Lampiran 1 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Siswa Kelas Kontrol
Pretest Posttest
1 20
75 2
20 60
3 50
60 4
50 65
5 30
70 6
25 50
7 50
65 8
30 60
9 30
70 10
30 70
11 50
60 12
35 60
13 30
70 14
30 75
15 30
65
Jumlah
510 975
Rata-rata 34
65,7 S
4,1135 6,4798
Varians 16,9205
41,9872
Lampiran 2 Data Nilai Pretes dan Posttest Kelas Eksperimen
Siswa Kelas Eksperimen
Pretest Posttest
1 40
90 2
50 90
3 40
85 4
50 60
5 50
80 6
40 80
7 50
70 8
45 85
9 50
90 10
50 80
11 45
85 12
40 75
13 55
70 14
40 90
15 40
90
Jumlah
685 1220
Rata-rata 45,6
81,3 S
7,1439 11,6933
Varians 51,0349
136,7325
Lampiran 3 Uji Normalitas Kelas Kontrol
Pretest No.
X
i
Z
i
Z
t
F
zi
S
zi
L hitung
1 20
-3,9382 0,5000
0,0000 0.0333
0,0333 2
20 -3,9382
0,5000 0,0000
0,0333 0,0333
6 25
-2,7227 0,4967
0,0033 0,1333
0,1300 5
30 -1,5072
0,4332 0,0668
0,2000 0,1332
8 30
-1,5072 0,4332
0,0668 0,2000
0,1332 9
30 -1,5072
0,4332 0,0668
0,2000 0,1332
10 30
-1,5072 0,4332
0,0668 0,2000
0,1332 13
30 -1,5072
0,4332 0,0668
0,2000 0,1332
14 30
-1,5072 0,4332
0,0668 0,2000
0,1332 15
30 -1,5072
0,4332 0,0668
0,2000 0,1332
12 35
-0,2917 0,1141
0,3859 0,5333
0,1474 3
50 3,3548
0,4996 0,9996
0,7667 0,1545
4 50
3,3548 0,4996
0,9996 0,7667
0,1545 11
50 3,3548
0,4996 0,9996
0,7667 0,1545
7 50
3,3548 0,4996
0,9996 0,7667
0,1545
Posttest No.
X
i
Z
i
Z
t
F
zi
S
zi
L hitung
6 50
-2,3920 0,4916
0,0084 0.0333
0,0249 2
60 -0,8487
0,2996 0,2004
0,1333 0,0671
3 60
-0,8487 0,2996
0,2004 0,1333
0,0671 8
60 -0,8487
0,2996 0,2004
0,1333 0,0671
11 60
-0,8487 0,2996
0,2004 0,1333
0,0671 12
60 -0,8487
0,2996 0,2004
0,1333 0,0671
4 65
-0,0771 0,0279
0,4721 0,4667
0,0054 7
65 -0,0771
0,0279 0,4721
0,4667 0,0054
15 65
-0,0771 0,0279
0,4721 0,4667
0,0054 5
70 0,6944
0,2549 0,7549
0,6667 0,0882
9 70
0,6944 0,2549
0,7549 0,6667
0,0882 13
70 0,6944
0,2549 0,7549
0,6667 0,0882
1 75
1,4674 0,4279
0,9279 0,7667
0,1611
14 75
1,4674 0,4279
0,9279 0,7667
0,1611 10
80 2,2377
0,4871 0,9871
0,9667 0,0204
Sampel berdistribusi normal pad a taraf signifikansi α = 0,05 dengan n =15
ialah 0,1610, dengan demikian L
0hitung
L
tabel
, yakni 0,1611 0,1610 maka
sampel berdistribusi normal.
Lampiran 4 Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Pretest No.
X
i
Z
i
Z
t
F
zi
S
zi
L hitung
1 40
-0,8818 0,3106
0,1894 0,1000
0,0894
3 40
-0,8818 0,3106
0,1894 0,1000
0,0894 6
40 -0,8818
0,3106 0,1894
0,1000 0,0894
12 40
-0,8818 0,3106
0,1894 0,1000
0,0894 14
40 -0,8818
0,3106 0,1894
0,1000 0,0894
15 40
-0,8818 0,3106
0,1894 0,1000
0,0894 8
45 -0,1814
0,0714 0,4286
0,5000 0,0714
11 45
-0,1814 0,0714
0,4286 0,5000
0,0714 2
50 0,5179
0,1950 0,6950
0,6333 0,0617
4 50
0,5179 0,1950
0,6950 0,6333
0,0617 5
50 0,5179
0,1950 0,6950
0,6333 0,0617
7 50
0,5179 0,1950
0,6950 0,6333
0,0617 9
50 0,5179
0,1950 0,6950
0,6333 0,0617
10 50
0,5179 0,1950
0,6950 0,6333
0,0617 13
55 1,2178
0,3869 0,8869
0,8333 0,0535
Posttest No.
