Model Pengembangan Teknik Analisis Data

3. ... Pengembangan Produk Awal a. Mengkaji tujuan standar kompetensi dan materi pembelajaran tersebut. b. Melakukan pengembangan program pembelajaran dengan langkah- langkah: 1 menganalisis standar kompetensi dan karakteristik mata pelajaran; 2 menetapkan kompetensi dasar dan materi pembelajaran; 3 menganalisis sumber-sumber belajar; 4 menganalisis karakteristik siswa; 5 menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran; 6 menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran; 7 menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran; 9 pengembangan prosedur pengukuran hasil belajar evaluasi. c. Membangun produk awal, bersifat tentatif yang akan disempurnakan melalui serangkaian kegiatan uji coba. 4. ... Tahap Validasi dan Revisi Produk Validasi adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang diharapkan oleh pengembang dengan cara mengevaluasi secara berulang. Validasi dilakukan oleh ahli yang menguasai materi yang terdapat pada LKS yang dikembangkan. Ahli adalah seorang yang menguasai bidang tertentu. Dalam penelitian ini peneliti meminta bantuan dari para ahli sebagai berikut: a ahli materi, b ahli media pembelajaran, dan c guru mata pelajaran akuntansi. Penjabaran atas validasi LKS bergambar untuk siklus akuntansi perusahaan jasa dan tampak juga pada gambar 3.3 sebagai berikut: a. Ahli Materi Ahli materi adalah seorang yang menguasai materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa secara baik dan benar. Ahli materi dalam pengembangan LKS ini adalah dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Dengan bantuan ahli ini produk yang dihasilkan akan dievaluasi dan diberi masukan sebagai bahan untuk melakukan revisi. b. Ahli Media Pembelajaran Ahli media pembelajaran adalah seorang yang memiliki kompetensi dalam bidang media pembelajaran. Ahli media pembelajaran akan mengevaluasi dan memvalidasi produk berkaitan dengan penggunaan media gambar dalam LKS yang dikembangkan. Dalam penelitian ini ahli media adalah dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. c. Guru Mata Pelajaran Guru mata pelajaran mempunyai fungsi yang sama seperti ahli materi. Guru mata pelajaran sebagai seorang ahli yang menguasai materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa secara baik dan benar. Gambar 3.3 Gambaran Proses Validasi oleh Ahli Materi, Ahli ... Media Pembelajaran, dan Guru Mata Pelajaran

