187
Annual Report 2011
Sampoerna Agro Annual Report
2011 Sampoerna Agro
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
41
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued z. Standar
akuntansi revisi
yang telah
diterbitkan namun belum berlaku efektif lanjutan
z. Revised accounting standards that have
been published but not yet effective continued
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup
namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun konsolidasian 2011: lanjutan
The following are several published accounting standards by the Indonesian Financial Accounting
Standards Board DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Group but
not yet effective for 2011 consolidated financial statements are as follows: continued
PSAK No. 46 Revisi 2010, “Pajak Penghasilan”
PSAK No. 46 Revised 2010, “Income
Taxes” PSAK No. 50 Revisi 2010, “Instrumen
Keuangan: Penyajian”
PSAK No. 50 Revised 2010, “Financial Instruments: Presentation”
PSAK No. 55 Revisi 2011, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
PSAK No. 55 Revised 2011, “Financial
Instruments: Recognition and Measurement” PSAK No. 56 Revisi 2011, “Laba per Saham”
PSAK No. 56 Revised 2011, “Earnings per
Share” PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan
Pasti, Persyaratan
Pendanaan Minimum dan Interaksinya”
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a
Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction”
ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham”
ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”
ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”
ISAK No. 25, “Land Rights” Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar
akuntansi yang direvisi tersebut dan belum menentukan
dampaknya terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these amended
accounting standards on the consolidated financial statements.
188
Laporan T ahunan
2011 Sampoerna Agro
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
42
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi
dan asumsi
yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai
asumsi dan
estimasi tersebut
dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap
nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying
amounts of the assets and liabilities affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian: The
following judgments
are made
by management in the process of applying the
Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in
the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial
Liabilities Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan
bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 50 Revisi 2006 dipenuhi. Dengan demikian, aset
keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan
kebijakan akuntansi
Grup seperti
diungkapkan pada Catatan 2. The Group determines the classifications of certain
assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 50 Revised 2006. Accordingly, the financial assets and financial
liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase
Price Allocation
and Goodwill
Impairment Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan
estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar
wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh
Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 Revisi 2009, “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak
diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp2.830.165.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase
price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets.
Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 Revised
2009, “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment
testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2011 and 2010 was
Rp2,830,165.
Pengujian penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini,
goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan
nilai.
Manajemen harus
menggunakan pertimbangan
dalam mengestimasi
jumlah terpulihkan dan menentukan adanya indikasi
penurunan nilai. Impairment test is performed when certain
impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual
impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired.
Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is
any indication of impairment.