Faktor pendukung implementasi kurikulum :

diimplementasikan sampai dengan evaluasi semester yang dilaksanakan di Kabupaten Bogor. Padahal secara struktur, terdapat FKDT Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah yang secara fungsi sebagai wadah MDTA di masing-masing kecamatan yang seharusnya mengkordinir MDTA, namun FKDT itu pun masih belum berfungsi secara maksimal karena kurangnya koordinasi dan konsultasi antara FKDT di kecamatan dengan Kemenag Kab.Bogor.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kurikulum MDTA

1. Peran Pemerintah Daerah Sejak dikeluarkannya Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2011, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor menggulirkan beberapa bantuan bagi Madrasah Diniyah Takmiliyah yang bersumber dari APBD, bantuan tersebut adalah : Tabel 4.2 Bantuan Pemerintah untuk MDTA No Jenis Bantuan Tahun Banyaknya Besaran 1 Bantuan Operasional Pendidikan BOP 2012 825 Lembaga Rp.5.000.000,- 2 2013 995 Lembaga Rp.5.000.000,- 3 2014 926 Lembaga Rp.5.000.000,- 4 Tunjangan Fungsional Guru Diniyah Takmiliyah 2010 sd 2014 3726 Orang Rp. 450.000,- Orang Sumber : Dokumen PD Pontren Kemenag Kabupaten Bogor Tahun 2014 2. Forum Komunikasi Dinyah Takmiliyah FKDT Sebagai mitra Kementerian Agama dalam melakukan pembinaan kepada Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah, peran FKDT cukup strategis bagi keberlangsungan Diniya Takmiliyah. Fungsi pengawasan yang seharusnya menjadi tugas dari pengawas diambil alih oleh FKDT. Hal ini dikarenakan ketiadaan pengawas dari Kementerian Agama bagi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. FKDT berkontribusi dalam pembuatan soal-soal ujian Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah juga dalam penyusunan kurikulum 3. Kementerian Agama Kabupaten Bogor Sebagai institusi yang menaungi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah, kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor menyelenggarakan kegiatan-kegiatan rutin untuk meningkatkan kualitas madrasah. Kegiatan tersebut berupa workshop yang diselenggarakan 1 kali dalam setiap tahun. Namun sejumlah hal berikut dapat diidentifikasi sebagai kendala bagi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah, yaitu : a Ketiadaan Pengawas. b Sarana dan prasarana yang kurang memadai. c Dana operasional yang sangat minim. d Lingkungan masyarakat yang masih kurang mendukung keberadaan Diniyah Takmiliyah Awaliyah. e Perda belum mewajibkan ijazah Diniyah menjadi prasyarat masuk jenjang pendidikan formal.