5. Tahap Uji Coba dan Revisi Produk

Dalam kegiatan uji coba produk dimaksudkan untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan. Uji coba produk dilakukan di sekolah di dalam kelas dengan siswa sebagai subjek uji coba. Uji coba produk dilakukan dalam satu kelas dan dilakukan dua kali yaitu untuk uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar, berikut ini adalah keterangannya: a. Uji Coba Perorangan Pada uji coba perorangan pengembang memberikan langkah- langkah pelaksanaan antara lain, yaitu: penjelasan pada siswa mengenai perancangan media pembelajaran berupa LKS bergambar yang bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami analisis transaksi keuangan perusahaan jasa dengan mudah dan menyenangkan. Kemudian pengembang memberikan LKS Peneliti Memberikan LKS Bergambar kepada Ahli Materi Peneliti Memberikan LKS Bergambar kepada Ahli Media Pembelajaran Peneliti Memberikan LKS Bergambar kepada Guru Mata Pelajaran Validasi Kualitas LKS Bergambar Revisi LKS Siap Uji Coba bergambar kepada setiap siswa dan mengamati bagaimana respon siswa terhadap LKS bergambar tersebut dan dilanjutkan dengan memberikan instruksi kepada siswa untuk mengerjakan LKS bergambar tersebut secara keseluruhan. Setelah selesai mengerjakan LKS bergambar siswa diminta untuk dapat mengisi kuesioner. Pada tahap ini produk LKS bergambar diujicobakan pada 5 siswa. Dengan demikian pengembang dapat menganalisa dan mencatat data maupun informasi yang bermanfaat dalam penelitian pengembangan ini dapat dilihat pada Gambar 3.4, sebagai berikut: Gambar 3.4 Gambaran Uji Coba Perorangan Peneliti Menunjukkan LKS Bergambar Menerangkan secara singkat Penilaian Responden Terhadap LKS Bergambar Sesudah diberi LKS bergambar Peneliti Memberikan Responden LKS Bergambar Responden Mengerjakan LKS Bergambar Revisi Produk b. Uji Coba Kelompok Kecil Pada tahap ini produk LKS bergambar diuji cobakan pada 10 siswa dan dipilih secara acak. Dalam uji coba kelompok kecil pengembang memberikan penjelasan bahwa media ini memerlukan evaluasi secara formatif melalui respon umpan balik untuk memperbaiki komponen-komponen yang kurang tepat. Uji coba kelompok kecil akan diawali dengan penjelasan pada siswa mengenai perancangan media pembelajaran berupa LKS bergambar yang dapat membantu dalam menyelesaikan soal analisis transaksi keuangan perusahaan jasa dengan mudah, kemudian pengembang mengamati bagaimana respon siswa terhadap LKS bergambar tersebut, dan dilanjutkan dengan memberikan instruksi pada siswa untuk mengerjakan LKS bergambar tersebut. Setelah selesai mengerjakan LKS bergambar siswa diminta untuk dapat mengisi kuesioner. Dengan demikian pengembang dapat menganalisa dan mencatat data maupun informasi yang bermanfaat dalam penelitian pengembangan ini dapat dilihat pada Gambar 3.5 sebagai berikut: Gambar 3.5 Gambaran Uji Coba Kelompok Kecil c. Uji Coba Kelompok Besar Pada tahap ini produk LKS bergambar diuji cobakan pada kelompok besar yang berjumlah 26 siswa. Prosesnya sama seperti pada kelompok kecil dalam pengumpulan datanya. Dengan diuji cobakan pada kelompok besar ini produk diharapkan akan lebih baik. Dengan demikian pengembang dapat menganalisa dan mencatat data maupun informasi yang bermanfaat dalam penelitian pengembangan ini dapat dilihat pada Gambar 3.6, sebagai berikut: Peneliti Menunjukkan LKS Bergambar Menerangkan secara singkat Penilaian Responden Terhadap LKS Bergambar Sesudah diberi LKS bergambar Peneliti Memberikan Responden LKS Bergambar Responden Mengerjakan LKS Bergambar Revisi Produk Gambar 3.6 Gambaran Uji Coba Kelompok Besar

6. Penyempurnaan Produk Akhir

Penyempurnaan produk dilakukan dengan merevisi LKS berdasarkan saranmasukan dari uji coba kelompok. Setelah disempurnakan, LKS ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memfasilitasi dan membantu proses belajar siswa pada materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa. Peneliti Menunjukkan LKS Bergambar Menerangkan secara singkat Penilaian Responden Terhadap LKS Bergambar Sesudah diberi LKS bergambar Peneliti Memberikan Responden LKS Bergambar Responden Mengerjakan LKS Bergambar Revisi Produk Produk Akhir

C. Uji Coba Produk 1.

Desain Uji Coba Desain uji coba adalah suatu proses yang bersifat linear yang diawali dari penentuan kebutuhan, kemudian mengembangkan rancangan untuk merespons kebutuhan tersebut, selanjutnya rancangan tersebut diujicobakan dan akhirnya dilakukan proses evaluasi untuk menentukan hasil tentang efektifitas rancangan Sanjaya, 2008: 65-66. Dalam uji coba ini, akan direncanakan bahwa produk yang dikembangkan melalui beberapa proses evaluasi agar mendapatkan produk yang berkualitas sebagai salah satu sarana belajar siswa SMA kelas XI IPS semester 2. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan evaluasi produk: a. Tahap validasi terdiri dari 1 ahli materi, 1 ahli media pembelajaran, dan 1 guru mata pelajaran. b. Analisis data dan revisi produk, berdasarkan penilaian, masukan, kritik dan saran dari subjek penelitian ahli materi, ahli media pembelajaran, dan guru mata pelajaran. c. Tahap uji coba terdiri dari uji coba perorangan berjumlah 5 siswa, uji coba kelompok kecil berjumlah 10 siswa, dan uji coba kelompok besar berjumlah 26 siswa. d. Analisis data dan revisi akhir berdasarkan hasil uji coba lapangan.

2. Subjek Uji Coba

Subjek penelitian adalah individu yang ikut serta dalam penelitian yang mana subjek yang dilibatkan secara langsung dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS di SMA Pangudi Luhur Sedayu.

