Pengertian Motivasi Belajar Indikator Motivasi

2.1.3 Motivasi Belajar

Subbab motivasi belajar peneliti jabarkan ke dalam 2 penjabaran tentang motivasi belajar. Penjabaran motivasi belajar tersebut terdiri dari: pengertian motivasi belajar dan indikator motivasi.

2.1.3.1 Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi merupakan salah satu faktor pendukung dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam belajar. Mc. Donald menyatakan bahwa “motivasi adalah perubahan energi diri yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan te rhadap adanya tujuan” Sardiman, 2001: 73. Simpulannya, motivasi adalah perubahan dari dalam diri yang ditandani dengan didahului tanggapan sehinga memunculkan perasaan terhadap adanya tujuan. Belajar dan motivasi adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Suprijono 2009: 163 menyatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku, dengan arti lain perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Uno 2008: 23 menyatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Berdasarkan pernyataan Suprijono dan Uno maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang sedang belajar, yang dipengaruhi dari faktor internal dan eksternal.

2.1.3.2 Indikator Motivasi

Motivasi belajar memiliki indikator atau unsur yang mendukung seperti yang ada dalam pernyataan Uno. Aritonang menyatakan bahwa motivasi memiliki indikator yang dapat dicapai. Indikator motivasi menurut Aritonang yaitu: 1 ketekunan dalam belajar, 2 ulet dalam menghadapi kesulitan, 3 minat dan ketajaman dalam belajar, 4 partisipasi dalam belajar dan 5 mandiri dalam belajar Aritonang, 2008: 14. Uno menyatakan bahwa terdapat enam indikator motivasi belajar yaitu: 1 adanya hasrat dan keinginan untuk belajar, 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3 adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4 adanya penghargaan dalam belajar, 5 adanya keinginan yang menarik dalam belajar dan 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif Uno, 2008: 23. Berdasarkan pernyataan Aritonang dan Uno peneliti mengambil enam indikator motivasi belajar yaitu indikator motivasi belajar yang dimiliki Uno. Alasan peneliti memilih indikator motivasi menurut Uno karena sesuai dengan penelitian tentang motivasi belajar yang akan diteliti oleh peneliti. Peneliti menggunakan indikator motivasi belajar menurut Uno karena menurut peneliti indikator motivasi belajar menurut Uno adalah yang paling lengkap, mudah dalam penerapan dan hampir sama dengan indikator motivasi belajar yang disampaikan oleh ahli-ahli yang juga mengemukakan tentang indikator motivasi belajar. Berikut adalah penjelasan indikator-indikator motivasi belajar yang digunakan peneliti menurut Uno yaitu Wahyono, 2014:1-2: 1. Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya disebut motif berprestasi. Motif berprestasi yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk memperolah kesempurnaan. Motif semacam ini merupakan unsur kepribadian dan prilaku manusia, sesuatu yang berasal dari „‟dalam‟‟ diri manusia yang bersangkutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri manusia. Motif berprestasi adalah motif yang dapat dipelajari, sehingga motif itu dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaanya. Penyelesaian tugas semacam ini bukanlah karena dorongan dari luar diri, melainkan upaya pribadi. Simpulan dari pernyataan ini adalah seseorang yang memiliki motif prestasi yang rendah dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar yang diusahakan dari kesadaran diri. 2. Adanya Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar Penyelesaian suatu tugas tidak selamanya dilatar belakangi oleh motif berprestasi atau keinginan untuk berhasil, kadang kala seorang individu menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berprestasi tinggi, justru karena dorongan menghindari kegagalan yang bersumber pada ketakutan akan kegagalan itu. Seorang anak didik mungkin tampak bekerja dengan tekun karena kalau tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik maka dia akan mendapat malu dari dosennya, atau di olok-olok temannya, atau bahkan dihukum oleh orang tua. Keterangan diatas tampak bahwa „‟keberhasilan‟‟ anak didik tersebut disebabkan oleh dorongan atau rangsangan dari luar dirinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi oleh perasaan mereka tantang gambaran hasil tindakan mereka contohnya orang yang menginginkan kenaikan pangkat akan menunjukkan kinerja yang baik kalau mereka menganggap kinerja yang tinggi diakui dan dihargai dengan kenaikan pangkat. 4. Adanya Penghargaan dalam Belajar Pernyataan verbal atau penghargaan dalam bentuk lainnya terhadap perilaku yang baik atau hasil belajar anak didik yang baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motif belajar anak didik kepada hasil belajar yang lebih baik. Pernyataan seperti „‟bagus‟‟, „‟hebat‟‟ dan lain-lain disamping akan menyenangkan siswa, pernyataan verbal seperti itu juga mengandung makna interaksi dan pengalaman pribadi yang langsung antara siswa dan guru, dan penyampaiannya konkret, sehingga merupakan suatu persetujuan pengakuan sosial, apalagi kalau penghargaan verbal itu diberikan didepan orang banyak. 5. Adanya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar Baik simulasi maupun permainan merupakan salah satu proses yang sangat menarik bagi siswa. Suasana yang menarik menyebabkan proses belajar menjadi bermakna. Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai. Seperti kegiatan belajar seperti diskusi, pengabdian masyarakat dan sebagainya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif Umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh karena itu motif individu untuk melakukan sesuatu misalnya untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan perkataan lain melalui pengaruh lingkungan. Lingkungan belajar yang kondusif salah satu faktor pendorong belajar anak didik, dengan demikian anak didik mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi kesulitan atau masalah dalam belajar.

2.1.4 Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Pengaruh menonton program relevisi berbasis sains terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi

0 13 115

Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (studi Penelitian pada anak Yatim di SMP YPMS Kedaung)

0 12 77

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media pemutaran film di kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi

2 124 132

Penggunaan media pembelajaran flipchart dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di MA Nurul Falah Pagedangan

0 17 165

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42