16
5. Perangkat Kemampuan Lulusan Pendidikan Pra -Jabatan Guru
Perangkat kemampuan yang diharapkan dikuasai lulusan program pendidikan pra-jabatan guru adalah sebagai berikut: Dirjen Dikti,
Depdikbud, 19911992:15-17 a. Kesadaran dan kemampuan mengembangkan diri sebagai individu
warganegara berpendidikan tinggi dan sebagai pekerja profesional. 1 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2 Berperan dalam masyarakat sebagai warganegara yang berjiwa Pancasila.
3 Mampu berpikir mandiri termasuk pemanfaatan cara-cara memperoleh dan mengolah informasi serta mengemukakan proses
dan hasilnya secara efektif dan efisien dalam bahasa yang baku, baik secara lisan maupun tertulis.
4 Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru-pendidik.
5 Mengetahui kemampuan dan keterbatasan diri di dalam pelaksanaan tugas-tugas profesional di samping kemampuan menemukan rujukan
bagi keperluan pelaksanaan tugas-tugas tersebut. 6 Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan
profesional. 7 Berinteraksi dengan masyarakat untuk penunaian misi pendidikan.
b. Menguasai bidang ilmu sumber bahan ajaran. 1 Memahami ruang lingkup, landasan serta keterbatasan ilmu sumber
bahan ajarannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2 Menggunakan metodologi danatau peralatan yang diperlukan untuk pemahaman ilmunya.
3 Memahami kaitan antara berbagai konsep di dalam ilmunya dan kaitan antara konsep-konsep tersebut dengan bidang-bidang ilmu lain
yang relevan. 4 Memahami implikasi sosial bidang ilmunya.
5 Mampu belajar secara mandiri untuk memutakhirkan penguasaan bidang ilmunya.
6 Memahami kaitan antara berbagai konsep bidang ilmunya dengan konsep-konsep bidang ilmu lain yang relevan bagi penerapannya
untuk keperluan pengajaran. 7 Memilih dan menata konsep-konsep bidang ilmunya untuk keperluan
pengajaran. 8 Mempresentasikan konsep-konsep bidang ilmu yang telah ditetapkan
sebagai isi program pengajaran dalam bentuk yang meyakinkan derajat ketercernaan yang maksimal.
c. Mengasai prinsip-prinsip dasar kependidikan dan memahami hakekat subyek didik.
1 Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat. 2 Mengenal karakteristik, potensi dan kebutuhan peserta didik sasaran
layanan TK, SD, SM yang digunakan sebagai acuan di dalam menyelenggarakan layanan kependidikan.
3 Memahami prinsip-prinsip ilmu- ilmu yang relevan untuk dimanfaatkan di dalam mengelola proses belajar- mengajar.
18
4 Mengenal prinsip dan prosedur pembelajaran. 5 Memahami kaitan tujuan pendidikan TK, SD, SM dalam rangtka
pencapaian tujuan pendidikan nasional maupun tujuan nasional. d. Kemampuan menyusun dan menyelenggarakan program pengajaran dan
tugas-tugas keguruan-kependidikan lainnya. 1 Menerapkan pengetahuan tentang bidang ilmu sumber bahan ajaran,
wawasan kependidikan dan karakteris tik, potensi serta kebutuhan sasaran layanan TK, SD, SM untuk:
a Menetapkan tujuan pengajaran. b Memilih dan mengembangkan bahan pengajaran lihat juga butir
b.6, b.7 dan b.8 c Memilih dan mengembangkan strategi belajar- mengajar.
d Memilih dan memanfaatkan media pengajaran. e Menciptakan iklim belajar- mengajar yang tepat.
f Mengatur ruangan belajar. g Mengelola interaksi belajar- mengajar.
h Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran. i Menilai proses belajar- mengajar yang telah dilaksanakan.
j Membina siswa yang mengalami kesulitan belajar. k Membimbing siswa yang berkelainan dan berbakat khusus.
l Membina wawasan siswa untuk menghargai berbagai pekerjaan di masyarakat.
2 Mengenal dan memecahkan masalah- masalah nyata yang dihadapi di dalam penyelenggaraan pengajaran melalui kegitan penelitian.
19
3 Melaksanakan kegiatan administrasi sekolah. 4 Membina kegiatan-kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler.
