dilakukan tidak secara manual tetapi menggunakan aplikasi komputer yaitu Microsoft Excel 2010. Simpulannya, uji statistik digunakan untuk data yang
berskala interval angka-angka dan merupakan uji yang terakhir. Teknik analisis data bertujuan untuk mengetahui dan sebagai bukti adanya
peningkatan dan perubahan mengenai motivasi belajar dan prestasi belajar siswa yang di harapkan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik kuantitatif
deskriptif. Teknik ini digunakan untuk menganalisis skala motivasi, observasi motivasi, kuesioner dan tes prestasi.
3.7.1 Analisis Data Motivasi Belajar
Analisis data motivasi terdiri dari rubrik observasi dan kuesioner serta diamati pada waktu pembelajaran sedang berlangsung. Cara menganalisis data
motivasi belajar siswa yaitu dengan membandingkan antara hasil kondisi awal dengan kondisi akhir siklus I dan siklus I dengan siklus II, sedangkan untuk
mengetahui rata-rata kualitas motivasi secara keseluruhan pada kondisi awal dan setiap siklusnya, peneliti menjumlahkan data observasi dan kuesioner kemudian
dibagi dua. Kriteria penskoran pada lembar kuesioner motivasi belajar yaitu untuk
setiap pertanyaan favorabel positif skor tertingginya 4 untuk menjawab sangat setuju SS, 3 setuju S, 2 tidak setuju TS, 1 sangat tidak setuju STS dan untuk
pertanyaan yang bersifat unfavorabel pemberian skor kebalikan dari pertanyaan favorabel. Data motivasi belajar yang peneliti peroleh selanjutnya dianalisis
menggunakan acuan PAP II. Masidjo 1995: 157 menyatakan bahwa ketika menggunakan PAP II maka penguasaan kompetensi minimal merupakan passing
score adalah 56 dari total skor yang seharusnya dicapai. Pengukuran tingkatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penguasan kompetensi dengan menggunakan PAP II dipaparkan didalam tabel 3.19.
Tabel 3.19 Perhitungan PAP II
Tingkat prestasi siswa Kategori prestasi
81 - 100 A
66 - 80 B
56 - 65 C
46 - 55 D
46 E
Berdasarkan tabel perhitungan PAP II menurut Masidjo, peneliti memodifikasi tabel kategori tingkat motivasi belajar siswa. Hasil modifikasi tabel
kategori tingkat motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.20. Tabel 3.20 Kategori Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Rentang persesentase skor
Rentang skor Kategori
66-100 66-100
Tinggi 56-65
56-65 Sedang
0-55 0-55
Rendah
Peneliti menggunakan acuan kategori tingkat motivasi belajar siswa hasil modifikasi supaya data penelitian peneliti lebih simpel dan mudah diingat. Data
motivasi yang sudah peneliti peroleh dari masing-masing siswa selanjutnya peneliti analisis lagi dengan menggunakan rumus motivasi kelas. Standar
penentuan siswa yang peneliti anggap termotivasi adalah yang masuk dalam kategori tinggi. Penggunaan rumus motivasi kelas bertujuan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan penelitian pada variabel motivasi dengan satuan persen. Rumus tersebut dapat dilihat pada gambar rumus 3.5.
Rumus motivasi kelas = x 100
Gambar 3.5 Rumus Motivasi Kelas
3.7.2 Analisis Data Prestasi Belajar