Mendengarkan Cerita BUKU BACAAN TENTANG IKAN C
146 146
Bab 7
9
1. Tutuplah bukumu.
2. Gurumu akan membacakan cerita ”Paman Gober dan Ikan Ajaib”.
3. Dengarkanlah dengan saksama. 4. Jangan mengeluarkan suara-suara yang
menganggu konsentrasimu.
Paman Gober dan Ikan Ajaib
Suatu hari Paman Gober pergi ke Klub Milioner, tempat ia biasa berkumpul bersama teman-temannya.
Sesampainya di sana, ia melihat pengumuman perlombaan memancing untuk anggota klub dengan
hadiah sepatu ladam dari emas. “Wah, perlombaan yang hebat Aku akan ikut serta,” kata Paman Gober.
Paman Gober segera berangkat ke pelabuhan. Ia menyewa perahu motor dan kail. Dalam waktu
singkat, Paman Gober berhasil mendapatkan seekor Iikan yang sangat besar. Tapi, tiba-tiba Ikan itu bisa
berbicara. “Kumohon, lemparkan aku ke laut lagi,” kata Ikan tersebut. “Kalau kau melepaskan aku, aku
akan mengabulkan semua permintaanmu,” kata Ikan itu lagi. Paman Gober berpikir,”Ikan yang bisa berbicara
pasti ikan ajaib dan barangkali ikan ini memang benar- benar dapat mewujudkan apa yang paling kuinginkan.”
Paman Gober akhirnya meminta agar gudang uangnya dipenuhi dengan uang. “Kau akan mendapatkan apa
yang kau inginkan, pulang dan lihatlah gudang uangmu sekarang,” jawab Ikan. Setelah melemparkan Ikan itu
ke laut lagi, ia segera pulang dengan tergesa-gesa. Ternyata benar, gudang uangnya sudah penuh.
Penuh dengan logam emas sampai menyentuh langit- langit ruangan. Paman Gober melompat-lompat
kegirangan. Tetapi ia segera berpikir dan berkata pada dirinya sendiri, “Seekor ikan yang dapat memenuhi
lumbung pasti dapat melakukan hal lain yang lebih hebat. Aku terlalu cepat melepaskannya.”
Paman Gober segera kembali ke pelabuhan. Sesampainya di tengah laut ia memanggil Ikan
147
Bab 7
147
ajaib tersebut. “Oh Ikan,” panggilnya. “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” “Apalagi? Bukankah
gudang uangmu sudah penuh?” tanya si Ikan ajaib. “Benar,” jawab Paman Gober. “Tetapi aku meminta
kebaikan hatimu, bisakah aku mendapatkan sebuah istana? Sepertinya tidak pantas jika aku mempunyai
banyak uang tetapi masih tinggal di rumah tua saat ini,” ujar Paman Gober.” “Baiklah, sekarang kau
akan memiliki sebuah istana yang bagus, pulang dan lihatlah,” ujar Ikan sambil berenang ke laut lagi.
Setelah sampai di rumah, rumah Paman Gober sudah hilang. Di tempat itu sekarang berdiri istana
yang sangat indah dan megah. Pintunya terbuat dari emas dan lantainya dari marmer.
Selama hampir satu jam Paman Gober bergembira dan bangga pada dirinya sendiri.
Ia merasa masih tidak puas. “Karena aku mempunyai sebuah istana, seharusnya aku
menjadi seorang raja dan duduk di singgasana dengan memakai mahkota emas,” pikirnya.
“Paman Gober, mungkin Paman sudah gila” kata Donal. Paman Gober tidak perduli,
karena pikirannya hanya harta terus, ia segera pergi ke pelabuhan untuk menemui ikan ajaib
lagi. “Apalagi sekarang? Apa istana itu kurang bagus?” tanya sang Ikan ajaib. “Istana itu indah
sekali, istana itu cocok untuk tempat tinggal seorang raja, karena itu aku ingin menjadi
raja,” ujar Paman Gober.” “Tidak masuk akal” kata si Ikan. “Begitukah ucapan terima kasihmu setelah aku
melepaskan dan membiarkanmu pergi?” “Baiklah,” kata Ikan itu. “Aku akan mengabulkan permintaanmu
kali ini, berusahalah menjadi raja yang baik,” lanjutnya.
Ketika sampai di istananya, banyak pelayan yang menyambut dan memberi hormat kepada Paman
Gober. Di ujung ruangan terdapat sebuah singgasana dan sebuah mahkota dari emas. Tidak berapa lama
setelah menikmati menjadi raja, Paman Gober kembali berpikir, mungkin seorang raja tidak cukup
berharga. Ia ingin menjadi seorang kaisar untuk seluruh dunia. Sehingga tidak ada seorang pun yang
akan menertawakanku. Paman Gober kembali menemui Ikan ajaib.
Setelah ia memanggil-manggil, Ikan ajaib itu muncul menyembulkan kepalanya. “Apa lagi sekarang?” tanya
si Ikan. “Menjadi seorang raja tidaklah cukup hebat bagiku,” kata Paman Gober. “Aku ingin menjadi Kaisar
Agung,” lanjutnya. “Apakah ketamakanmu tidak ada akhirnya?” tanya si Ikan lagi. “Sekarang aku tahu
kekuatan ajaib ini tidak cukup membuat orang tamak sepertimu merasa puas dan bahagia, pulanglah dan
sekarang kau harus berbahagia dengan apa yang kau miliki seperti ketika belum bertemu denganku,” kata
Ikan sambil pergi meninggalkan Paman Gober. Paman Gober pulang kembali. Ia tidak menemui
istananya, begitu pula singgasana, dan mahkotanya. Semuanya lenyap termasuk gudang uangnya yang
menjadi seperti semula. Paman Gober mulai menangis. Ia menangisi semua hartanya yang lenyap. Beberapa
saat kemudian, Paman Gober mengingat kembali kata Ikan ajaib. “Tak ada kekuatan ajaib yang bisa
memuaskan orang yang tamak, berbahagialah dengan apa yang kau miliki”. Ia segera berhenti menangis dan
mengeringkan air matanya. “Lumbung uangku ini bukan separuh kosong, tetapi separuh penuh. Mungkin aku
tidak terlalu miskin,” pikirnya. “Ikan itu adalah ikan yang bijak,” kata Paman Gober. “Sekarang ikut aku Donal,
148 148
Bab 7
kita akan makan malam. Sesampainya di restoran Paman Gober dan Donal memakan
makanan yang lezat sambil tertawa bersama. Tetapi, setelah mereka selesai makan, Paman
Gober memberikan rekening tagihannya kepada Donal. Ternyata, Paman Gober
masih belum berubah, walaupun Ikan ajaib telah memberinya pelajaran.
Sumber: www.e-smartschool.com