Principles of consolidation continued Sejak Tanggal 1 Januari 2011 lanjutan

166 Laporan T ahunan 2011 Sampoerna Agro The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued d. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing lanjutan d. Foreign currency transactions and balances continued Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut nilai penuh dalam Rupiah: As of December 31, 2011 and 2010, the exchange rates used were as follows: full amount in Rupiah: 2011 2010 1 EuroRupiah 11.739 11.956 1 EuroRupiah 1 Dolar ASRupiah 9.068 8.991 1 US DollarRupiah e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta deposito berjangka dengan jatuh tempo kurang dari tiga 3 bulan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan tidak dibatasi penggunaannya. Untuk kepentingan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank dan deposito berjangka sebagaimana didefinisikan diatas. Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and short-term deposits with original maturity of three 3 months or less and not pledged as collateral and are not restricted. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and short-term deposits as defined above. f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 Revisi 2010, “Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 7 Revised 2010, “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent and also applies to individual financial statements. The adoption of the revised PSAK has no significant impact on the related disclosures in the consolidated financial statements. Grup mempunyai transaksi dengan pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7 Revisi 2010. The Group has transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7 Revised 2010. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements. 167 Annual Report 2011 Sampoerna Agro Annual Report 2011 Sampoerna Agro The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued g. Persediaan g. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is calculated using weighted- average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. Grup menetapkan penyisihan untuk keusangan danatau penurunan nilai persediaan berdasarkan peninjauan atas status masing-masing persediaan pada akhir tahun. The Group provides allowance for obsolescence andor decline in market values of inventories based on a review of the status of individual inventories at the end of the year. h. Instrumen keuangan h. Financial instruments Mulai tanggal 1 Januari 2010, Grup mengadopsi PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” PSAK No. 50 dan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 55. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Starting January 1, 2010, the Group adopted the PSAK No. 50 Revised 2006, “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” PSAK No. 50 and the PSAK No. 55 Revised 2006, “Financial Instruments: Recognition and Measurement” PSAK No. 55. These revised PSAKs, have been applied prospectively. PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 50 provides for the requirements in respect of the presentation of financial instruments and the necessary information that should be disclosed in the financial statements, while PSAK No. 55 establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. Aset keuangan Financial assets Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held- to-maturity investments and available-for-sale financial assets as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.