3. Jenis Data

Data yang dibutuhkan dari penelitian ini berupa penilaian, masukan, kritik dan saran yang nantinya akan berguna untuk menentukan kualitas dan merevisi produk LKS bergambar. a. Kisi-kisi Instrumen untuk Validasi Ahli Materi Untuk mengukur kualitas aspek pembelajaran dan aspek isi, dikembangkan berbagai komponen dan indikator penilaian pada setiap aspek. Komponen dan indikator penilaian aspek pembelajaran dan aspek isi tampak pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2, sebagai berikut: Tabel 3.1 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran untuk Ahli Materi Komponen Indikator Aspek Pembelajaran 1. Kejelasan rumusan standar kompetensi 2. Kejelasan kompetensi dasar 3. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar 4. Ketepatan materi untuk dimediakan dalam LKS bergambar 5. Kejelasan sasaran program Tabel 3.2 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Isi untuk Ahli Materi Komponen Indikator Aspek Isi 1. Kemudahan dalam memahami materi 2. Kemudahan dalam memahami soal 3. Kemudahan dalam membaca materi lewat gambar 4. Kejelasan materi 5. Penyajian materi yang menarik 6. Variasi penyajian materi pelajaran 7. Materi dalam LKS lebih ringkas 8. Kesesuaian LKS dengan materi 9. Ketepatan isi soal 10. Kesesuaian jumlah soal dengan cakupan materi 11. Kesesuaian soal dangan gambar 12. Kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan 13. Contoh kasus yang menarik 14. Sistematika penyajian materi 15. Bahasa sederhana dan mudah dipahami 16. Kejelasan kalimat dan kata-kata 17. Bahasa baku 18. Kelugasan dan kejelasan bahasa 19. Kesesuaian gambar dengan materi 20. Kesesuaian kolom b. Kisi-kisi Instrumen untuk Validasi Ahli Media Pembelajaran Keunggulan lembar kerja siswa ini memuat gambar-gambar dari setiap transaksi yang sesuai dengan pembelajaran. Untuk mengukur kualitas lembar kerja siswa peneliti meminta bantuan ahli media untuk menilai Komponen dan indikator penilaian dari aspek tampilan dan aspek penyajian tampak pada Tabel 3.3 dan Tabel 3.4, sebagai berikut: Tabel 3.3 . Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Tampilan untuk Ahli Media Pembelajaran Komponen Indikator Aspek Tampilan 1. Kejelasan gambar 2. Ketepatan dalam pemilihan gambar 3. Penggunaan gambar yang menarik 4. Kombinasi antara gambar dan tulisan serasi 5. Letak gambar 6. Ketepatan dalam pemilihan warna gambar 7. Bentuk gambar bagus 8. kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan baik 9. Jumlah gambar yang sesuai dan mewakili soal 10. Jenis huruf 11. Ukuran huruf 12. Menggunakan huruf tebal pada bagian tertentu 13. Ketepatan dalam pemilihan warna huruf 14. Perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar 15. Keserasian kolom untuk menampung gambar 16. Kerapian dalam meletakkan gambar 17. Ukuran kolom ideal 18. Jumlah kolom yang sesuai 19. Pemanfaatan kolom dengan tepat Tabel 3.4 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Penyajian untuk Ahli Media Pembelajaran Komponen Indikator Aspek Penyajian 1. Tata letak gambar tidak mengganggu teks yang ditampilkan 2. Kemudahan dalam menggunakan LKS bergambar 