentukan interval yang sesuai sehingga dapat diketahui peringkat kualitas RPPH yang digunakan oleh guru. Kriteria yang digunakan bersumber pada pelatihan Kemendikbud 2014. Kriteria peringkat kualitas RPP tersebut dapat dilihat pada tabel 3.13. 2 Dokumentasi Nilai Pretest dan Posttest Jumlah soal untuk pretest dan posttest adalah 19 item berupa pilihan ganda. Jumlah skor maksimal adalah 18. Maka pedoman penghitungan skor dengan cara: Gambar 3.11 Rumus pensekoran tes Sumber: Kemendikbud 2014 Selanjutnya skor diperoleh kemudian skor siswa akan dirata-rata. Rumus penghitungan rata-rata dengan cara: Gambar 3.112 Rumus rata-rata Sumber: Kemendikbud 2014 Setelah diperoleh rerata nilai seluruh siswa, semua rerata akan dibandingkan antara nilai pretest dan posttest dan dilihat apakah terjadi peningkatan atau tidak. Nilai = Nilai = Nilai = Rumus perhitungan peningkatan nilai pretest dan posttest dapat dilihat pada gambar 3.13. Gambar 3.13 Rumus peningkatan nilai pretest dan posttest Sumber: Kemendikbud 2014

L. Jadwal Penelitian

Penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan selama 5 bulan yaitu dari bulan Juli-November 2014. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.14. Tabel 3.14 Jadwal penelitian No Kegiatan Bulan Jul Agst Sept Okto Nov Des Jan 1 Pengumpulan data 2 Pembuatan produk 3 Validasi produk 4 Revisi produk 5 Validitas soal 6 Uji coba terbatas 7 Pengolahan data 8 Penyusunan laporan 9 Ujian skripsi Nilai = X 100 96

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan. Uraian pada bab IV meliputi jawaban dari rumusan masalah yaitu model RPPH dan pertanyaan penelitian yaitu situasi di lapangan, prosedur penyusunan RPPH, kualitas RPPH, dan dampak RPPH.

A. HASIL PENELITIAN

Bagian ini mendeskripsikan hasil yang diperoleh peneliti selama melakukan penelitian di lapangan.

1. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah penelitian adalah “bagaimana model RPPH berbasis permainan anak kelas 1 SD pada subtema “kegiatan malam hari”” dan “bagaimana kelayakan pengenyusunan RPPH berbasis permainan anak kelas 1 SD pada subtema “kegiatan malam hari””. Model penyusunan RPPH yang digunakan oleh peneliti diambil dari Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 Kelas 1 SD Kemendikbud, 2014. RPPH juga disusun berdasarkan kebutuhan guru dan siswa yang membutuhkan adanya permainan untuk diakomodasikan dalam pembelajaran.

2. Pertanyaan Penelitian

Bagian ini akan menjawab pertanyan penelitian berkaitan dengan penyusunan produk RPPH. Pertanyaan penelitian tersebut adalah situasi di lapangan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013, penyusunan RPPH 97 berbasis permainan anak di kelas 1, dampak RPPH terhadap prestasi belajar siswa, dan Kualitas RPPH berdasarkan validasi ahli dan uji coba terbatas.

a. Situasi di SD Berkaitan dengan Implementasi Kurikulum 2013

Bagian ini menjelaskan tentang tahap pertama pendahuluan berupa potensi masalah, penyusunan instrumentasi analisis kebutuhan dan pengumpulan data awal. Tahap ini juga menjelaskan tentang situasi atau keadaan yang ada di 5 SD terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 khususnya pada bagian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH. Situasi tersebut ditunjukkan melalui potensi masalah dan pengumpulan data yang selanjutnya akan dianalisis. Berikut merupakan uraian uraian dari potensi masalah dan pengumpulan data. 1 Potensi Masalah Potensi merupakan sesuatu yang bisa digunakan sebagai kekuatan. Masalah adalah penyimpangan antara harapan dengan apa yang terjadi. Masalah dapat menjadi potensi jika didayagunakan Sugiyono:2013. Melihat fenomena yang terjadi pada dunia pendidikan, Indonesia telah banyak mengalami pasang surut untuk memperbaiki kemajuan pendidikan. Situasi tersebut tak lantas membuat pemerintah tinggal diam. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kemajuan pendidikan di Indonesia, salah satunya dengan mengganti kurikulum KTSP Kurikulum tingkat satuanPendidikan dengan Kurikulum 2013. Pergantian kurikulum bukan berarti permasalahan terkait pendidikan sudah selesai, tindakan ini memicu permasalahan baru di masyarakat. Permasalahan yang muncul terjadi pada guru karena guru kurangnya pemahaman