X
i
Z
i
Z
t
F
zi
S
zi
L hitung
4 60
-2,0096 0,4772
0,0228 0.0333
0,0105 7
70 -1,1545
0,3749 0,1251
0,1000 0,0251
13 70
-1,1545 0,3749
0,1251 0,1000
0,0251 12
75 -0,7269
0,2642 0,2358
0,1667 0,0691
5 80
-0,2993 0,1141
0,3559 0,2000
0,1559
6 80
-0,2993 0,1141
0,3559 0,2000
0,1559 10
80 -0,2993
0,1141 0,3559
0,2000 0,1559
3 85
0,1282 0,0478
0,5478 0,4000
0,1478 8
85 0,1282
0,0478 0,5478
0,4000 0,1478
11 85
0,1282 0,0478
0,5478 0,4000
0,1478 1
90 0,5558
0,2088 0.7088
0,7333 0,0245
2 90
0,5558 0,2088
0.7088 0,7333
0,0245 9
90 0,5558
0,2088 0.7088
0,7333 0,0245
14 90
0,5558 0,2088
0.7088 0,7333
0,0245 15
90 0,5558
0,2088 0.7088
0,7333 0,0245
Sampel berdistribusi normal pada taraf signi fikansi α = 0,05 dengan n = 15
ialah 0,1610, dengan demikian L
0hitung
L
tabel
, yakni 0,1559 0,1610 maka
sampel berdistribusi normal.
Lampiran 5 Data Uji Homogenitas
No. Kelompok
dk = n - 1 s
2
Varians F
hitung
F
tabel
Kesimpulan 1
Pretest Kontrol 14
16,9205 0,3315
1,85 Homogen
2 Pretest Eksperimen
14 51,0349
3 Posttest Kontrol
14 41,9872
0,3070 1,85
Homogen 4
Posttest Eksperimen 14
136,7325
Perhitungan Uji Homogenitas
1.
Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen
a. F
hitung
= = 0,3315
b. Taraf signifikansi α = 0,05
c. F
tabel kanan
= F
12.0,10
15 – 1, 15 – 1
=F
0,05
14, 14, dengan menggunakan tabel F didapat nilai F
tabel
= 1,85 nilai ini sebagai nilai maksimal Kesimpulannya berdasarkan kriteria pengujian dua pihak jika -F
tabel
F
hitung
+F
tabel
maka H
o
diterima
.
Ternyata -1,85 0,3315 +1,85 maka H
o
diterima, data memiliki varians homogen pada taraf signifikansi α = 0,05.
2.
Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen
a. F
hitung
= = 0,3070
b. Taraf signifikansi α = 0,05
c. F
tabel kanan
= F
12.0,10
15 – 1, 15 – 1
= F
0,05
14, 14, dengan menggunakan tabel F didapat nilai F
tabel
= 1,85 nilai ini sebagai nilai maksimal Kesimpulannya berdasarkan kriteria pengujian dua pihak jika -F
tabel
F
hitung
+F
tabel
maka H diterima. Ternyata -1,85 0,3070 +1,85 maka H
o
diterima, data memiliki varians homogen p ada taraf signifikansi α = 0,05.
Lampiran 6 Data Uji Hipotesis
No. Kelompok
N nilai rata-rata
s
2
Varians t
hitung
t
tabel
Kesimpulan 1
Pretest Kontrol 15
36,2000 16,9205
1,16089 1,671 H
diterima 2
Pretest Eksperimen 15
46,3333 51,0349
3 Posttest Kontrol
15 65,5000
41,9872 1,7841 1,671
H ditolak
4 Posttest Eksperimen
15 83,5000
136,7325
Perhitungan Uji Hipotesis
1. t
hitung
Pretest =
√
= 1,16089
dengan =
= 33,9777 Nilai t
tabel
pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk = 30 - 2= 28 ialah 1,671.
Kesimpulannya berdasarkan kriteria pengujian t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
a
ditolak yakni 1,1608 1,671 maka H diterima.
2. t
hitung
Posttest =
√
= 1,7841
dengan =
= 89,35985 Nilai t
tabel
pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk = 30 - 2= 28 ialah 1,671.
Kesimpulannya berdasarkan kriteria pengujian t
hitung
t
tabel
maka H ditolak dan H
a
diterima yakni 1,78411,671 maka H ditolak. H
a
yang berbunyi: “Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan strategi
Think-Talk-Write TTW terhadap kemampuan menganalisis cerpen pada sis
wa” diterima.
Lampiran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP SEKOLAH
: SMK Triguna Utama MATA PELAJARAN
: Bahasa Indonesia KELAS
: X SEMESTER
: 2 A.
STANDAR KOMPETENSI: Berbicara :
6. Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi B.
KOMPETENSI DASAR:
6.1 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dari cerita pendek melalui kegiatan diskusi
C. MATERI PEMBELAJARAN:
Naskah cerita pendek : isi cerpen
unsur-unsur intrinsik tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar , amanat
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:
No Indikator Pencapaian Kompetensi
1 Membaca isi cerpen dan memikirkan hal- hal serta unsur-unsur pada cerpen secara
individu 3 Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik
tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar , amanat cerita pendek yang dibaca.
4 Mengungkapkan kembali hasil diskusi ke dalam bentuk tulisan sesuai dengan
perkataan sendiri.
E. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa dapat: Membaca isi cerpen dan memikirkan hal-hal serta unsur-unsur pada cerpen
secara individu. Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik tema, penokohan, alur, sudut
pandang, latar, amanat cerita pendek yang dibaca.
Mengungkapkan kembali hasil diskusi ke dalam bentuk tulisan sesuai dengan perkataan sendiri.
F. METODE PEMBELAJARAN:
Penugasan
Diskusi
Tanya Jawab
Unjuk kerja
G. STRATEGI PEMBELAJARAN:
Tatap Muka Terstruktur
Mandiri
Mendiskusikan unsur- unsur interinsik dari
cerita pendek contoh naskah cerita
pendek Siswa Menuliskan kembali
dengan kata-kata sendiri hasil diskusi dari unsur-
unsur intrinsik cerita pendek yang dibaca.
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:
No. Kegiatan Belajar
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1. Kegiatan Awal :
Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran hari ini.
Bersahabat komunikatif
2. Kegiatan Inti
:
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Membaca cerita pendek
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar , amanat
cerita pendek yang dibaca
Menuliskan kembali dengan kata-kata sendiri hasil diskusi dari unsur-unsur intrinsik cerita pendek yang
dibaca.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Tanggung jawab
3. Kegiatan Akhir :
Refleksi
Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
Bersahabat komunikatif
I.
ALOKASI WAKTU: 4 x 40 menit
J. SUMBER BELAJARALATBAHAN:
buku kumpulan cerpen: Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, “Kisah Sebuah Celana Pendek”, Idrus.
media massa internet: Google.com K.
PENILAIAN: Jenis Tagihan:
tugas individu Lampiran 9
Bentuk Instrumen:
uraian
jawaban singkat
Format Penilaian Kategori
Penilaan N
Sangat kurang tepat 00 - 20
Kurang tepat 20 - 40
Cukup 40 - 60
Tepat 60 - 80
Tepat sekali 80 - 100
Mengetahui : 19 Juli 2013 Guru Pamong.
Mahasiswa
Koko Supardi S. Pd Khori Yatun Nisah
Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP SEKOLAH
: SMK Triguna Utama MATA PELAJARAN
: Bahasa Indonesia KELAS
: X SEMESTER
: 2 A.
STANDAR KOMPETENSI: Berbicara :
6. Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi B.
KOMPETENSI DASAR:
6.1 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dari cerita pendek.
C. MATERI PEMBELAJARAN:
Naskah cerita pendek : isi cerpen
unsur-unsur intrinsik tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar , amanat
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:
No Indikator Pencapaian Kompetensi
1 Membaca isi cerita pendek 2 Menentukan hal-hal yang menarik atau
mengesankan 3 Menuliskan unsur-unsur intrinsik tema,
penokohan, alur, sudut pandang, latar , amanat cerita pendek yang dibaca.
E. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa dapat: Membaca isi cerita pendek.
Menuliskan unsur-unsur intrinsik tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar , amanat cerita pendek yang dibaca.
F. METODE PEMBELAJARAN:
Penugasan
Tanya Jawab
Unjuk kerja
G. STRATEGI PEMBELAJARAN:
Tatap Muka Terstruktur
Mandiri
Menuliskan unsur-unsur interinsik dari cerita
pendek contoh naskah cerita
pendek Siswa menuliskan unsur-
unsur intrinsik tema, penokohan, alur, sudut
pandang, latar , amanat cerita pendek yang dibaca
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:
No. Kegiatan Belajar
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1. Kegiatan Awal :
Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran hari ini.
Bersahabat komunikatif
2. Kegiatan Inti
:
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Membaca cerita pendek
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Menuliskan unsur-unsur intrinsik tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar , amanat cerita pendek
yang dibaca
Melaporkan hasil penugasan
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Tanggung jawab
3. Kegiatan Akhir :
Refleksi
Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
Bersahabat komunikatif
I. ALOKASI WAKTU:
4 x 40 menit
J. SUMBER BELAJARALATBAHAN: kumpulan cerpen: Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, “Kisah
Sebuah Celana Pendek”, Idrus. media massa internet: Google.com
K. PENILAIAN: Jenis Tagihan:
tugas individu lampiran 9
Bentuk Instrumen:
uraian bebas
jawaban singkat
Format Penilaian Kategori
Penilaan N
Sangat kurang tepat 00 - 20
Kurang tepat 20 - 40
Cukup 40 - 60
Tepat 60 - 80
Tepat sekali 80 - 100
Mengetahui: 19 Juli 2013 Guru Pamong.
