Definisi Kurikulum Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah

No Bidang Studi Cakupan

3 Aqidah

Bidang Studi Aqidah bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang dicapai melalui pengenalan hafalan, pemahaman dan penghayatan rukun Iman. Aqidah mencakup Tauhid.

4 Akhlak

Bidang Studi Akhlak bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang dicapai melalui pembiasaan berprilaku dengan sifat-sifat terpuji, menghindari sifat- sifat tercela dan berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak mencakup kesadaran dan wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, terhadap hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggungjawab sosial, ketaatan kepada hukum, sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.

5 Fiqih

Bidang Studi Fiqih bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang dicapai melalui pengenalan dan pemahaman rukun Islam serta mampu beribadah dan bermuamalah dengan baik dan benar. 6 Tarikh Islam Bidang Studi AL- Qur’an bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang dicapai melalui pemahaman dan penghayatan sejarah Islam. Tarikh Islam mencakup sejarah Rasulullah SAW dan perkembangan Islam di Indonesia. 7 Bahasa Arab Bidang Studi Bahasa Arab bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang dicapai melalui kemampuan berbahasa arab dengan benar. Bahasa Arab mencakup nahwu dan shorof. Adapun untuk struktur kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 6 tahun mulai kelas 1 sampai 6. Struktur kurikulum disusun berdasarkan kompetensi lulusan Diniyah Takmiliyah dan standar kompetensi kelompok mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah memuat 7 Tujuh bidang studi. 2. Jam pembelajaran untuk setiap bidang studi dialokasikan sebagaimana tertera pada tabel dibawah. Diniyah Takmiliyah dimungkinkan menambah maksimum 4 jam per minggu secara keseluruhan. 3. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 35 menit. Tabel 2.2 Alokasi Waktu Tiap Bidang Studi No Mata Pelajaran I II III IV V VI 1 Al- Qur’an 4 4 4 4 4 4 2 Hadist 2 2 2 2 2 2 3 Aqidah 2 2 2 2 2 2 4 Akhlak 2 2 2 2 2 2 5 Fiqih 2 2 2 2 2 2 6 Tarikh Islam 2 2 2 2 2 2 7 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2 8 Muatan Lokal 2 2 2 2 2 2 Jumlah Jam Pelajaran 18 18 18 18 18 18

c. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

Kurikulum merupakan esensi dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pelakasanaan kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah dijalankan dengan mengembangkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 16 1 Fleksibilitas Fleksibilitas menitikberatkan pada pengembangan materi dan metodologi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana didapatkan pilihan yang tepat agar terjadi komunikasi yang baik antara guru dan santri, sehingga materi yang diberikan benar- benar dapat ditangkap dan dipahami. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan keberadaan santri dari segi kecerdasan, kemampuan, dan 16 Gagasan Standarisasi Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah, Balai Penelitian dan Pengembangan Kementrian Agama Jakarta. 2015, h.23 pengetahuan yang telah dikuasainya. Kemudian membuat pilhan bahan ajar dan metode-metode pembelajaran yang tepat dan sesuai. 2 Berorientasi Pada Tujuan Kegiatan belajar mengajar harus berorientasi pada tujuan. Pemilihan kegiatan-kegiatan dan pengalaman belajar didasarkan pada ilmu pengetahuan dan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, sebelum menentukan waktu dan bahan pelajaran terlebih dahulu ditetapkan tujuan- tujuan yang harus dicapai oleh santri dalam mempelajari suatu mata pelajaran 3 Efektifitas dan Efisiensi Struktur kurikulum madrasah diniyah takmiliyah pada dasarnya merupakan pelengkap dari Pendidikan Agama Islam yang diperoleh santri pada lembaga pendidikan formal atau sekolah umum. Meski demikian, struktur kurikulum MDTA tidaklan sederhana, sehingga memerlukan keterampilan tersendiri dalam pengorganisasiannya agar waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien tanpa mengurangi capaian-capaian dan tujuan yang diharapkan. 4 Kontinuitas Kurikulum MDTA dikembangkan dengan pendekatan hubungan hirarki fungsional yang menghubungkan antar jenjang dan tingkatan yakni MDTA, MDTW, MDTU. Oleh karena itu, perencanaan kegiatan belajar mengajar harus dibuat seoptimal dan sesistematis mungkin, sehingga memungkinkan terjadinya proses peningkatan, perluasan serta pengalaman yang terus berkembang dari suatu pokok bahasan mata pelajaran. 5 Pendidikan Seumur Hidup Pendidikan merupakan kewajiban yang utama bagi umat Islam. Bahkan dalam ajaran Islam menyatakan bahwa pendidikan harus dialami oleh setiap orang selama masa hidupnya. Slogan masyarakat dunia “education for all” yang ditetapkan oleh UNESCO juga mengandung prinsip pelajaran seumur