26
2. Faktor sosial di sekolah, meliputi sistem sekolah, status sosial siswa, interaksi guru dan siswa.
c. Faktor situasional, meliputi keadaan politik dan ekonomi, keadaan waktu dan tempat, keadaan musim dan iklim.
E. Minat
1. Pengertian Minat Berikut beberapa pendapat mengenai definisi minat dari beberapa ahli:
a. Menurut Ngalim Purwanto 1996:56 Minat adalah sesuatu yang mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan
dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. b. Menurut W.S. Winkel 1983:30
Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek merasa tertarik pada bidanghal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam
bidang itu. c. Menurut Uzer Usman 1990:22
Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. 2. Macam-Macam Minat
Menurut Giyatama 1990:6 minat dapat digolongkan menjadi dua yaitu: a. Minat secara intrinsik
Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena
pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensia.
27
b. Minat secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh
dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.
Dalam penelitian ini minat yang dimaksud adalah minat siswa untuk menjadi guru. Sedangkan berdasarkan pendapat beberapa ahli maka
didefinisikan bahwa minat menjadi guru adalah di mana seseorang menaruh perhatian untuk menjadi guru disertai dengan dengan
kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif tentang dunia keguruan.
F. Jenis Pekerjaan Orang Tua
James J. Spillane 1987:14 mengelompokkan pekerjaan dalam sembilan golongan sebagai berikut:
1. Golongan A •
Meninggal dunia •
Pensiun •
Tidak mempunyai pekerjaan 2. Golongan B
• Buruh nelayan
• Buruh tani penggarap sawah orang lain
• Petani kecil
• Penebang kayu
3. Golongan C •
Petani penyewa petani yang menyewa lahan orang lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
• Buruh tidak tetap
• Penarik becak
4. Golongan D •
Pembantu pembantu rumah tangga •
Penjual keliling penjual sayuran keliling, bakso, dan lain- lain •
Tukang cuci cuci pakaian rumah tangga 5. Golongan E
• Seniman pengrajin anyaman, tanah liat, pemain kuda lumping
• Buruh tetap
• Montir bengkel sepeda montor
• Pandai besiemas perak
• Penjahit
• Penjaga satpam, penjaga pabrik
• Sopir buscolt
• Tukang kayu
• Tukang listrik
• Tukang mesin
6. Golongan F •
Pemilik buscolt •
Pengawas keamanan Hansip •
Petani pemilik tanah •
Pegawai sipil ABRI •
Mandor bangunan dan pabrik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
• Pedagang penjual pakaian, warung makan, kelontong
• Pegawai kantor
• Pemilik toko
• Peternak ayam, kambing, ikan dan lain- lain
7. Golongan G •
ABRI Tamtama sd Bintara •
Pegawai bidang hukum •
Kepala kantor pos cabang •
Manajer perusahaan kecil •
Supervisor pengawas •
Pamong praja •
Guru SD •
Kepala bagian sekolah, perusahaan, kantor •
Pegawai negeri Golongan IA-ID 8. Golongan H
• Guru SLTPSLTA
• Juru rawat Rumah Sakit
• Pekerja sosial Puskesmas
• Pewira ABRI Letda, Lettu dan Kapten
• Pegawai negeri Golongan IIA-IID
• Kepala sekolah
• Kontraktor
• wartawan
30
9. Golongan I •
Ahli hukum •
Ahli ilmu tanah •
Manajer perusahaan apoteker •
Arsitek •
Dosen •
Gubernur •
Kepala kantor pos pusat •
Menteri •
Pegawai negeri Golongan IIIA ke atas •
Pengarang •
Peneliti •
Penerbang •
WalikotaBupati •
Kontraktor besar Dalam penelitian ini penulis membagi jenis pekerjaan menjadi dua
yaitu, guru dan bukan guru. Sehubungan dengan pekerjaan guru Isbandi Rukminto Adi 1994:48, menyatakan bahwa jenis pekerjaan orang tua guru
termasuk pekerjaan di bidang yang terkait dengan lembaga pendidikan. Muhibbin Syah 1997:225-226 menyatakan mengenai pentingnya
kepribadian guru yang dikutip dari Profesor Doktor Zakiah Daradjat 1982, yaitu: Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik
dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang
31
masih kecil tingkat sekolah dasar dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa tingkat menengah.
Oleh karena itu, setiap calon guru dan guru profesional sangat di harapkan memahami bagaimana karakteristik kepribadian dirinya sebagai
pendidik yang menjadi anutan bagi siswa didiknya. Sehubungan dengan hal tersebut Muhibbin Syah 1997:226 menyatakan bahwa karakteristik
kepribadian yang berkait dengan keberhasilan guru dalam menggeluti profisinya adalah meliputi:
1. Fleksibilitas kognitif guru Fleksibilitas kognitif keluwesan ranah cipta merupakan kemampuan
berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi tertentu. Guru yang fleksibel pada umumnya ditandai dengan
keterbukaan berpikir dan beradaptasi. 2. Keterbukaan psikologis
Keterbukaan ini merupakan dasar kompetensi profisional kemampuan dan kewenangan melaksanakan tugas keguruan yang harus dimiliki oleh
setiap guru. Guru yang terbuka secara psikologi biasanya ditandai dengan kesediaannya yang relatif tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya
dengan faktor-faktor ekstern antara lain siswa, teman sejawat, dan lingkungan pendidikan tempatnya bekerja.
Untuk karakteristik pekerjaan bukan guru penulis memisalkan profesi dokter, dalam hal ini As’ad Sungguh 2000:105, menyatakan bahwa
karakteristik dari profesi dokter yaitu kemurnian niat, kesungguhan kerja, kerendahan hati serta integritas ilmiah dan sosial yang tidak diragukan.
32
G. Kajian Hasil Yang Relevan