11 mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor-faktor,
melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan. 8
Kegiatan-kegiatan emosional, yang meliputi: minat,
membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa
keaktifan bukan hanya sekedar aktif dalam hal jasmaniah semata akan tetapi juga muncul dalam aktivitas rohani seperti kegiatan
emosional siswa. Kegiatan baik jasmani atau pun rohani atau proses belajar siswa dalam kelas itulah yang kemudian dimaksudkan
sebagai keaktifan belajar siswa. Dalam hal ini indikator keaktifan yang dijadikan dalam
acuan penelitian ini ialah keaktifan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru, mencari informasi dan sumber belajar untuk
pemecahan masalah, menulis atau mencatat penjelasan guru, bekerjasama dengan teman, mengajukan pertanyaan kepada guru,
menjawab pertanyaan guru atau teman, menulis hasil laporan diskusi, dan melaporkan hasil diskusi secara lisan.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku Santrock, 2007:510. Lebih lanjut Santrock
membagi motivasi menjadi dua yakni motivasi ekstrinsik dan intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk
12 mendapatkan sesuatu yang lain cara untuk mencapai tujuan.
Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid mungkin belajar keras
menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Sedangkan motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu
demi sesuatu itu sendiri tujuan itu sendiri. Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata
pelajaran yang diujikan itu. Istilah motivasi menunjuk kepada semua gejala yang
terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah tujuan tertentu di mana sebelumnya tidak ada gerakan menuju ke arah tujuan tersebut
Hamalik, 2009:173. Hamalik berpendapat bahwa motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal dan insentif di luar
diri individu atau hadiah. McDonald dalam Hamalik, 2009:173 mendefininisikan motivasi sebagai Motivation is an energy change
within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions
. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Senada dengan McDonald, Sartain dalam Purwanto,
1984:65 berpendapat bahwa motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang
mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan goal atau perangsang incentive. Berdasarkan pandangan dari para tokoh di
13 atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu energi,
daya penggerak, atau dorongan yang ada di dalam diri individu, dalam hal ini lebih khususnya siswa kelas V SDN Kalongan
Yogyakarta semester genap tahun ajaran 20122013. c.
Ciri-ciri Motivasi
Berkaitan dengan motivasi, Sardiman, 1986:81
menjelaskan bahwa motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1 Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam
waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. 2
Ulet mengahadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya. 3
Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa misalnya masalah pembangunan agama, politik,
ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindakan kriminal, dan amoral.
4 Lebih senang bekerja mandiri.
5 Cepat bosan pada tugas-tugas rutin hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. 6
Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu.
7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
14 Dari pendapat ahli di atas, indikator seseorang yang
termotivasi dalam penelitian ini dapat ditunjukkan dari perasaan siswa yakni rasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran,
memiliki rasa ingin tahu terhadap pelajaran IPS, memperhatikan pelajaran ketika guru menjelaskan, tekun dan ulet dalam
mengerjakan tugas-tugas individu dan kelompok, hasrat atau keinginan untuk menyelesaikan tugas-tugas, serta mengajukan
pertanyaan jika dirasa materi yang disampaikan oleh guru belum begitu dipahami dengan baik.
3. Prestasi Belajar