Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

prosedur formal atau informal untuk menghasilkan informasi tentang peserta didik, bisa berupa tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah dan sebagainya. Keberhasilan mengajar guru dapat dilihat dari peserta belajar yang dicapai peserta didik. Informasi ini diperoleh melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan kinerja lembaga dan tujuan ini bisa dicapai bila ada tindak lanjut dari kegiatan evaluasi. Evaluasi akan memberikan informasi tingkat pencapaian belajar peserta didik, dan bila dianalisis lebih rinci akan diperoleh informasi tentang kesulitan belajar peserta didik, yaitu konsep-konsep yang belum dikuasai oleh sebagian besar peserta didik. Informasi inilah yang harus digunakan guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah untuk meningkatkan kinerja individu atau lembaga. Usaha peningkatan kinerja harus berdasarkan pada kondisi saat ini yang diperoleh melalui kegiatan penilaian atau assesmen. Data untuk keperluan assesmen diperoleh dengan menggunakan alat ukur. Alat ukur yang banyak digunakan dalam melakukan assesmen adalah tes. Agar diperoleh informasi data yang akurat, tes yang digunakan harus memiliki bukti-bukti tentang kesahihan dan keandalannya. Jadi usaha peningkatan kualitas pendidikan membutuhkan alat ukur yang sahih dan handal. Kesahihan alat ukur dapat dilihat dari konstruk alat ukur, yaitu mengukur seperti yang direncanakan. Menurut teori pengukuran, substansi yang diukur harus satu.dimensi. Aspek bahasa, kerapihan tulisan tidak disekor bila tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalarn bidang studi tertentu. Konstruksi alat ukur dapat ditelaah pada aspek materi, teknik penulisan soal dan bahasa yang digunakan. Teman sejawat merupakan penelaah yang baik untuk memberi masukan tentang kualitas alat ukur yang digunakan termasuk tes. Kesahihan alat isi ukur bisa dilihat dari kisi-kisi alat ukur. Kisi-kisi ini berisi tentang master yang diujikan, bentuk soal, tingkat berpikir yang terlibat, bobot soal dan cara penskoran. Kisi-kisi yang baik adalah yang mewakili bahan ajar. Untuk itu semua kompetensi dasar harus diujikan agar semua kompetensi bidang studi diukur pencapaiannya yang hasilnya digunakan untuk menentukan tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Melaksanakan penilaian pada dasarnya adalah melakukan pengukuran, yaitu menetapkan skor pencapaian belajar peserta didik. Hasil pengukuran harus memiliki kesalahan sekecil mungkin. Tingkat kesalahan ini berkaitan kehandalan alat ukur. Alat ukur yang baik memberi hasil konstan bila digunakan berulang- ulang asalkan kemampuan yang diukur tidak berubah. Kesalahan pengukuran ada yang bersifat acak dan ada yang bersifat sistematik. Kesalahan acak disebabkan kondisi fisik dan mental yang diukur dan yang mengukur bervariasi. Kondisi mental termasuk emosi seseorang yang selalu bervariasi, dan variasinya diasumsikan acak. Hal ini untuk memudahkan dalam melakukan estimasi kemampuan seseorang. Kesalahan yang sistematik disebabkan oleh alat ukurnya, yang diukur, dan yang mengukur. Ada guru yang cenderung membuat soal tes yang mudah atau sulit, sehingga hasil pengukuran bisa under atau over estimate, dari kemampuan yang sebenarnya. Dalam melakukan pengukuran guru bisa membuat kesalahan yang sistematik. Kesalahan ini bisa terjadi pada saat penskoran, ada guru yang pemurah dan ada yang mahal. Bila murah dan mahal dalam memberi skor ini berlaku pada peserta didik, maka akan terjadi kesalahan yang sistematik. Tetapi bila berlaku pada peserta didik tertentu maka akan terjadi bias dalam pengukuran. Evaluasi pembelajaran dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu formatif fan sumatif. Evaluasi formatif bertujuan untuk memperbaiki proses proses belajar mengajar. Hasil tes seperti kuis misalnya dianalisis untuk mengetahui konsep mana yang belum dipahami sebagian besar peserta didik. Kemudian diikuti dengan kegiatan remedial, yaitu menjelaskan kembali konsep konsep tersebut. Evaluasi untuk perbaikan bisa di lakukan dengan membuat angket untuk peserta didik. Angket ini berisi pertanyaan mengenai pelaksanaan pembelajaran menurut persepsi peserta didik. Hasilnya dianalisis untuk mengetahui aspek mana yang harus; diperbaiki.