33
Bab 2
33
Untuk mengomentari tulisan, setidaknya kamu perlu dua buku sumber. Tentu kamu tidak memerlukan
buku memasak dan buku gambar. Akan tetapi, kamu memerlukan kamus dan buku ejaan.
Mengapa kamus? Dalam kamus terdapat daftar kata dan maknanya. Kamu dapat memeriksa makna
suatu kata. Bila menurutmu kata itu kurang tepat, pilihlah kata yang lain. Kamu dapat mencari kata yang
lebih tepat dalam kamus. Buku ejaan juga penting. Semua aturan penulisan
bahasa Indonesia terdapat dalam buku EyD Ejaan yang Disempurnakan. Jangan malas membaca buku
ini. Kamu pasti terampil berbahasa Indonesia.
E. TANTANGAN SANG PETUALANG
Jangan
Salah Pilih
1. Suatu hari Asna bersama keluarganya menyaksikan pertunjukan tari-tarian dari
seluruh nusantara. Ia melihat tari Kecak, tari Bondan, tari Tor-tor, dan beberapa
tarian Indonesia. Tari Kecak dimainkan oleh sekelompok laki-laki. Mereka menggunakan
busana kotak-kotak hitam. Penari Bondan itu cantik-cantik. Mereka membawa boneka.
Pertunjukan itu berakhir pada siang hari. Apakah fakta yang paling tepat berdasarkan
pengamatan Asna? a. Pertunjukan tari-tarian itu seru sekali.
b. Penari Bondan membawa boneka. c. Di luar ruangan Tari Kecak pasti lebih
meriah. d. Sebaiknya penonton tidak terlalu dekat
dengan panggung tempat menari. 2. Apakah pendapat paling tepat berdasarkan
pengamatan Asna? a. Penari Kecak menggunakan busana
bermotif kotak-kotak hitam yang berwarna dan putih.
b. Tari Bondan dimainkan oleh para perempuan.
c. Tari Kecak dimainkan oleh para lelaki. d. Penari Bondan cantik-cantik.
3. Perhatikan potongan cerita rakyat berikut ini.
34 34
Bab 2
Beberapa abad yang lalu tersebutlah Kesultanan Kartasura. Kesultanan sedang
sedih karena permaisuri sakit keras. Pangeran sudah memanggil beratus-
ratus orang tabib untuk mengobati sang permaisuri. Akan tetapi, tak ada yang dapat
mengobati penyakitnya. Sementara itu, di luar istana banyak
terjadi pelanggaran. Keadaan kacau tidak ada yang mengurusi. Kecemasan melanda
rakyat kesultanan Kartasura. Pemerintahan kasultanan itu tidak berjalan sebagaimana
mestinya. ......................................................
Diceritakan oleh Devara Putri Sumber: e-smart.com dengan pengubahan
Pernyataan yang paling tepat berdasarkan cerita tersebut adalah ...
a. cerita itu terjadi di Kesultanan Kartasura. b. raja sangat sedih karena anaknya sakit.
c. ada satu tabib yang berhasil menyembuhkan raja.
d. rakyat menyarankan raja menyepi. 4. Apakah kalimat utama pada paragraf pertama
pada cerita tersebut? a. Beberapa abad lalu tersebutlah
Kesultanan Kartasura. b. Kesultanan itu sedang sedih karena
permaisuri sakit keras. c. Pangeran sudah memanggil beratus-
ratus orang tabib untuk mengobati sang permaisuri.
d. Akan tetapi, tak satupun yang dapat mengobati penyakitnya.
5. Gagasan utama pada paragraf kedua adalah ...
a. banyak terjadi pelanggaran di luar istana. b. kekacauan di luar istana.
c. kecemasan rakyat.
d. pemerintahan yang tidak berjalan dengan baik.
6. Tema cerita tersebut adalah ... a. cerita tentang bedirinya Kesultanan
Kartasura. b. penyakit sang raja.
c. usaha sang raja untuk menyembuhkan isterinya.
d. penyakit sang pangeran. 7. Apakah tang diceritakan pada bagian
pembuka cerita? a. Menjelaskan masalah yang bertambah.
b. Memperkenalkan pelaku cerita. c. Menceritakan kesimpulan cerita.
d. Menjelaskan masalah yang rumit. 8. Perhatikan bagian-bagian cerita berikut.
Manakah yang merupakan bagian penutup cerita?
a. Sri Gumam adalah utusan raja Pagaruyung. Sri Gumaya adalah utusan
Alam Syah. Kebetulan, kedua utusan ini saling bertemu. Keduanya pun bertarung.
Terjadilah huru-hara di Pulau Putih. b. Beberapa abad berlalu setelah peristiwa
pertempuran itu. Saudagar-saudagar dari Arab, India dan Jawa mulai berdatangan.
Mereka membeli kulit kayu tengar, dan buah pinang yang ada di Pulau Putih.
c. Kisah ini terjadi di Pulau Putih. Pada waktu itu Putri Lencana Muda terkenal
karena cantik jelita. Ada banyak raja-raja dari negeri seberang yang meminang.
Begitu juga putra raja Pagaruyung dan anak raja Lingga bernama Alam Syah.
Kemudian, raja-raja ini mengirimkan utusan untuk melamar putri Lencana
Muda. d. Sejak itu lidah Melayu penduduk setempat
mengucapkannya “Beintan... Bentan ... Bintan,” berarti ber-intan, pulau berisi