179
Annual Report 2011
Sampoerna Agro Annual Report
2011 Sampoerna Agro
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
33
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
k. Penurunan nilai
aset non-keuangan
lanjutan k. Impairment
of non-financial
assets continued
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai
potensial atas aset tetap, tanaman perkebunan dan aset non-keuangan tidak lancar lainnya yang
disajikan
pada laporan
posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed assets,
plantations and other non-current non-financial assets presented in the consolidated statements of
financial position as of December 31, 2011 and 2010.
l. Sewa l.
Leases
Grup mengklasifikasikan
sewa berdasarkan
sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada
lessor atau lessee dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership
of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee and the substance of the transaction rather
than the form of the contract.
m. Sewa operasi - sebagai Lessee m. Operating lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran
sewa diakui sebagai beban pada operasi dengan dasar garis lurus straight-line basis selama masa
sewa. A lease is classified as an operating lease if it does
not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset.
Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis
over the lease term.
n. Uang muka proyek perkebunan Plasma n. Advances for Plasma plantations
Perkebunan Plasma merupakan bentuk kebijakan Pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan
kerjasama pengembangan perkebunan. Grup dapat memperoleh hak guna usaha untuk
membangun kebun
Inti apabila
bersedia membangun areal perkebunan rakyat. Sebagai
pihak Inti, Grup berkewajiban untuk membeli hasil produksi tandan buah segar “TBS” milik petani
Plasma dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia.
Plasma plantations is an Indonesian Government policy to develop the plantations on mutual
agreement with smallholders or cooperatives. Groups referred to as “Inti” can acquire
landrights to develop plantations only if they develop plantations for smallholders Plasma
farmers in addition to their own plantations. Inti are required to purchase the fresh fruit bunches
“FFB” produced by Plasma plantations at prices determined by the Indonesian Government.
Perkebunan Plasma akan diserahkan kepada petani pada saat perkebunan mulai menghasilkan
dengan nilai konversi yang ditetapkan oleh Pemerintah dan nilai konversi tersebut dapat lebih
rendah dari nilai bukunya. Oleh karena itu, Grup menetapkan penyisihan rugi konversi yang
diestimasi berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap selisih antara nilai tercatat dengan nilai
konversi. Once developed, the Plasma plantations are
transferred to the smallholders at a conversion rate determined by the Government, in which case
the conversion value might be lower than the carrying value of the Plasma plantation transferred
by the Inti. In this regard, the Group, being Inti’s under this Government program, determine the
allowance for loss on conversion based on a periodic review of the estimated difference
between the carrying value of the Plasma plantation and the conversion value.
180
Laporan T ahunan
2011 Sampoerna Agro
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
34
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued n. Uang muka proyek perkebunan Plasma
lanjutan
n. Advances
for Plasma
plantations continued
Uang muka
perkebunan Plasma
meliputi akumulasi biaya termasuk biaya pinjaman dan
biaya tidak langsung untuk membangun areal Plasma setelah dikurangi terutama dengan kredit
investasi yang diperoleh dari bank.
Advances for Plasma plantations represent the accumulated costs incurred including borrowing
costs and indirect overhead costs to develop the Plasma areas. These accumulated costs are
presented net of among others, the investment credit obtained from the bank.
Pengembangan perkebunan Plasma dilakukan di atas lahan yang dialokasikan untuk perkebunan
Plasma dan telah disetujui oleh Pemerintah. Pengembangan tersebut didanai melalui talangan
sementara oleh Grup. Setelah perkebunan Plasma menghasilkan sesuai dengan kriteria yang
ditentukan oleh Pemerintah dan siap untuk dikonversi atau diserahterimakan ke petani
Plasma senilai nilai konversi yang ditetapkan Pemerintah, biaya investasi pembangunan kebun
Plasma, termasuk talangan sementara dan kredit investasi dari bank yang terkait turut dibebankan
ke petani. Selisih antara nilai tercatat perkebunan Plasma dan nilai kredit investasi yang dialihkan
diakui sebagai laba atau rugi dan dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
tahun yang bersangkutan. Plasma plantation was developed on land
allocated for Plasma plantation, which was approved by the Government. Development of the
Plasma plantation was funded temporarily by the Group. When a Plasma plantation has matured
and meet certain criteria required by the Government and ready to be transferred or
turned-over to the Plasma farmers at conversion value set by the Government, Plasma plantation
development cost, including advances and the corresponding investment credit from the bank is
also transferred to the farmers. The difference between the carrying value of the Plasma
plantation and the related investment credit transferred is recognized as gain or loss and is
reflected in current year’s consolidated statement of comprehensive income.
o. Bibitan o. Nursery
Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit dan pemeliharaannya dinyatakan
sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan
ke akun
“Tanaman belum
menghasilkan” pada saat ditanam. Cost incurred in the preparation of the nursery,
purchase of seedlings and their maintenance are stated at cost. The accumulated cost are
transferred to “Immature plantations” account at the time of planting.
p. Aset tak berwujud beban ditangguhkan piranti lunak
p. Intangible assets deferred charges for computer software
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 19 Revisi
2010, “Aset Tak Berwujud”. PSAK revisi ini menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak
berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain, dan mensyaratkan untuk mengakui
aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara
mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan menentukan pengungkapan terkait. Tidak
terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasian. Effective January 1, 2011, the Company and
Subsidiaries adopted PSAK No. 19 Revised 2010, “Intangible Assets”. The revised PSAK
prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other
PSAK, and requires the recognition of an intangible assets if, and only if, the specified criteria are met,
and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and the related
disclosures. The adoption of the revised PSAK has no significant impact on the financial reporting and
disclosures
on the
consolidated financial
statements.