Persiapan Proklamasi Kemerdekaan oleh Para Pemuda

134 24 Materi Ajar Siklus I pertemuan II Peristiwa Sebelum Proklamasi 1. Menyerahnya Jepang pada Sekutu Pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima di Jepang dibom oleh Amerika Serikat. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Kota Nagasaki menjadi sasaran berikutnya yang dibom atom oleh Amerika Serikat. Pada tanggal 12 Agustus 1945 Jenderal Terauci, pemimpin pasukan Jepang di Asia Tenggara, menerima tokoh-tokoh Indonesia yang terdiri atas Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Radjiman Widyodinongrat di Vietnam Selatan. Pada pertemuan itu, Jenderal Terauci memprkenankan Indonesia untuk merdeka. Jepang kemudian menyerah kalah kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Bangsa Indonesia segra bertindak cepat. Para pejuang kemerdekaan Indonesia segera menyiapkan proklamasi kemerdekaan.

2. Persiapan Proklamasi Kemerdekaan oleh Para Pemuda

Kelompok-kelompok pejuang kemerdekaan Indonesia yang bertindak cepat itu di antaranya adalah kelompok Sukarni, kelompok Syahrir, kelompok Pelajar, dan kelompok Kaigun. Sukarni adalah salah seorang tokoh pemuda. Anggota kelompok Sukarni adalah Johan Syahruzah, Abdul Muluk, Kusnaeni, Adam Malik, Armunanto, Pandu Wiguna, M. Nitimiharja, dan Syamsudin. Mereka tinggal di asrama Jln. Menteng No. 31, Jakarta, sehingga dikenal sebagai “Pemuda Menteng 31”. Kelompok Syahrir terdiri atas Sutan Syahrir, Sudarsana, Sugra, Hamdani, dan Kartamuhari. Sutan Syahrir adalah tokoh pemuda yang mengetahui kekalahan Jepang dari Sekutu melalui siaran radio asing. Kelompok pelajar dipimpin oleh Johan Nur dengan anggota Sayaka, Syarif Thayeb, Darwis, Eri Sudewa, dan Chaerul Saleh. Mereka membentuk kelompok kedokteran di Jln. Prapatan No. 10 dan kelompok Jln. Cikini No. 71. Dua kelompok ini disebut “Persatuan Mahasiswa Kedokteran”. Kelompok Kaigun terdiri atas orang-orang Indonesia yang bekerja di Angkatan Laut Jepang. Mereka adalah Mr. Ahmad Subarjo, Sudiro, Wikana, E. Chaerudin, dan Jayapranata. Pada saat itu tentara Jepang mengawasi dengan ketat semua aktivitas pejuang Indonesia. Para pejuang Indonesia melakukan aktivitasnya secara sembunyi-sembunyi. Agar perjuangan mereka luput dari pengawasan Jepang, maka 135 mereka mengadakan gerakan rahasia. Setelah menerima berita kekalahan Jepang kepada Sekutu, mereka segera bertindak. Rapat-rapat kilat dan rahasia diadakan sejak tanggal 15 Agustus 1945 malam hari. Pukul 20.00, mereka rapat di Jln. Pegangsaan Timur, Jakarta. Rapat dipimpin oleh Chaerul Saleh yang dihadiri oleh Darwis, Johan Nur, Kusnandar, Subagyo, Margono, Aidit, Sunyata, Abubakar, Eri Sudewa, Wikana, dan Armansyah. Rapat memutuskan, Indonesia harus merdeka saat itu juga. Bung Karno dan Bung Hatta harus didesak untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Rapat kemudian mengutus Wikana, Darwis, dan Adam Malik untuk menghadap Bung Karno dan Bung Hatta. Malam itu juga, utusan bertemu dengan Bung Karno Bung Hatta di Jln. Pegangsaan Timur No. 56. Utusan menyampaikan kehendak para pemuda tetapi Bung Karno masih menanti berita resmi dari pemerintah Jepang. Para pemuda tidak puas dengan sikap Bung Karno. Mereka rapat lagi malam itu di Cikini. Rapat dimulai pukul 12 malam. Rapat dipimpin oleh Chaerul Saleh. Hasil rapat memutuskan bahwa Bung Karno dan Bung Hatta harus dibawa keluar Jakarta untuk dipaksa memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

3. Peristiwa Rengasdengklok

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui model kooperatif tipe stad: penelitian tindakan kelas di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan

0 4 162

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Peningkatan prestasi belajar PAI melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta

1 53 118

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42