Prinsip berorientasi kepada tujuan

Prinsip-prinsip Evaluasi

1. Mendidik

Penilaian harus memberikan sumbangan positif pada pencapaian hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, penilaian harus dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan untuk memotivasi peserta didik yang berhasil dan sebagai pemicu semangat untuk meningkatkan hasil belajar bagi yang kurang berhasil. Sehingga keberhasilan dan kegagalan peserta didik harus tetap diapresiasi dalam penilaian.

2. Berorientasi pada Kompetensi

Penilaian harus difokuskan pada pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi seperangkat pengetahuan, sikapnilai, kecakapan dan keterampilan yang terrefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dengan berpijak pada kompetensi ini, maka ukuran ukuran keberhasilan pembelajaran akan dapat diketahui secara jelas dan terarah.

3. Adil dan Obyektif

Penilaian harus mempertimbangkan rasa keadilan dan obyektifitas peserta didik, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, latar belakang budaya, dan lainnya.

4. Terbuka

Penilaian hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan, sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan, tanpa ada rekayasa atau sembunyi-sembunyi yang dapat merugikan semua pihak.

5. Berkesinambungan

Penilaian harus dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan dari waktu ke waktu, untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan peserta didik, sehingga kegiatan dan unjuk kerja peserta didik dapat di pantau melalui penilaian.

6. Menyeluruh

Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik serta berdasarkan pada strategi dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik.

7. Bermakna

Penilaian diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi semua pihak. Untuk itu, penilaian hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindak lanjuti oleh pihak- pihak yang berkepentingan. Hasil penilaian hendaknya mencerminkan gambaran yang utuh tentang prestasi peserta didik yang mengandung informasi keunggulan dan kelemahan, minat dan tingkat penguasaan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang telah di tetapkan.

B. ASPEK YANG DINILAI

1. Kognitif : Berkaitan dengan penguasaan materi, lebih menekankan aspek pemahaman. 2. Afektif : Berkaitan dengan sikap, usaha, kemampuan belajar. Bisa melihat nilai-nilal dari aspek yang dipelajari. 3. Psikomotorik : Sejauh mana peserta didik terampil dalam mendemontrasikan apa yang telah dipelajari. PENUTUP Demikian standarisasi kurikulum Diniyah Takmiliyah program awaliyah tingkat Provinsi Jawa Barat ini dibuat semoga dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan dapat menjadi bahan acuan bagi pihak Diniyah Takmiliyah untuk pembuatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kepala Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat