Strategi Pembelajaran Deskripsi Teoretis

dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian membuat laporan hasil presentasi. 10 Strategi yang diperkenalkan oleh Huinker Laughlin 1996 : 82, ini pada dasarnya dibangun melalui berpikir, berbicara dan menulis. Alur kemajuan Think-Talk-Write TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca, selanjutnya berbicara dan membagi ide sharing dengan temannya sebelum menulis. 11 Dari alur kemajuan Think-Talk-Write tersebut, terlihat bahwa strategi Think-Talk-Write sangatlah cocok untuk menunjang proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Telah kita ketahui bersama, pelajaran Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang terlihat mudah namun kenyataannya tingkat kesulitannya sangat tinggi. Mengapa demikian? Karena pada pelajaran Bahasa Indonesia ini, yang benar-benar dibutuhkan, diasah, dan digunakan adalah penalaran siswa. Setiap kandungan soal dalam pelajaran Bahasa Indonesia membutuhkan penalaran dan ketelitian dalam membacanya, jika salah penalaran dan tidak teliti maka akan kesulitan dalam menjawabnya dan tingkat kesalahan menjawab akan semakin besar. Tingginya tingkat kesulitan pada pelajaran Bahasa Indonesia ini, terlihat dari hasil ujian akhir para siswa yang cenderung mendapatkan nilai rendah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, dengan menggunakan strategi Think-Talk-Write, para siswa dapat berpikir dan mengolah pendapatnya sendiri, kemudian mengemukakan pendapatnya kepada teman-temannya, bertukar pikiran. Kemudian setelah mendapat masukan dari hasil diskusi tersebut, siswa dapat dengan mudah menjabarkan idenya dan menjawab soal-soal dengan baik. 10 Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran, Banjarmasin: Aswaja Pressindo, 2012, h. 170 11 Martinis Yamin dan Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa, Jakarta: Gaung Persada, cet ke 2, 2009, h. 84 Pengertian lainnya yang memaparkan strategi Think-Talk-Write adalah “TTW is a strategy that the facilitates the oral rehearsal of language and writing. It is based on the understanding that learning is a social behavior. It encourages students to think, talk, and then write regarding a topic. TTW is used to develop writing fluency and to rehearse language before writing. It allows students to interact and manipulate ideas before writing. In addition, it assist students in gathering and expanding ideas through structured conversation.” 12 Makna dari pemahaman tersebut yaitu TTW adalah strategi yang memfasilitasi latihan lisan bahasa dan penulisan. Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah suatu prilaku sosial. Hal ini mendorong siswa untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menulis tentang topi. TTW digunakan untuk mengambangkan kelancaran menulis dan untuk berlatih bahasa sebelum menulis. Hal ini memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan memanipulasi ide-ide sebelum menulis. Selain itu, membantu siswa dalam mengumpulkan dan memperluas ide-ide melalui percakapan terstruktur. Pembelajaran Think-Talk-Write dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan menyimak, mengkritisi, dan alternatif solusi, hasil bacaannya dikomuikasikan dengan presentasi. a. Think Berpikir Think menurut kamus Inggris-Indonesia merupakan pikir, kira, berpikir, merenung, menganggap, menduga, menyangka. 13 Proses berpikir merupakan proses yang dimulai dari penemuan informasi dari luar atau diri sendiri, pengolahan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dari ingatan siswa Marpaung, dalam Budiarto dan Hartono, 2002 : 481. Dengan demikian dapat dikatakan, pada prinsipnya proses berpikir meliputi tiga langkah pokok yaitu pembentukan pengertian, pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan. 12 Ela, Strategi Think-Talk-Write, 2012, http:wwww.mtsd.k12.wi.usMTSDDistrictela- curiculum03writingthink_talk_write.html , 231212, 14:54. 13 Tim Gemagung Ikhtiari, Kamus Saku Praktis Inggris-Indonesia, Jakarta: Gemagung Ikhtiari, 2007, h. 182. Aktivitas berpikir Think dapat dilihat dari proses membaca suatu teks. Kemampuan membaca, dan membaca secara komprehensif reading comprehension secara umum dianggap berpikir, meliputi membaca baris- demi baris reading the lines atau membaca yang penting saja reading between the lines Wiederhold, 1997. 14 Makna dan proses berpikir dapat ditinjau dari dua sisi pandangan yang berbeda yakni pandangan filsafat dan psikologi. Para ahli filsafat memandang bahwa otak manusia mind sebagai tempat muncul serta tumbuh alasan-alasan dan nalar. Bidang filsafat memberikan penekanan lebih besar pada studi tentang berpikir kritis critical thinking melalui analisis terhadap argumen serta aplikasi logik. Sementara ahli psikologi lebih memfokuskan pengajiannya mengenai berpikir pada aspek mekanismenya mechanism of mind. Lebih khusus lagi, ahli psikologi kognitif cenderung memberi penekanan pada berpikir kreatif yaitu bagaimana ide-ide yang merupakan proses berpikir dihasilkan oleh otak manusia. Menurut Marzano, dkk, menyebutkan bahwa berpikir yang dilakukan manusia meliputi lima dimensi yaitu: 1 Metakognisi, merupakan kesadaran seseorang tentang proses berpikirnya pada saat melakukan tugas tertentu dan kemudian menggunakan kesadaran tersebut untuk mengontrol apa yang dilakukan. 2 Berpikir kritis dan kreatif, merupakan dua komponen yang sangat mendasar. Edward Glaser mendefinisikan berpikir kritis sebagai: a Suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah- masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang; b Pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan 14 Martinis Yamin dan Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa, Jakarta: Gaung Persada, cet ke 2, 2009, h. 85

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Manusia

0 11 158

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh Strategi Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Pernapasan pada Manusia

0 15 243

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENGARUH PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK DAN SIKAP POSITIF SISWA TERHADAP MATEMATIKA.

0 1 38

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write (Ttw) Dengan Menggunakan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kreativitas Menulis Narasi

0 0 18

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17