Mencatat Pokok-Pokok Pembicaraan Cerita
44
Bab 1
Jakob telah bercita-cita menjadi wartawan sejak kecil? Untuk mengetahuinya, wartawan cilik
Korcil Republika Dyah Ayu Fitra Utami SMP 104 Jakarta, F. Widiastuty Utami SDN 03
Pagi Cipedak dan Efiya Nur Fadila SMP 41 Ragunan, mewawancarai Pak Jakob.
Nah, ikuti yuk wawancara keroyokan tiga wartawan cilik Korcil dengan Pak Jakob, untuk
menyambut Hari Pers Nasional.
Menjadi wartawan itu bagaimana, Pak?
Wartawan itu selain mempunyai otak yang cerdas, juga mempunyai hati yang peduli sama
orang, cenderung membela orang yang susah dan terlantar, tidak enak dengan kekuasaan. Itu
ciri khas wartawan.
Apa saja yang harus dimiliki wartawan?
Sifat yang cocok dimiliki wartawan adalah lincah otaknya dan gelisah hatinya. Dia tidak bisa
terima begitu saja apa yang diperolehnya. Dia akan cari terus, kenapa kok begini, kok begitu.
Wartawan harus terbuka, tidak punya prasangka buruk, mau bekerja keras. Pengetahuan umum
juga perlu dimiliki seorang wartawan.
Koran atau majalah yang baik itu yang bagaimana?
Yang enak dan mudah dibaca itu Republika. Pendekatannya sangat menonjolkan sisi
kemanusiaan, menghibur, tidak hanya memberi informasi, tetapi enak dibaca, tidak berat.
Barangkali kalau Kompas berat Pak Jakob tertawa.
Perbedaan wartawan dulu dengan sekarang itu apa?
Kalau dulu itu segala sesuatu serba sederhana. Selain hidup sederhana, masalah
yang diliput juga sederhana. Menulis berita masih pakai mesin ketik, belum ada komputer. Kalau
wartawannya bisa naik kendaraan roda dua sudah beruntung, dulu umumnya naik kendaraan
umum. Wartawan sekarang pekerjaannya lebih berat, karena masyarakat maupun kejadian-
kejadian yang harus diliput lebih rumit, tidak hanya meliput di Indonesia tetapi juga di negara
lain.
Kalau perbedaan wartawan tulis dengan wartawan televisi apa, Pak?
Wartawan televisi itu mengandalkan pada gambar, misalnya pertandingan sedang berjalan
langsung diliput dan disiarkan, kita sudah menonton saat itu juga. Sedangkan wartawan
tulis, pertandingan sedang berjalan mereka juga menonton tetapi menulisnya setelah pertandingan
selesai. Kita baru membaca koran sore hari atau pagi
harinya saat koran terbit. Karena itu wartawan tulis harus lebih cerdas,
cermat, lebih canggih.
Enaknya menjadi wartawan apa, Pak?
Seperti saya sama Presiden kenal, sama menteri kenal, sama pengusaha-pengusaha gede
kenal, sama orang susah kenal, sama orang biasa kenal dan juga dikenal. Makanya wartawan
itu disebut kuli tinta, tapi juga ratu dunia.
Kenapa menurut Bapak menjadi wartawan itu menarik?
Sumber: www.wahidinstitute.org