189
Annual Report 2011
Sampoerna Agro Annual Report
2011 Sampoerna Agro
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
43
3. SUMBER
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
lanjutan 3. SOURCE
OF ESTIMATION
UNCERTAINTY continued
Pertimbangan lanjutan Judgments continued
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha- Evaluasi
Allowance for Impairment of Trade Receivables- Assessment
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan
tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka
waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit
dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas
jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima
oleh Grup. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi
yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha. Manajemen
berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih dan tidak diperlukan penyisihan cadangan
penurunan nilai atas saldo piutang usaha. The Group evaluates specific accounts where it
has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases,
the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but
not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status
based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for
customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to
collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received
affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. Management believes that all
trade receivables are collectible and allowance for impairment of trade receivables is considered
unnecessary.
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain
pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia
pada saat
laporan keuangan
konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar
kendali Grup.
Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of uncertainty of estimation at
the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group
based
its assumptions and
estimates on
parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing
circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes
or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the
assumptions when they occur.
Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas rugi fiskal yang belum
digunakan sepanjang
besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak
akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen
disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat
penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for unused tax losses to the extent that it is probable that taxable
profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are
required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the
likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
190
Laporan T ahunan
2011 Sampoerna Agro
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
44
3. SUMBER
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
lanjutan 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
continued Estimasi dan Asumsi lanjutan
Estimated and Assumptions continued
Aset Pajak Tangguhan lanjutan Deferred Tax Assets continued
Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup memiliki aset
pajak tangguhan-rugi
fiskal sebesar
Rp9.338.549 31 Desember 2010: Rp2.973.417 Catatan 13e. Rugi fiskal tersebut terkait kepada
Entitas-entitas Anak
yang sebagian
besar tanaman
perkebunannya masih
belum menghasilkan atau baru mulai menghasilkan.
As of December 31, 2011, the Group has deferred tax assets-tax losses amounting to Rp9,338,549
December 31, 2010: Rp2,973,417 Note 13e. These tax losses related to Subsidiaries where
most of the plantations are still in immature stage or just started to mature.
Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits
Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah
tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan,
tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat
kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba
atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar
dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan
imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Grup pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp42.690.080
31 Desember
2010: Rp24.995.288 Catatan 16.
The measurement of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is
dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating
such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary
increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual
results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as
and when they occurred. While the Group believes that
its assumptions
are reasonable
and appropriate, significant differences in the Group’s
actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its
estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The
net carrying amount of the Group’s employee benefits liability as of December 31, 2011 was
Rp42,690,080
December 31,
2010: Rp24,995,288 Note 16.
Penurunan 1,5 persen tingkat diskonto tahunan menyebabkan penurunankenaikan beban imbalan
kerja neto atau liabilitas imbalan kerja neto sebesar Rp17.694.792 dan Rp10.659.470 untuk
tahun
yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Catatan 16.
A decrease of 1.5 percent in the annual discount rate will cause decreaseincrease in the net
employee’s benefit expense or net employee benefits liability amounting to Rp17,694,792 and
Rp10,659,470, respectively, for the years ended December 31, 2011 and 2010 Note 16.
Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara empat
4 sampai dengan dua puluh 20 tahun, yang merupakan umur yang secara umum diharapkan
dalam
industri di mana
Grup menjalankan
bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi
masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan
mungkin direvisi. The costs of fixed assets are depreciated on a
straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these
fixed assets to be within four 4 to twenty 20 years, which are common life expectancies applied
in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of
usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values
of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.