Pembentukan BPUPKI Perumusan Dasar Negara Indonesia dan UUD

130

A. Siklus I Pertemuan I

Usaha-usaha Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Situasi Jepang yang semakin memburuk karena terdesak oleh Amerika Serikat di Perang Asia Timur Raya Perak Pasifik menyebabkan jatuhnya kepemimpinan Perdana Hediki kala itu. Kemudian, diganti oleh Perdana Menteri Kuniaki Koiso. Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan kelak di kemudian hari kepada Indonesia. Pada tahun 1944 pasukan Jepang mengalami kekalahan dengan pihak sekutu di berbagai pertempuran. Seluruh garis pertahanan Jepang di Pasifik sudah hancur. Menghadapi situasi kritis tersebut, pada tanggal 1 maret 1945 pemerintah pendudukan di bawah pimpinan Letnan Jenderal Kumikaci Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI Dokuritsu Junbi Cosakai. Tujuannya untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting menyangkut pembentukan Negara Indonesia.

1. Pembentukan BPUPKI

Beberapa bulan sebelum menyerah kepada Sekutu, Jepang mempersilahkan bangsa Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan. Persiapan kemerdekaan dilakukan dengan membentuk suatu badan penyelidik. Pada tanggal 29 April 1945, Jepang membentuk BPUPKI. Tugas BPUPKI adalah menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mendirikan sebuah Negara merdeka. Anggotanya terdiri atas wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia. Ketuanya dijabat oleh Radjiman Widyodiningrat. Raden Panji Suroso diangkat sebagai sekretaris yang dibantu oleh Toyohito Matsuda dan Mr. A.G. Pringgodigdo. Sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei-1Juni 1945 di gedung Tjuo Sangi In, Jakarta, dihadiri oleh jenderal Itagaki dan jenderal Nagano dari Jepang. Bendera kebangsaan Jepang, Hinomaru, dikibarkan oleh Mr. A.G. Pringgodigdo. Bendera kebangsaan Indonesia, merah putih, dikibarkan oleh Toyohito Matsuda. Pada siding ini membahas dasar Negara Indonesia. Pembicara pada siding BPUPKI adalah Mr. Supomo, Ir. Soekarno, dan Mr. Moh. Yamin. Mereka mengajukan usul mengenai dasar-dasar negara 131 Indonesia.

2. Perumusan Dasar Negara Indonesia dan UUD

persidangan BPUPKI untuk merumuskan UUD diawali dengan pembahasan mengenai dasar Negara Indonesia. Beberapa anggota pun dimintai pandangan mengenai dasar Negara Indonesia tersebut. Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Moh. Yamin mengajukan usul dasar Negara Indonesia, yaitu sebagai berikut. a. Perikebangsaan b. Perikemanusiaan c. Periketuhanan d. Perikerakyatan e. Kesejahteraan rakyat pada tanggl 31 Mei 1945 Mr. Supomo mengajukan usul dasar Negara Indonesia, yaitu sebagai berikut. a. Persatuan b. Kekeluargaan c. Mufakat dan demokrasi d. Musyawarah e. Keadilan social Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengajukan usul dasar Negara Indonesia yang disebut “Pancasila”. Adapun isinya sebagai berikut. b. Kebangsaan Indonesia c. Internasionalisme atau perikemanusiaan d. Mufakat atau demokrasi e. Kesejahteraan social f. Ketuhanan Yang Maha Esa Untuk merumuskan dasar Negara, BPUPKI membentuk panitia perumusan yang terdiri atas 9 orang panitia 9, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Yamin, Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A.A. Maramis, Abdul Kahar Muzakir, Wachid HAsyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso. Panitia 9 melakukan siding 132 di Jakarta dan menghasilkan Piagam Jakarta Jakarta Charter tanggal 22 Juni 1945. Piagam Jakarta memuat rumusan dasar Negara yang berbunyi sebagai berikut. a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk- pemeluknya. b. Kemanusiaan yang adil dan beradab. c. Persatuan Indonesia d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan. e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada sidang tanggal 10- 17 Juli 1945 BPUPKI membahas bentuk Negara, wilayah Negara, kewarganegaraan, pendidikan dan pengajaran. Kemudian, pada siding tersebut dibentuk pula sebuah panitia perancang UUD yang beranggotakan Mr. Supomo, Mr. Wongonegoro, Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A.A. Maramis, Mr. R.P. Singgih, H. Agus Salim, dan dr. Sukiman. Hasil kerja panitia Sembilan diserahkan kepada BPUPKI.

3. Pembentukan PPKI

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui model kooperatif tipe stad: penelitian tindakan kelas di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan

0 4 162

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Peningkatan prestasi belajar PAI melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta

1 53 118

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42