digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata-mata untuk mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi benar-
benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2 Media
yang digunakan
harus sesuai
dengan materi
pembelajaran. Setiap materi pembelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksan. Media pembelajaran yang digunakan harus
sesuai dengan kompleksitas materi pembelajaran. 3
Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengar
yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan media yang bersifat auditif. Demikian juga
sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan penglihatan kurang, akan sulit menangkap bahan pembelajaran yang
disajikan melalui media visual. Setiap siswa memiliki
kemampuan dan gaya yang berbeda. Guru perlu memperhatikan setiap kemampuan dan gaya tersebut.
4 Media yang digunakan harus memperhatikan efektivitas dan
efisiensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap media yang
dirancang guru perlu memerhatikan efektivitas penggunanya. 5
Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. Sering media yang kompleks
terutama media-media mutakhir seperti media komputer dan elektronik
memerlukan kemampuan
khusus dalam
mengoperasikannya. Media secanggih apapun, tidak akan dapat menolong tanpa kemampuan teknis mengoperasikannya. Oleh
karena itulah, sebaiknya guru mempelajari terlebih dahulu bagaimana mengoperasikan dan memanfaatkan media yang
akan digunakan dengan benar Sanjaya, 2008: 226-228.
3. Lembar Kerja Siswa LKS
LKS adalah salah satu sarana berupa lembaran-lembaran yang digunakan sebagai pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa dalam kajian tertentu.
Dengan menggunakan LKS dalam pembelajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada
siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggung jawab penuh dalam memantau siswa dalam proses belajar
mengajar
. Ada anggapan bahwa semakin banyak berlatih mengerjakan soal yang bervariasi akan membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya
Koasih, 2007: 28. Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk
memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada siswa. Penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal,
memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa memecahkan masalah Dhari
dan Haryono, 1988: 15.
a. Manfaat Lembar Kerja Siswa LKS
Manfaat Lembar Kerja Siswa LKS dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut Dhari dan Haryono, 1988: 16:
1 Meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar. 2
Melatih dan mengembangkan ketrampilan proses pada siswa sebagai dasar penerapan ilmu pengetahuan.
3 Membantu memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari
melalui kegiatan tersebut. 4
Membantu menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar siswa secara sistematis.
b. Fungsi Lembar Kerja Siswa LKS
Fungsi Lembar Kerja Siswa LKS dalam proses belajar mengajar ada dua sudut pandang, yaitu sebagai berikut Dhari dan
Haryono, 1988: 16-17: 1
Dari sudut pandang siswa, fungsi LKS sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek, maupun di luar kelas, sehingga
siswa berpeluang besar untuk mengembangkan kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih keterampilan, dan memproses
sendiri dengan bimbingan guru untuk mendapat perolehannya. 2
Dari sudut
pandang guru,
melalui LKS
dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sudah menerapkan
metode membelajarkan siswa, dengan kadar keaktifan peserta
didik yang tinggi. LKS merupakan salah satu dari sekian banyak media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di
sekolah. Dalam pengajaran mata pelajaran, media LKS banyak digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa. Karena
dengan adanya LKS siswa akan merasa diberi tanggung jawab moril untuk menyelesaikan suatu tugas dan merasa harus
mengerjakannya, terlebih lagi apabila guru memberikan perhatian penuh terhadap hasil pekerjaan siswa dalam LKS
tersebut. Guru tidak memberi jawaban akan tetapi siswa diharapkan dapat menyelesaikan dan memecahkan masalah
yang ada dalam LKS tersebut dengan bimbingan atau petunjuk dari guru mata pelajaran Dhari dan Haryono, 1988: 16-17.
c. Implikasi Lembar Kerja Siswa LKS dalam Pembelajaran Dengan adanya media LKS diharapkan dapat menjadikan
siswa aktif dan cepat tanggap serta kreatif. LKS dapat digunakan pada peserta didik untuk mengamati kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa. Dapat pula digunakan dalam pendekatan keterampilan proses, dimana siswa berlatih mengumpulkan konsep
sebanyak-banyaknya tentang materi yang akan dipelajari melalui LKS dan kemudian didiskusikan untuk memperoleh kesimpulan
mengenai definisi
dan karakteristik
materi yang
dipelajari. Pemanfaatan LKS sebagai media pembelajaran dilakukan
secara optimal, yaitu digunakan sebagai sumber perolehan informasi serta media dalam latihan soal Dhari dan Haryono, 1988: 19.
4. ..
Penelitian dan Pengembangan Research and Development
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa
Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut. Untuk menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut supaya berfungsi di masyarakat luas maka diperlukan penelitian untuk mengguji keefektifan produk tersebut
Sugiyono, 2009: 494. Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, terdapat
beberapa metode yang digunakan, yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian awal
untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencakup: 1 Kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan
perbandingan atau bahan dasar embrio produk yang akan dikembangkan; 2 Kondisi pihak pengguna dalam bidang pendidikan
misalnya sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, serta pengguna lainnya; 3 Kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan
penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, pengelolaan, dan
lingkungan pendidikan di mana produk tersebut akan diterapkan. Metode
evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi produk dalam proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk penelitian dikembangkan melalui
serangkaian validasi dan uji coba, pada setiap kegiatan validasi dan uji coba diadakan evaluasi, baik itu evaluasi hasil maupun evaluasi proses.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Secara umum pengembangan media pembelajaran adalah suatu upaya untuk menciptakan suatu alat atau produk baru yang kegunaannya sesuai
bidang yang dikembangkan sebagai jalan untuk membantu dalam pembelajaaran seseorang untuk lebih mengenal, mengetahui dan memahami
materi pelajaran. Ada dua penelitian yang membahas mengenai pengembangan media untuk membantu dalam kegiatan proses belajar
mengajar, yaitu Indah Nugraheni 2007 dan Cita Murti Prameaswari 2010. Nugraheni dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan
Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Mata Kuliah Akuntansi Dasar, mengembangkan multimedia untuk membantu mahasiswa dalam memahami
materi akuntansi dasar. Pengembangan media pembelajaran tersebut didasari pada banyaknya mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
materi karena dalam pembelajaran baru menggunakan sumber belajar dan media yang terbatas membuat mahasiswa tidak termotivasi dan akhirnya
kurang memahami materi
.
Mengingat pentingnya penggunaan media dalam proses pembelajaran, beliau mengembangkan multimedia interaktif yang
dirancang berdasarkan teori kognitif yang menekankan pada active learning