Sehubungan dengan kompetensi guru menurut Ace Suryadi 9 Maret 2001, menyatakan bahwa guru yang bermutu ialah yang memiliki
kemampuan profesional dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik. Ia menambahkan, dalam studi Basic Education Quality EPP,1992 ditemukan
bahwa guru yang bermutu ditentukan oleh empat faktor utama yaitu : 1. Kemampuan profesional
Kemampuan profesional adalah intelegensi, sikap, prestasi di bidang pekerjaannya. Secara sederhana ditunjukan dengan kemampuan menguasai
materi ajar dan metodologinya. 2. Upaya profesional
Upaya profesional adalah upaya seorang guru untuk mentransformasikan kemampuan profesional ke dalam tindakan mendidik dan mengajar secara
berhasil. Upaya profesional ini antara lain diwujudkan dengan penguasaan keahlian dalam menyusun program pengajaran sesuai tahap perkembangan
anak, menyiapkan pengajaran, menggunakan bahan-bahan ajar, mengelola kegiatan belajar murid, dan mendiagnosa keberhasilan.
3. Waktu yang tercurah untuk kegiatan profesional Waktu yang tercurah untuk kegiatan profesional adalah intensitas waktu
dari seorang guru yang dikonsentrasikan untuk tugas mengajar. Konsep waktu belajar time on task yang diukur dari intensitas belajar siswa
secara perorangan dari berbagai studi di berbagai negara termasuk di Indonesia, telah ditemukan sebagai salah satu prediktor terbaik dari hasil
belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4. Akuntanbilitasnya. Guru bisa dikatakan profesional jika pekerjaannya itu dapat menjamin
kehidupan meraka. Pendapatan seorang profesional ditentukan oleh kemampuan dan prestasi kerjanya. Ia terikat oleh kepentingan klien, yaitu
siswanya sebagai pembayar pendidikan. Jika klien puas atas hasil kerjanya, guru akan memperoleh imbalan yang setimpal.
Guru yang profesional perlu melakukan pembelajaran di kelas secara efektif Suryanto, 2001. Lantas ciri-ciri guru yang efektif menurut Suryanto
Kompas,16 Februari 2001 yang dikutip dari Gary A Davis dan Margaret A Thomas, mengungkapkan bahwa paling tidak ada empat kelompok besar ciri
guru yang efektif yaitu : 1. Memiliki kemampuan yang terkait dengan iklim belajar di kelas, meliputi;
a. Memiliki ketrampilan interpersonal, khususnya kemampuan untuk menunjukkan empatik, penghargaan kepada siswa, dan ketulusan.
b. Memiliki hubungan baik dengan siswa c. Mampu menerima, mengakui, dan memperhatikan siswa secara tulus.
d. Menunjukan minat dan antusias yang tinggi dalam mengajar. e. Mampu menciptakan atmosfer untuk tumbuhnya kerja sama dan
kohesivitas dalam dan antar kelompok siswa. f. Mampu melibatkan siswa dalam mengorganisasikan dan merencanakan
kegiatan pembelajaran. g. Mampu mendengarkan siswa dan menghargai hak siswa untuk berbicara
dalam setiap diskusi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
h. Mampu meminimalkan friksi- friksi di kelas. 2. Memiliki kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen
pembelajaran, meliputi: a. Memiliki kemampuan untuk menghadapi dan menangani siswa yang
tidak punya perhatian, suka menyela, mengalihkan pembicaraan, dan mampu memberikan transisi substans i bahan ajar dalam proses
pembelajaran. b. Mampu bertanya atau memberikan tugas yang memerlukan tingkatan
berpikir yang berbeda untuk semua siswa. 3. Memiliki kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik
feedback dan penguatan reinforcement, terdiri dari; a. Mampu memberikan umpan balik yang positif terhadap respons siswa.
b. Mampu memberikan respons yang bersifat membantu terhadap siswa yang lamban belajar.
c. Mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban siswa yang kurang memuaskan.
d. Mampu memberikan bantuan profesional kepada siswa jika diperlukan. 4. Memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri, terdiri dari;
a. Mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara inovatif. b. Mampu memperluas dan menambah pengetahuan mengenai metode-
metode pengajaran. c. Mampu memanfaatkan perencanaan guru secara kelompok untuk
menciptakan dan mengembangkan metode pengajaran yang relevan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. Jenis Kelamin