Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam
setiap awal pelaksanaan pembelajaran sehingga mempermudah guru ketika mengejar di lapangan. Disimpulkan dari pendapat tersebut bahwa RPP adalah
pengembangan rencana pembelajaran yang dilakukan oleh guru dari suatu tema atau subtema dalam silabus, yang dikembangkan lebih rinci dan sistematis dengan
melihat komponen-komponen yang berlaku dalam penyusunannya. Penyusunan RPP dilakukan untuk mempermudah guru ketika mengajar sekaligus untuk
melihat keberhasilan guru mengajar di lapangan.
c. Prinsip Pengembangan RPPH
RPPH menjadi suatu acuan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan dapat dikembangkan dengan memperhatikan minat serta
perhatian siswa terhadap materi pembelajaran Mulyasa, 2008. RPPH dapat
dikembangkan guru dengan memperhatikan silabus dan menyesuaikan kondisi pendidikan, meliputi kemampuan awal siswa, minat, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai dan atau lingkungan siswa yang mampu mendorong partisipasi aktif sesuai dengan
tujuan kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 81A 2013 . Langkah -langkah pengembangan RPPH menurut Akbar 2013 adalah,
1 identifikasi masalah pembelajaran di kelas melalui review literature,observasi kelas, dan telaah dokumen terkait dengan RPPH yang digunakan guru di
lapangan; 2 analisi kurikulum dengan melakukan analisis standar isi meliputi kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran; 3
menyusun draft RPPH berdasarkan landasan teoritik dan standar proses; 4 validasiahli untuk mengetahui kesesuaian draft RPPH dengan landasan teoritik
penyusunan RPPH menggunakan instrument validasi; 5 merevisi draft RPPH berdasarkan
validasi ahli;
6 melakukan
ujicoba RPPH
dalampraktik pembelajaran di kelas. Kemudian guru melakuakn validasi untukmengetahiu
keterterapan RPPH. Bersamaan dengan hal tersebut, dilakukan validasi audience oleh siswa untuk mengetahui keefektifan RPPH dalam mencapai target
pembelajaran; 7 melakukan revisi berdasarkan uji coba terbatas. analisis efek pembelajaran dan keterbatasan RPPH, melakukan revisi berdasarkan uji coba
terbatas untuk menghasilkan RPPH yang lebih baik dan efektif. Paparan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan kondisi pendidikan, meliputi kemampuan awal siswa, minat, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai dan atau lingkungan siswa. Langkah- langkah pengembangan RPPH secara garis besar dibagi menjadi 4, yaitu analisis
kebutuhan, penyusunan produk termasuk didalamnya melakukan analisis KI, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran,
melakukan validasi ahli, dan uji coba terbatas.
d. Bahan Ajar
Pelaksanaan pembelajaran akan berlangsung dengan baik dengan bantuan suatu bahan ajar. Bahan ajar adalah materi yang disusun secara lebih terperinci
terstruktur dalam kegiatan belajar-mengajar guna membantu guru dalam memberikan pembelajaran. Bahan ajar dapat dijadikan sebagai informasi, alat dan
teks yang dibutuhkan guru untuk merencanakan pembelajaran Majid, 2009. Bahan ajar tersebut dapat berupa tertulis koran, majalah, brosur, dan lain-lain
tidak tertulis internet. Bahan ajar yang digunakan dalam kurikulum 2013 disebut juga dengan bahan ajar tematik, yaitu semua muatan pembelajaran yang saling
berkaitan dijadikan kedalam satu tema. Prastowo 2014 berpendapat bahwa bahan ajar tematik adalah bahan ajar dari gabungan beberapa muatan
pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk membantu guru pada jalannya pembelajaran. Tujuannya adalah selain untuk mempermudah guru dan siswa
dalam mengikuti prosses belajar, juga untuk menyediakan bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan kebutuhan siswa. Tujuan tersebut bisa dijadikan bahan
untuk mengembangkan bahan ajar. Adapun pengembangan bahan ajar tematik dapat dilakukan dengan melihat
karakteristik dari bahan ajar menurut Prastowo 2014, yaitu 1 Aktif, bahan ajar dibuat harus memuat materi yang dapat mengaktifkan siswa, aktif pada fisik,
mental, intelektual
serta emosional
dengan mempertimbangkan
minat, kemampuan dan motivasi belajar; 2 Menarik dan menyenangkan. Bahan ajar
yang dibuat harus menarik minat siswa dan tidak membosankan; 3 Holistik. Bahan ajar sebisa mungkin dibuat untuk membantu siswa memahami suatu
fenomena di lingkungan yang dialami; dan 4 Autentik. Bahan ajar yang dibuat harus memuat pengetahuan yang mengacu pada pengalaman langsung yang sesuai
dengan kenyataan. Karakteristik tersebut digunakan sebagai dasar membuat bahan ajar yang tidak pasif. Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa bahan
ajar merupakan suatu alat berisi materi yang disusun secara terstruktur guna