3. Gambar dapat menarik perhatian siswa c. Kisi-kisi Instrumen untuk Validasi Guru Mata Pelajaran. Untuk mengukur kualitas aspek pembelajaran dan aspek isi, dikembangkan berbagai komponen dan indikator penilaian pada setiap aspek. Komponen dan indikator penilaian aspek pembelajaran dan aspek isi tampak pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6, sebegai berikut: Tabel 3.5 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran untuk Guru Mata Pelajaran Komponen Indikator Aspek Pembelajaran 1. Kejelasan rumusan standar kompetensi 2. Kejelasan kompetensi dasar 3. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar 4. Ketepatan materi untuk dimediakan dalam LKS bergambar 5. Kejelasan sasaran program Tabel 3.6 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Isi untuk Guru Mata Pelajaran Komponen Indikator Aspek Isi 1. Kemudahan dalam memahami materi 2. Kemudahan dalam memahami soal 3. Kemudahan dalam membaca materi lewat gambar 4. Kejelasan materi 5. Penyajian materi yang menarik 6. Materi dalam LKS lebih ringkas 7. Kesesuaian LKS dengan materi 8. Ketepatan isi soal 9. Kesesuaian jumlah soal dengan cakupan materi 10. Kesesuaian soal dangan gambar 11. Kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan 12. Contoh kasus yang menarik 13. Sistematika penyajian materi 14. Bahasa sederhana 15. Kejelasan kalimat dan kata-kata 16. Bahasa baku 17. Kelugasan bahasa 18. Kesesuaian gambar dengan materi 19. Kesesuaian kolom d. Kisi-kisi Instrumen untuk Uji Coba Perseorangan, Kelompok Kecil, dan Kelompok Besar Untuk memperoleh penilaian tentang pengembangan lembar kerja siswa peneliti juga melakukan tahap uji coba LKS bergambar dilakukan pada uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Agar mencapai hasil yang baik untuk LKS bergambar ini peneliti meminta siswa untuk mengukur kualitas media pembelajaran untuk analisis transaksi keuangan perusahaan jasa dalam bentuk LKS bergambar dengan cara memberikan kuesioner. Kisi-kisi instrumen untuk uji coba perorangan dan kelompok tampak pada Tabel 3.7, sebagai berikut: Tabel 3.7 Komponen dan Indikator Penilaian untuk Perorangan, Kelompok Kecil, dan Kelompok Besar. No Komponen Indikator 1 Tujuan pembelajaran 1. Kemudahan dalam memahami materi 2. Kemudahan dalam memahami soal 3. Kemudahan dalam membaca materi lewat gambar 2 Kualitas materi 1. Kejelasan materi 2. Penyajian materi yang menarik 3. Materi mudah dipahami 4. Pengambilan contoh kasus yang menarik 5. Ketepatan isi soal 3 Kualitas gambar 1. Kualitas gambar 2. Gambar mudah dipahami 3. Kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan 4. Mempunyai kombinasi warna yang menarik 5. Kesesuaian gambar dengan materi 5 Motivasi 1. Ketersediaan tempat untuk mengerjakan soal 2. Kemenarikan gambar 3. Kemampuan untuk memotivasi belajar siswa 4. Kemampuan LKS untuk memfasilitasi aktivitas belajar siswa 5. Sebagai sarana belajar siswa 6 Kualitas tulisan 1. Ketepatan dalam pemilihan jenis huruf 2. Ketepatan dalam pemilihan ukuran huruf 7 Kualitas bahasa 1. Bahasa sederhana 2. Bahasa baku 3. Kejelasan kalimat dan kata- kata 4. Kelugasan bahasa

