30
BAB III METODE PENELITIAN
Pada metode penelitian ini akan dibahas tentang jenis, setting, dan desain penelitian, persiapan, rencana setiap siklus, instrumen penelitian,
teknik pengumpulan dan analisis data, indikator keberhasilan serta jadwal penelitian.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam meningkatkan keaktifan, motivasi dan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS ialah
Penelitian tindakan kelas. Kemmis dalam Hopkins, 2011:87 mendefinisikan penelitian tindakan sebagai bentuk penyelidikan refleksi
diri yang dilaksanakan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial termasuk pendidikan untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dalam
a praktik-praktik sosial dan pendidikan mereka sendiri, b pemahaman mereka tentang praktik-praktik ini, dan c situasi-situasi yang melingkupi
pelaksanaan praktik-praktik tersebut. Dari uraian yang dikemukakan oleh Kemmis tersebut dapat kita tarik
kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan
merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan pertisipatif yang bertujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya
31 Kunandar, 2011:46. Berikut ini adalah bagan penelitian tindakan kelas
menurut Kemmis dan Taggart.
Gambar 3.1. Bagan siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Taggart
Gambar 3.1 siklus Penelitian Tindakan menurut Kemmis dan Taggart di atas menjelaskan tahapan penelitian yang akan dilaksanakan
setiap siklusnya oleh peneliti. Tahapan tersebut antara lain tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Arikunto 2006:17
menjelaskan bahwa pada tahap perencanaan tindakan kelas Planning ini, peneliti harus menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh
siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tahap yang kedua ialah tindakan Acting. Pada tahap ini peneliti harus melaksanakan dan
menerapkan apa yang sudah menjadi rancangannya dalam penelitian tersebut.
Tahap yang ketiga ialah tahap pengamatan Observing. Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan. Sebenarnya tahap ini tidak bisa
dipisahkan dengan tahap pelaksanaan tindakan karena pada saat melakukan tindakan peneliti juga sekaligus melakukan pengamatan. Tahap yang
32 keempat ialah tahap refleksi Reflecting. Tahap refleksi ini merupakan
kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan dan yang telah sesuai dengan harapan. Pada penelitian tindakan ini, jika peneliti
belum mencapai peningkatan sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti harus mengadakan siklus kedua yang mana siklus ini hampir mirip dengan
siklus yang pertama pelaksanaannya.
B. Seting Penelitian