Mahasiswa
Koko Supardi S. Pd Khori Yatun Nisah
Lampiran 9 MATERI PELAJARAN
A. Isi Cerpen
Kisah sebuah celana pendek Cerpen Idrus
Tepat pada hari Pearl harbour di serang jepang, kusno di belikan ayahnya sebuah celana pendek. Celana kepar 1001, made in italia.
Pak kusno buta politik. Tak tahu ia betapa besanya arti penyerangan itu. yang di ketahuinya hanya, bahwa anaknya tidak mempunyai celana lagi yang pantas untuk di
pakai. Setiap orang yang sedikit banyak tahu tentang politik di seluruh dunia mengernyitkan keningnya, karena dendam, karena khawatir, karena marah. Tapi pak
kusno tersenyum senang pada hari itu. ia telah berhasil, apa yang di sangkanya semula sesuatu yang tidak bisa, membelikan kusno sebuah celana pendek.
Pada waktu itu kusno berusia 14 tahun. Baru tamat sekolah rakyat. Sekarang hendak melamar pekerjaan. Dan dengan celana baru, rasanya baginya segala
pekerjaan terbuka. Ia akan membuktikan kepada ayahnya, bahwa ia adalah anak yang tahu membalas guna. Pendek kata, keluarga kusno pada hari itu bergirang hati seperti
belum pernah sebelum itu. dan kabar-kanar tentang Pearl Harbour tidak berguna sedikit pun juga dalam hati orang-orang sederhana ini.
Demikian benarlah ucapan, “hanya orang besar-besar yang mau perang, rakyat sederhana Cuma mau damai”.
Tapi kusno tak selekas seperti sangkaannya mendapat pekerjaan. Kantor-kantor tahu, apa arti penyerangan pulau mutiara itu. mereka tidak menerima seorang pekerja
baru pun juga lagi. Di atas kantor itu bergumpal awan hitam da dari sela-sela awan itu menjulur muka malaikan maut.
Kusno terpaksa menurunkan harga dagangannya, dari juru tulis menjadi portir dan dari portir menjadi opas. Dan setelah sepuluh kantor dinaikinya, akhirnya ia
berhasil juga mendapatkan sebuah pekerjaan ... sebagai opas. Dengan gaji sepuluh rupiah sebulan.
Pak kusno bersusah hati. Ia sendiri seorang opas. Mestikah anaknya menjadi opas lagi? Dan anak kusno kelak opas pula? Turun temurun menjadi opas? Tidak
pernah tercita-cita olehnya, keluarganya akan menjadi opas. Tapi, seperti juga orang- orang kampung lain dalam kesusahan, pak kusno ingat kepada tuhan, manusia
berusaha, tuhan menentukan. Kusno bekerja dengan rajin, tapi celana kepar 1001-nya bertambah lama
bertambah pudar, karena sering kena cuci. Setiap bulan ia berharap akan dapat membeli sebuah celana baru, tapi uang yang sepuluh rupiah itu untuk makan saja pun
tak mencukupi. Dengan sendirinya kepar 1001 bertambang sering harus di cuci, dan setiap di cuci, rupanya bertambah mengkhawatirkan.
Seluruh pikiran kusno tertuju pada celana itu. apakah yang terjadi dengan dirinya, jika celana itu sudah tidak bisa di pakai lahi ? setiap hari ia mendoa, agar
tuhan jangan menurunkan hujan. Dan jika hujan turun juga, kusno dengan hati kembang kempis melihat kepada celananya, seperti seorang ibu melihat kepada
anaknya yang hendak di lepas ke medan peperangan. Kepar 1001. 1 x 1 = 1. Dan berapakah 1
– 1? Kalau pikiran kusni mengenangkan celana 1001 ini. Apalagi kalau tidak ada
uang pembeli sabun, sedang celana lagi kotor ? Tidak, rakyat sederhana tidak mau perang, ia hanya mau hidup sederhana dan
hidup bebas dari ketakutan esok hari tidak mempunyai celana. Tapi orang-orang tinggi dan besar-besar mau perang, yang satu untuk
demokrasi dan yang lain untuk kemakmuran di Asia Timur Raya. Kusno tidak tahu arti demokrasi dan perkataan kemakmuran sangat menarik
hatinya. Ia sebenarnya ingat kepada celananya kemakmuran berarti bagi celananya. Dan sebab itu di sambutnya tentara jepang dengan peluk cium dan salaman tangan.