Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

16 2. Faktor Eksternal seperti kesempatan. Kesempatan ini dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang mendukung dapat memotivasi seseorang untuk mengembangkan apa yang ada dalam dirinya. Lebih lanjut, Mulyasa 2007: 194 menjabarkan fungsi dari prestasi belajar ini sebagai berikut: 1. Menjadi indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasai siswa. 2. Menjadi lambang tendensi keingintahuan, yang menjadi kebutuhan umum manusia. 3. Menjadi bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4. Menjadi indikator intern tingkat produktivitas dan ekstern tingkat kesuksesan institusi pendidikan. 5. Menjadi indikator kecerdasan daya serap siswa dalam proses pembelajaran.

4. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama Hasan,1996. Slavin dalam Solihatin, 2007:4 menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur 17 kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok. Hampir mirip dengan penjelasan yang dikemukakan oleh Solihatin, Sugiyanto 2010:37 memberikan pengertian bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Sugiyanto juga menegaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat. Berdasarkan penjelasan kedua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sebuah model pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil yang memberikan kesempatan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama guna memahami suatu materi atau bahan pembelajaran. b. Elemen-elemen Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang memiliki beberapa elemen yang mana hal ini menjadi pembeda bagi model pembelajaran yang lainnya. Elemen-elemen tersebut oleh Roger dan David Jhonson dalam Lie, 2007:31 dijabarkan sebagai 18 berikut: 1 Saling ketergantungan positif Dalam pembelajaran kooperatif, pendidik hendaknya mampu menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hal inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif yang mana tercapai melalui beberapa hal yaitu: saling ketergantungan mencapai tujuan, saling ketergantungan menyelesaikan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran, dan saling ketergantungan hadiah. 2 Tanggung jawab perseorangan Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Dalam pembelajaran ini, guru memberikan penilaian kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan para siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara individual kemudian disampaikan oleh guru kepada kelompok, agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Karena itu, kemudian siswa diminta untuk bekerja di dalam kelompok dan saling membantu satu sama lain dengan catatan bahwa setiap anggota kelompok harus bertanggung jawab secara individu atas tugas yang diberikan oleh guru kepada kelompoknya masing- masing. 19 3 Tatap muka Tatap muka yang dimaksudkan di sini ialah para siswa dapat berdialog dengan teman sekelompoknya. Interaksi semacam ini sangatlah membantu para siswa, karena sering ada siswa yang lebih mudah belajar dengan temannya dengan berdialog dari pada harus bertanya kepada guru yang kadang dirasa menakutkan bagi siswa meski tidak semuanya seperti itu. 4 Komunikasi antar anggota Keterampilan berkomunikasi memanglah tidak semua orang dengan mudah menguasainya apalagi seorang siswa Sekolah Dasar. Dalam pembelajaran kooperatif, keterampilan berkomunikasi sangatlah penting guna terciptanya suatu interaksi di dalam penyelesaian tugas kelompok yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini, jika siswa tidak bisa berkomunikasi antar anggota maka akan mendapat teguran dari sesama temannya dalam kelompok, juga dari guru yang mana hal ini menjadi acuan guru dalam penilaian kelompok dan individu seberapa besar keterlibatan siswa di dalam kelompoknya. 5 Evaluasi proses kelompok Dalam pembelajaran kooperatif, pendidik perlu sekali untuk menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama siswa agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak harus diadakan setiap kali ada kerja kelompok. 20

c. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui model kooperatif tipe stad: penelitian tindakan kelas di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan

0 4 162

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Peningkatan prestasi belajar PAI melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta

1 53 118

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42