B. Kerangka Berpikir
Dari kajian teori di atas, dapat disusun kerangka pemikiran guna memperoleh jawaban sementara atas permasalahan yang timbul. Kelemahan siswa dalam
menganaisis suatu bahan bacaan khususnya pada cerpen membuat penurusan hasil belajar bahkan tujuan dari proses pembelajaran itu sendiri pun tidak tercapai.
Kemampuan menganalisis dan sintesis, yaitu kemampuan individu untuk mengolah atau mengurai sekaligus menarik kesimpulan tentang permaalahan yang
dihadapi. Dalam praktiknya, individu mampu mengenal suatu masalah, serta mencari
dan menghubungkan
data-data dari
berbagai sumber
dan menggunakannya untuk memecahkan suatu masalah..
29
Dalam hal ini guru hendaknya menyadari peranannya dalam interaksi belajar yaitu sebagai orang yang dianggap memberikan bantuan pada siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Guru kreatif dituntut mencari cara atau suatu strategi pembelajaran yang tepat untuk dapat mencapai tujuan tersebut.
Strategi pembelajaran merupakan rancangan kegiatan-kegiatan, tahapan- tahapan, dan cara-cara seseorang dalam pembelajaran untuk dapat mempermudah
dalam mencapai suatu tujuan tertentu dalam pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, pemilihan strategi pembelajaran haruslah tepat, karena disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dicapai. Guru yang profesional harus menguasai bahan ajar, memahami karakteristik
peserta didik, dan terampil dalam memilih strategi pembelajaran. Namun pada kenyataannya guru tidak memiliki strategi yang tepat untuk menangani kesulitan
siswa dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik ada cerpen. Padahal, untuk menganalisis cerpen itu, sangatlah rumit karena untuk dapat memahami dan
mengetahui unsur-unsur yang membangun di dalam cerpen, pembaca harus memiliki kepekaan batin dan daya kritis terhadap cerpen tersebut.
Maka dari itu penulis membuat penelitian dengan cara menerapkan strategi yang dirasa cocok dengan permasalahan tersebut yaitu strategi Think-Talk-Write
TTW.
29
Saeful Zaman dan Dyan R Helmi, Memahami dan Mengerjakan Psikotes dengan Benar dan Tepat Waktu, Jakarta: Visimedia, 2008, h. 23
Secara garis besar, Think-Talk-Write TTW merupakan strategi pembelajaran yang menuntut siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar-mengajar melalui
tiga tahapan yaitu: a.
Think, merupakan proses berfikir yang dimulai dari penemuan informasi baik dari luar maupun dari diri siswa sendiri, pengolahan, penyimpanan dan pemanggilan
kembali informasi dari ingatan siswa. b.
Talk, yaitu berkomunikasi dengan kata-kata yang mereka pahami. c.
Write, menuliskan dan mengintruksi ide setelah berdiskusi dan berdialog antar teman dan kemudian mengungkapkannya melalui tulisan.