C. Kelemahan
Kelemahan yang terdapat pada strategi ini yaitu keadaan yang kurang kondusif. Penggunaan strategi Think-Talk-Write TTW pada kelas
eksperimen mengakibatkan siswa berinteraksi kesesama temannya sehingga membuat kelas tidak kondusif. Oleh karena itu penulis berperan untuk
mengarahkan kembali siswa agar keadaan menjadi kondusif ketika terjadi perdebatan.
D. Pembahasan
Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh rata-rata kelompok eksperimen 81,3 dan rata-rata kelompok kontrol 65,7, sehingga dapat
disimpulkan terdapat peningkatan penggunaan stategi TTW terhadap kemampuan menganalisis cerpen pada siswa meskipun termasuk pada
kategori sedang. Dari hasil uji-t telah didapatkan kesimpulan bahwa H
ditolak. Hasil analisis data dengan menggunakan statistik uji-t diperoleh nilai t
hitung
= 1,7841 pada posttest untuk kelas eksperimen, sedangkan t
tabel
α = 0,05 adalah 1,671. Karena t
hitung
t
tabel
pada α = 0,05, maka H yang menyatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan penerapan Strategi Think-Talk-Write
TTW terhadap kemampuan menganalisis cerpen pada siswa ditolak. Hal ini
menunjukkan bahwa strategi TTW berpengaruh terhadap penguasaan konsep siswa pada penganalisisan cerpen.
Tahap-tahap strategi TTW yang tergambar pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran telah dilakukan oleh observer sekaligus sebagai guru. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Setiap guru dalam satuan pendidikan berkewajiban menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
37
Materi disesuaikan dengan stategi TTW yaitu menganalisis unsur-unsur intrinsik pada cerpen. Tahap awal menyiapkan artikel, informasi atau data
lain yang berkaitan dengan materi. Guru membagikan lembaran atau satu judul cerpen yang menarik pada siswa. Setelah itu siswa ditugaskan untuk
membaca cerpen tersebut. Kemudian setelah selesai dalam membaca cerpen tersebut, siswa diminta untuk berfikir mengenai unsur-unsur intrinsik yang
ada di dalam cerpen tersebut. Selanjutnya hasil pemikiran itu kemudian diungkapkan di depan teman-temannya yang lain, terjadilah proses pertukaran
pemikiran di sana. Setelah selesai mengungkapkan pemikiran dan memiliki pemkiran baru, maka siswa ditugaskan untuk menulis hasil akhir dari
pemikiran kedalam lembaran kertas Hasil belajar siswa pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya faktor guru, siswa, metode dan strategi dalam proses pembelajaran termasuk pendekatan yang digunakan. Guru sebagai fasilitator
pembelajaran harus
mampu untuk
menggabungkan semua
unsur pembelajaran agar siswa menjadi tertarik terhadap pembelajaran sehingga
hasil belajarnya meningkat. Strategi pembelajaran yang baik tentunya dapat menarik perhatian siswa, menumbuhkan minat belajar, dan berkesan serta
mampu mengutarakan hasil pemikiran demi bisa melakukan pertukaran pemikiran. Strategi TTW merupakan strategi yang digunakan dalam
penelitian ini, penerapan strategi TTW terbukti dapat membuat siswa lebih mudah dalam menganalisis suatu cerpen, maka strategi TTW dapat dijadikan
sebagai alternatif bagi guru untuk proses pembelajaran. Tahap-tahap strategi TTW dirancang dalam proses penganalisisan cerpen, karena agar siswa
tersebut mendapatkan kemudahan dalam menganalisis cerpen. Pengaruhnya terlihat dari kemampuan menganalisis siswa kelompok eksperimen yang lebih
baik dari pada kelompok kontrol.
37
Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah IbtidaiyahSekolah Dasar, Depok: Nufa Citra Mandiri, 2013, h. 157.
Dalam penelitian ini, dengan adanya strategi TTW mampu menyajikan pembelajaran yang aktif dengan membentuk kelompok diskusi serta dapat
mengaitkan pemikiran satu ke pemikiran yang lain, maka sejumlah kompetensi dapat dicapai, proses belajar mengajarnya menjadi lebih menarik,
siswa terfokus perhatiannya dan termotivasi untuk mengetahui lebih jauh serta kemampuan menganalisisnya menjadi lebih baik. Sedangkan pada
kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan potensinya.
Pembelajaran konvensional yang monoton membuat siswa menjadi kurang tertarik, bosan, tidak terfokus perhatiannya dan tidak termotivasi untuk
belajar. Pada kelas kontrol, siswa tidak begitu tertarik pada materi yang
disampaikan oleh guru yang hanya menggunakan metode ceramah, pengajaran yang dilakukan hanya sebatas penyampaian materi dan tanya-
jawab dengan siswa sehingga tidak semua siswa memahami materi tersebut. Metode ceramah yang digunakan oleh guru dapat membuat siswa menjadi
bosan akibatnya konsentrasi siswa dapat terpecah sehingga hanya sedikit siswa yang berkonsentrasi pada pelajaran dan mencatat penjelasan guru
dengan lengkap. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa perlakuan yang berbeda
menyebabkan terjadinya kemampuan menganalisis yang berbeda antara kelompok eksperimen yang diajar menggunakan strategi TTW dengan
kelompok kontrol yang diajar dengan metode konvensional. Dengan demikian, ternyata terbukti bahwa penerapan strategi TTW berpengaruh
terhadap kemampuan menganalisis cerpen pada siswa.
58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi Think-Talk-Write TTW berpengaruh terhadap penguasaan siswa pada penganalisisan cerpen. Adanya pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan menganalisis siswa melalui strategi Think-Talk-Write TTW jika dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan metode
konvensional. Berdasarkan analisis data yang telah diperoleh bahwa H ditolak, yakni yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan penerapan strategi Think-Talk-Write TTW terhadap kemampuan
menganalisis cerpen pada siswa ditolak.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian eksperimen penggunaan strategi TTW terhadap kemampuan menganalisis cerpen pada siswa, hasilnya Ha diterima
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas penggunaan stretegi TTW. Selain meningkatkan kemampuan menganalisis siswa, strategi TTW juga bisa
dikembangkan dalam meningkatkan kreativitas siswa. Dengan strategi TTW siswa
diharapkan mampu
mengembangkan pengetahuannya
dalam menganalisis cerpen, mampu mengungkapkan sesuatu yang difikirkannya dan
kemudian mampu mendiskusikannya bersama-sama.