LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENUTUP
                                                                                Dan  seperti  kebanyakan  bangsa  indonesia  hidup  dengan  pengharapan  akan kemerdekaan,  kusno  hidup  dangan  pengharapan  akan  celana  baru,  terus-terusan
berharap selama tiga setengah tahun. Tapi  seperti  juga  kemerdekaan  itu,  celana  itu  pun  tak  terbayang.  Dan  waktu
kusno  melepaskan  harapannya,  celana  1001  itu  sudah  tidak  seperti  celana  lagi.  Di sana sini benangnya sudah keluar dan dulunya putih, sekarang sudah kuning kehitam-
hitaman.  Dan  karena  itu  tidak  pantas  lagi  di  pakai  seorang  opas.waktu  kusno memberanikan  hatinya  meminta  pada  sepnya,  ia  di  bentak  demikian  hebatnya
sehingga pada waktu itu hilang semangatnya. Dia  datang  juga  beberapa  hari  lagi  ke  kantor,  tapi akhirnya  malunya  berkuasa
atas gaji sepuluh rupiah itu dan ia pun meminta berhenti. Hari  kemudian  gelap  bagi  kusno.  Tapi  sekarang  ia  lepas  dari  malu  yang
mencoret mukanya.  Ia tahu, bahwa hari gelap dan maha menakutkan akan menimpa dia. Tapi tuhan maha pengasih dan pemurah. Demikian keyakinan kusno.
Pada suatu hari, kusno sakit kepala. Ia tahu, bahwa sakit kepala itu segera akan hilang,  jika  ia  dapat  mengisi  perutnya.  Dua  hari  dua  malam  tak  ada  lain  yang  di
makannya selain daun-daun kayu. Ada terlayang di pikirannya untuk menjual celana 1001 itu, guan membeli sekedar makanan yang pantas di makan manusia. Tapi lekas
di  buangnya  pikiran  itu.  jika  celana  itu  di  jualnya,  perutnya  kenyang  buat  beberapa detik,  tapi  sesudah  itu  dengan  apa  akan  di  tutup  auratnya?  Sekali  pun  ada  niatnya
untuk mencuri barang orang lain, tapi tuhan berkata, “jauhi dirimu dai curi mencuri”. Dan keluarga kusno turun-temurun takut kepada tuhan itu, sungguhpun belum pernah
dilihatnya. Begitulah  kusno  tidak  menjual  celana,  tidak  mencuri,  sering  sakit  kepala  dan
hidup  dengan  daun-daun  kayu.  Tapi  ia  hidup  terus,  sengsara  memang,  tapi  hidup dengan bangga.
Tentang  celana  kepar  1001  itu, tak  ada  yang  akan  di  ceritakan  lagi.  Pada  saat kali ia pasti hilang dari muka bumi, seperti juga kusno  akan hilang dari muka bumi.
Dan mungkinkah ia bersama-sama dengan kusno hilang dari muka bumi ini ?
Hanya  yang  belum  juga  dapat  di  pahami  kusno  ialah,  mengapa  selalu  saja masih ada peperangan. Kusno merasa seorang yang di korbankan.
                