62
B. Saran-saran
Dengan memperhatikan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang dikemukakan antara lain:
1. Pertama, Pengelola Madrasah diharapkan melakukan pembenahan
baik yang berkaitan dengan pengelolaan kelembagaan Perumusan Visi, Misi, dan Tujuan, administrasi dan manajemen pembelajaran di
Madrasah Diniyah perlu ditingkatkan. Kepala sekolah harus pandai dalam memimpin kelompok dan pendelegasian tugas dan wewenang
sehingga masing-masing kelompok sadar akan tugas dan fungsinya masing-masing dalam implementasi dan Pengembangan Kurikulum
Madrasah Diniyah Takmliyah Awaliyah. 2.
Kedua, Pembinaan dan pengawasan terhadap terhadap MDTA perlu adanya dan sangat penting. Oleh karena itu, Kementerian Agama harus
segera menggagas pengawas khusu bagi Madrasah Diniyah Takmliyah Awaliyah yang ada di Kabupaten Bogor.
3. Ketiga, Pengambilan keputusan secara bersama-sama secara kelompok
dalam hal ini diwakili oleh FKDT Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah, untuk mengembangkan dan mengimplementasikan
kurikulum guna meningkatkan hasil belajar dan lulusan yang memiliki Keimanan dan Ketaqwaan yang kuat sebagai bekal kehidupan.
Sementara dalam hal administrasi, pemerintah daerah hendaknya lebih berperan sebagai fasilitator dari pada hanya sebatas mengontrol
aktivitas-aktivitas madrasah. 4.
Keempat, Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah hendaknya duduk bersama untuk merumuskan dan membuat regulasi Tugas
Pokok dan Fungsi Forum Kumonikasi Madrasah Diniyah FKDT. Dan Kementerian Agama bersama Pemerintah Daerah lebih
berkontribusi dalam meningatkan kualitas Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. Diantaranya dengan bantuan sarana dan
prasarana, bantuan beasiswa bagi kepala madrasah, dan tenaga pendidik, juga beasiswa bagi santri MDTA yang berprestasi.
63
5. Kelima, Kementerian Agama selaku institusi yang mengeluarkan izin
pendirian MDTA sebaiknya fokus terlebih dahulu pada peningkatan kualitas MDTA yang sudah ada, agar MDTA yang sudah berdiri bisa
semakin berkembang dengan kualitas yang baik dan menumbuhkan minat masyarakat untuk sekolah di MDTA. Bukan saja pada
banyaknya MDTA yang terus bertambah setiap tahunnya, tetapi justru tidak menjadikan lebih baik terhadap peningkatan kualitas MDTA
yang ada di Kabupaten Bogor. 6.
Keenam, Pemerintah daerah hendaknya perhatian pada pembuatan peraturan bupati yang dituangkan dalam peraturan daerah Perda
mengenai Wajib MD dan Ijazah MD menjadi prasyarat wajib untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan sekolah fomal yang lebih tinggi.\
7. Ketujuh, Masyarakat secara umum bisa mendukung keberadaan
MDTA yang berada di wilayah tempat tinggal sebagai lembaga pendidikan keagamaan dengan menyekolahkan putraputrinya di
MDTA untuk memperdalam ilmu agama sebagai bekal kehidupan agar bisa menjalankan ajaran agama secara baik dan benar sesuai dengan al-
qur’an dan hadist. 8.
Kedelapan, Perguruan Tinggi Islam sebaiknya membuat program studi khusus seperti PGMD Pendidikan Guru Madrasah Diniyah sebagai
cikal bakal bagi perbaikan MD ke arah yang lebih berkualitas dari aspek operasional, dan aspek manajerial bisa memaksimalkan program
studi Manajemen Pendidikan Islam untuk terjun langsung melalui program pengabdian masyarakat atau praktik lapangan bagi mahasiswa
dan memproyeksikan lulusannya ke madrasah-madrasah khususnya MD untuk membenahi manajerial MD itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Ajar Perkuliahan Perencanaan Kurikulum, Makalah Tidak Diterbitkan Balai Penelitian dan Pengembangan Kementrian Agama. 2015. Gagasan
Standarisasi Pendidikan
Madrasah Diniyah
Takmiliyah. Jakarta:
Kementrian Agama BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas Direktorat Pendidikan Keagamaan Pondok Pesantren Dirjen Kelembagaan
Agama. 2003. Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah Diniyah. Jakarta: Departemen Agama RI
Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat, Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010
Mubarok, Achmad. 2005. Psikologi Keluarga. Jakarta: Bina Rena Pariwara Mulyasa, E. 2009. Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: Remaja
Rosdakarya Nata, Abuddin. 2004. Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan
Pertengahan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana
Subandijah. 1996. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
64