D. Tempat dan Waktu Penelitian 1.

Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Pangudi Luhur Sedayu yang beralamat di Gubug, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara.

1. Metode Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui Arikunto, 1987: 124. Kuesioner berisi pertanyaan tentang kualitas LKS bergambar yang dirancang oleh peneliti. Kuesioner ini untuk Ahli Materi, Ahli Media Pembelajaran, Guru Mata Pelajaran, dan Siswa.

2. Metode Wawancara Interview

Wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara Arikunto, 1987: 126. Wawancara ini dilakukan sebagai cara untuk memperoleh data tambahan pendapat responden dan merangkumnya dalam bentuk catatan. Wawancara dilakukan oleh peneliti pada tahap uji coba produk.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang berupa kritik dan saran yang dikemukakan ahli materi, ahli media pembelajaran, guru mata pelajaran, dan siswa yang dihimpun dan disarikan untuk memperbaiki produk LKS bergambar ini. Proses revisi produk disajikan secara rinci dengan menyajikan tahap-tahap revisi yang dilakukan berdasarkan hasil dari setiap tahap uji coba. Pada bagian ini akan ditampilkan produk sebelum dan sesudah revisi pada setiap tahap revisi disertai dengan deskripsi yang menjelaskan proses revisi. Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba dikelompokan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang berupa kritik dan saran yang dikemukakan ahli materi, ahli media pembelajaran, guru mata pelajaran, dan siswa disatukan untuk memperbaiki produk media pembelajaran ini. Data kuantitatif diperoleh dari responden melalui kuesioner dengan skala Likert dianalisis secara statistik deskriptif, dengan langkah- langkah: 1 pengumpulan data kasar; 2 pemberian skor untuk analisis kuantitatif; 3 skor yang diperoleh dikonversikan menjadi nilai dengan skala lima menggunakan acuan konversi pendekatan Penilaian Acuan Patokan PAP tampak pada Tabel 3.8, sebagai berikut Sukardjo, 2008: 101: Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan . PAP Kategori Interval Skor Sangat Baik x X i + 1,80SB i Baik X i + 0,60SB i x ≤ X i + 1,80SB i Cukup Baik X i – 0,60SB i x ≤ X i + 0,60SB i Kurang Baik X i – 1,80SB i x ≤ X i – 0,60SB i Sangat Kurang Baik x ≤ X i – 1,80SB i Keterangan: X i : Rerata ideal = ½ skor maksimal ideal + skor minimal ideal SB i : Simpangan baku ideal = 16 skor maksimal ideal - skor minimal ideal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Deskripsi Produk Awal

Tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan produk berupa LKS bergambar yang berkualitas sebagai media pembelajaran akuntansi SMA. LKS bergambar yang dilengkapi dengan ringkasan materi yang menarik ini dimaksudkan untuk membantu siswa kelas XI IPS dalam memahami materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa dengan lebih baik. Langkah awal dalam membuat produk berupa LKS bergambar tentang analisis transaksi keuangan perusahaan jasa adalah menentukan jenis usaha yang akan digunakan pada transaksi-transaksi kegiatan perusahaan. Setelah menentukan jenis usaha yang akan digunakan, selanjutnya mencari gambar yang menunjukkan aktivitas perusahaan dan kemudian dilakukan penyusunan produk dengan menerapkan konsep teoritis yang telah diuraikan dalam bab II. Secara umum, langkah-langkah yang dilakukan adalah mengumpulkan materi dan bahan, menyusun produk, dan membuat produk dengan memasukan materi dan bahan yang diperlukan dalam LKS bergambar tentang analisis transaksi keuangan perusahaan jasa. Produk atau draft LKS bergambar ini dibuat dengan menggunakan program Microsoft Office Word 2007. Setelah melalui proses penyusunan, desain dan proses produksi dihasilkan produk awal LKS bergambar tersebut.

B. Data Validasi dan Revisi Produk

Pada tahap pertama pengembangan produk, data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data yang berupa penilaian, saran, serta kritik dari ahli materi, ahli media pembelajaran, dan guru mata pelajaran. Data yang diperoleh pada tahap pertama digunakan untuk merevisi produk awal. Setelah revisi produk pertama selesai maka dapat dihasilkan produk yang telah disempurnakan untuk diujicobakan kepada siswa. Dalam penelitian pengembangan produk ini terdapat 1 ahli materi, 1 ahli media pembelajaran, dan 1 guru mata pelajaran yang ditunjuk untuk melakukan validasi produk yang dikembangkan, yaitu LKS bergambar tentang analisis transaksi keuangan perusahaan jasa. Nama-nama ahli dan guru mata pelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.1, sebagai berikut ini: Tabel 4.1 Nama-nama Ahli dan Guru Mata Pelajaran No Nama DosenGuru Nama Sekolah Keterangan 1 Cornelio Purwantini,S.Pd., M.SA. USD Ahli Materi 2 A. Heri Nugroho,S.Pd., M.Pd. USD Ahli Media Pembelajaran 3 Candra Widyantara, S.Pd. SMA PL Sedayu Guru Mata Pelajaran Peneliti memilih sendiri ahli materi dan ahli media pembelajaran dari Universitas Sanata Dharma dan guru mata pelajaran dari SMA Pangudi Luhur karena beliau-beliau ini berkompeten dalam bidang akuntansi. Untuk memperoleh data, peneliti terlebih dahulu memberikan lembar penilaian yang berisi tentang aspek pembelajaran dan aspek isi disertai dengan produk yang sedang dikembangkan kepada ahli materi dan guru mata pelajaran yang ditunjuk. Sedangkan lembar penilaian untuk aspek tampilan dan aspek penyajian diberikan kepada ahli media pembelajaran. Selanjutnya para penilai tersebut memeriksa isi produk dan mengisi kuesioner yang telah disediakan kemudian para penilai tersebut juga memberikan saran serta masukan perbaikan secara langsung kepada peneliti tentang kualitas LKS bergambar tersebut. Hasil dari penilaian aspek-aspek tersebut berupa data kuantitatif. Kriteria akhir dari semua aspek di atas diperoleh dari hasil konversi data kuantitatif ke data kualitatif dengan skala lima seperti yang tercantum dalam Tabel 3.8 di bab III, sebagai berikut: Kategori Interval Skor Sangat Baik x X i + 1,80SB i Baik X i + 0,60SB i x ≤ X i + 1,80SB i Cukup Baik X i – 0,60SB i x ≤ X i + 0,60SB i Kurang Baik X i – 1,80SB i x ≤ X i – 0,60SB i Sangat Kurang Baik x ≤ X i – 1,80SB i Keterangan : X i : Rerata ideal = ½ skor maksimal ideal + skor minimal ideal SB i : Simpangan baku ideal = skor maksimal ideal – skor minimal ideal Untuk memperoleh data, peneliti terlebih dahulu memberikan lembar penilaian yang berisi tentang aspek pembelajaran dan aspek isi disertai dengan produk yang sedang dikembangkan kepada ahli materi dan guru mata pelajaran yang ditunjuk. Sedangkan lembar penilaian untuk aspek tampilan dan aspek penyajian diberikan kepada ahli media pembelajaran. Selanjutnya para penilai tersebut memeriksa isi produk dan mengisi kuesioner yang telah disediakan kemudian para penilai tersebut juga memberikan saran serta masukan perbaikan secara langsung kepada peneliti tentang kualitas LKS bergambar tersebut. Hasil dari penilaian aspek-aspek tersebut berupa data kuantitatif. Kriteria akhir dari semua aspek di atas diperoleh dari hasil konversi data kuantitatif ke data kualitatif dengan skala lima seperti yang tercantum dalam Tabel 3.8 di bab III, sebagai berikut: Kategori Interval Skor Sangat Baik x X i + 1,80SB i Baik X i + 0,60SB i x ≤ X i + 1,80SB i Cukup Baik X i – 0,60SB i x ≤ X i + 0,60SB i Kurang Baik X i – 1,80SB i x ≤ X i – 0,60SB i Sangat Kurang Baik x ≤ X i – 1,80SB i Keterangan : X i : Rerata ideal = ½ skor maksimal ideal + skor minimal ideal SB i : Simpangan baku ideal = skor maksimal ideal – skor minimal ideal Untuk memperoleh data, peneliti terlebih dahulu memberikan lembar penilaian yang berisi tentang aspek pembelajaran dan aspek isi disertai dengan produk yang sedang dikembangkan kepada ahli materi dan guru mata