Rp.1.200.000,- Guru Tahun 4
Bantuan Orang tua Siswa Rp.10.000,- sd Rp.20.000,- Siswa Bulan
Jika melihat dukungan finansial baik dari pemerintah maupun masyarakat masih terbilang minim, dengan dana tersebut diatas maka
wajar jika sampai saat ini MDTA masih jalan ditempat bahkan bisa dikatakan kritis. Dikatakan demikian karena dari segi pengelolaan MDTA
belum bisa memenuhi standarisasi pelayanan madrasah sebagaimana sekolah formal.
c. Ketersediaan SDM
Tidak ada syarat jenjang pendidikan minimal bagi pelamar untuk menjadi bagian dari MDTA. Padahal jika melihat pada jumlah yang ada di
kabupaten bogor secara khusus sebagai fokus penelitian, bahkan jika data MD di Indonesia dijadikan acuan dan harapan bagi eksistensi MD ,
seharusnya pemerintah khususnya kementerian agama bisa menyiapkan SDM yang secara khusus dipersiapkan untuk MD baik dari segi
operasional juga manajerial. Sehingga harapan agar MD menjadi lembaga yang memiliki kualitas bagus dapat direalisasikan.
5. Kendala dalam implementasi kurikulum MDTA
Dari aspek-aspek yang diteiliti terkait dengan pengembangan kurikulum MDTA masih belum optimal, karena masih banyak kendala dalam
implementasi kurikulum MDTA yang ada di Kabupaten Bogor, diantaranya yakni, MDTA belum memiliki kurikulum khusus yang dibuat oleh
Kementerian Agama Kabupaten Bogor yang dijadikan acuan bagi MDTA, hal ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang tidak memiliki standar
atau fokus pencapaian. Hal ini diperparah dengan buku sumber yang menjadi acuan kurikulum tidak lengkap dan tidak terdistribusi secara menyeluruh,
buku sumber yang menjadi acuan kurikulum tidak diberikan secara gratis, akan tetapi harus dibeli dengan harga yang cukup mahal.
Kendala juga terjadi pada manajerial yang dilakukan oleh pelaksana atau penyelenggara MD di masing-masing unit yakni penyelenggaraan manajemen
yang tidak terstruktur dengan baik, hanya sebatas dengan sistem kekeluargaan sehingga tidak ada tupoksi yang jelas dalam pengelolaan, dalam hal
pengelolaan keuangan dan pendanaan juga tidak dikelola dengan baik, hanya sebatas bisa mencukupi opersional MDTA semata, juga rekruitmen dan
pengangkatan guru dan karyawan tidak memiliki kriteria khusus.
6. Penyelesaian kendala yang dihadapi
Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan dalam menghadapi kendala yang dilakukan oleh kemenag kab.bogor dan pengelola MDTA, adalah :
a. Membeli buku sumber seperlunya sebagai sampel dan
menggandakannya dengan fotocopy untuk digunakan dalam proses pembelajaran di MDTA.
b. Menggunakan buku sumber lain untuk menunjang dalam proses
pembelajaran dan disesuaikan. c.
Penyelenggaraan manajemen dengan sistem kekeluargaan tetap dipertahankan dengan mengedepankan pertimbangan profesionalisme
dan kompetensi. d.
Memanfaatkan anggaran secara efektif dan efisien. e.
Menyerap sumber daya manusia yang diketahui kompeten melalui jenjang pendidikan yang pernah ditempuhnya.
7. Pengembangan kurikulum di MDTA
Pengembangan kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah yang ada di Kabupaten Bogor dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan santri
dan menyempurnakan kurikulum dari Kemenag. Hal ini dilakukakan karena kurikulum yang dijadikan acuan dianggap masih tidak sesuai dan seringkali
bertolak belakang antara kurikulum yang dijadikan acuan pembelajaran
dengan evaluasi semester yang mana soal dibuat oleh Kemenag Kab.Bogor.
Pengembangan dilakukan
oleh masing-masing
MDTA karena
menganggap Kemenag Kab.Bogor masih belum bisa melakukan koordinasi secara baik dan menyeluruh terkait dengan kurikulum MDTA yang
diimplementasikan sampai dengan evaluasi semester yang dilaksanakan di Kabupaten Bogor. Padahal secara struktur, terdapat FKDT Forum
Komunikasi Diniyah Takmiliyah yang secara fungsi sebagai wadah MDTA di masing-masing kecamatan yang seharusnya mengkordinir MDTA, namun
FKDT itu pun masih belum berfungsi secara maksimal karena kurangnya koordinasi dan konsultasi antara FKDT di kecamatan dengan Kemenag
Kab.Bogor.
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kurikulum MDTA
1. Peran Pemerintah Daerah
Sejak dikeluarkannya Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2011, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor menggulirkan beberapa
bantuan bagi Madrasah Diniyah Takmiliyah yang bersumber dari APBD, bantuan tersebut adalah :
Tabel 4.2 Bantuan Pemerintah untuk MDTA No
Jenis Bantuan Tahun
Banyaknya Besaran
1 Bantuan
Operasional Pendidikan BOP
2012 825 Lembaga
Rp.5.000.000,- 2
2013 995 Lembaga
Rp.5.000.000,- 3
2014 926 Lembaga
Rp.5.000.000,- 4
Tunjangan Fungsional
Guru Diniyah
Takmiliyah 2010 sd
2014 3726 Orang
Rp. 450.000,- Orang
Sumber : Dokumen PD Pontren Kemenag Kabupaten Bogor Tahun 2014
2. Forum Komunikasi Dinyah Takmiliyah FKDT
Sebagai mitra Kementerian Agama dalam melakukan pembinaan kepada Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah, peran FKDT cukup strategis
bagi keberlangsungan Diniya Takmiliyah. Fungsi pengawasan yang seharusnya menjadi tugas dari pengawas diambil alih oleh FKDT. Hal ini
dikarenakan ketiadaan pengawas dari Kementerian Agama bagi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. FKDT berkontribusi dalam pembuatan
soal-soal ujian Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah juga dalam penyusunan kurikulum
3. Kementerian Agama Kabupaten Bogor