pelajaran yang ditunjuk. Sedangkan lembar penilaian untuk aspek tampilan dan aspek penyajian diberikan kepada ahli media pembelajaran. Selanjutnya para penilai tersebut memeriksa isi produk dan mengisi kuesioner yang telah disediakan kemudian para penilai tersebut juga memberikan saran serta masukan perbaikan secara langsung kepada peneliti tentang kualitas LKS bergambar tersebut. Hasil dari penilaian aspek-aspek tersebut berupa data kuantitatif. Kriteria akhir dari semua aspek di atas diperoleh dari hasil konversi data kuantitatif ke data kualitatif dengan skala lima seperti yang tercantum dalam Tabel 3.8 di bab III, sebagai berikut: Kategori Interval Skor Sangat Baik x X i + 1,80SB i Baik X i + 0,60SB i x ≤ X i + 1,80SB i Cukup Baik X i – 0,60SB i x ≤ X i + 0,60SB i Kurang Baik X i – 1,80SB i x ≤ X i – 0,60SB i Sangat Kurang Baik x ≤ X i – 1,80SB i Keterangan : X i : Rerata ideal = ½ skor maksimal ideal + skor minimal ideal SB i : Simpangan baku ideal = skor maksimal ideal – skor minimal ideal Berdasarkan rumus konversi di atas, setelah didapat data-data kuantitatif untuk merubah menjadi data kualitatif dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal = 5 Skor minimal = 1 X i = ½ 5+1 = 3 SB i = 5-1 = 0,67 Sangat Baik = x X i +1,80 SB i = x 3 + 1,80 0,67 = x 3 + 1,21 = x 4,21 Baik = X i + 0,60 SB i x ≤ X i + 1,80 SB i = 3 + 0,60 0,67 x ≤ 3 + 1,80 0,67 = 3 + 0,40 x ≤ 3 + 1,21 = 3,40 x ≤ 4,21 Cukup Baik = X i – 0,60 SB i x ≤ X i + 0,60 SB i = 3 – 0,60 0,67 x ≤ 3 + 0,60 0,67 = 3 – 0,40 x ≤ 3 + 0,40 = 2,60 x ≤ 3,40 Kurang Baik = X i – 1,80 SB i x ≤ X i – 0,60 SB i = 3 – 1,80 0,67 x ≤ 3 – 0,60 0,67 = 3 – 1,21 x ≤ 3 – 0,40 = 1,79 x ≤ 2,60 Berdasarkan rumus konversi di atas, setelah didapat data-data kuantitatif untuk merubah menjadi data kualitatif dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal = 5 Skor minimal = 1 X i = ½ 5+1 = 3 SB i = 5-1 = 0,67 Sangat Baik = x X i +1,80 SB i = x 3 + 1,80 0,67 = x 3 + 1,21 = x 4,21 Baik = X i + 0,60 SB i x ≤ X i + 1,80 SB i = 3 + 0,60 0,67 x ≤ 3 + 1,80 0,67 = 3 + 0,40 x ≤ 3 + 1,21 = 3,40 x ≤ 4,21 Cukup Baik = X i – 0,60 SB i x ≤ X i + 0,60 SB i = 3 – 0,60 0,67 x ≤ 3 + 0,60 0,67 = 3 – 0,40 x ≤ 3 + 0,40 = 2,60 x ≤ 3,40 Kurang Baik = X i – 1,80 SB i x ≤ X i – 0,60 SB i = 3 – 1,80 0,67 x ≤ 3 – 0,60 0,67 = 3 – 1,21 x ≤ 3 – 0,40 = 1,79 x ≤ 2,60 Berdasarkan rumus konversi di atas, setelah didapat data-data kuantitatif untuk merubah menjadi data kualitatif dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal = 5 Skor minimal = 1 X i = ½ 5+1 = 3 SB i = 5-1 = 0,67 Sangat Baik = x X i +1,80 SB i = x 3 + 1,80 0,67 = x 3 + 1,21 = x 4,21 Baik = X i + 0,60 SB i x ≤ X i + 1,80 SB i = 3 + 0,60 0,67 x ≤ 3 + 1,80 0,67 = 3 + 0,40 x ≤ 3 + 1,21 = 3,40 x ≤ 4,21 Cukup Baik = X i – 0,60 SB i x ≤ X i + 0,60 SB i = 3 – 0,60 0,67 x ≤ 3 + 0,60 0,67 = 3 – 0,40 x ≤ 3 + 0,40 = 2,60 x ≤ 3,40 Kurang Baik = X i – 1,80 SB i x ≤ X i – 0,60 SB i = 3 – 1,80 0,67 x ≤ 3 – 0,60 0,67 = 3 – 1,21 x ≤ 3 – 0,40 = 1,79 x ≤ 2,60 Sangat Kurang Baik = x ≤ X i – 1,80 SB i = x ≤ 3 – 1,80 0,67 = x ≤ 3 – 1,21 = x ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan di atas, konversi data kuantitatif ke data kualitatif dapat disederhanakan seperti pada Tabel 4.2, sebagai berikut ini: Tabel 4.2 Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Interval Skor Kriteria x 4,21 Sangat Baik 3,40 x ≤ 4,21 Baik 2,60 x ≤ 3,40 Cukup Baik 1,79 x ≤ 2,60 Kurang Baik x ≤ 1,79 Sangat Kurang Baik

1. Data Validasi dari Ahli Materi

Ahli materi yang menjadi validator dalam penelitian dan pengembangan ini adalah Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd.,M.SA. Beliau merupakan dosen yang mengampu mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata. a. Deskripsi Data dan Revisi Produk Pertama dari Ahli Materi 1 Deskripsi Data Pertama dari Ahli Materi Data validasi dari ahli materi diperoleh pada tanggal 6 September 2012. Data yang diperoleh berupa hasil penilaian