Adakah manfaat membuka jam konsultasi

kepada masyarakat hal ini khususnya meningkatkan pelayanan informasi obat. sedang bagi masyarakat dapat meningkatkan kemampuan dalam menolong dirinya guna mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan pengobatan sendiri dengan memilih obat secara tepat, aman dan rasional dengan kata lain pengetahuan masyarakat tentang informasi obat semakin meningkat.

4. Responden memberi pelayanan konsultasi obat di luar jam konsultasi

Pemberian informasi obat kepada pasien selain diberikan pada jam konsultasi dapat juga diberikan kepada pengunjung apotek di luar jam konsultasi. Data mengenai apoteker yang memberikan konsultasi obat di luar jam konsultasi dapat dilihat pada tabel XVI. Tabel XVI. Responden memberi pelayanan konsultasi obat diluar jam konsultasi No Melayani diluar jam konsultasi Jumlah Persentase n = 25 1 Ya 25 100 2 Tidak Total 25 100 Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa semua responden melayani konsultasi diluar jam konsultasi. Ini berarti responden mengerti kewajiban dalam memberikan pelayanan informasi obat.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi apoteker dalam memberikan informasi obat

1. Posisi apoteker di apotek berdasarkan Status Kepemilikan Apotek

Status apoteker yang sebagian besar bukan Pemilik Sarana Apoteker kemungkinan mempengaruhi kehadiran apoteker di apotek. Kurangnya persentasi kehadiran apotek di apotek bisa mempengaruhi kurangnya pemberian informasi obat, kurangnya pemanfaatan jam konsultasidan pelayanan resep serta pekerjaan kefarmasian lainnya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 56 responden bukan pemilik sarana dan 44 adalah merupakan pemilik sarana. Data ini dapat dilihat pada gambar 16. 56 44 APA bukan PSA APA sekaligus PSA Gambar 16. Kepemilikan sarana apotek di-25 apotek di Kota Yogyakarta Tidak semua apotek adalah milik apoteker dan memang apoteker adalah profesi yang mudah untuk mendapatkan keuntungan benefit oriented. Hal inilah yang seringkali dimanfaatkan sedemikian rupa oleh PSA khususnya non apoteker untuk memperoleh keuntungan tanpa memperdulikan etika profesi apoteker. PSA seringkali berpikir mengenai bisnis dan tidak mengerti apakah apoteker sudah menjalankan profesinya dengan baik atau tidak. Hal ini terjadi karena PSA khususnya non apoteker belum begitu mengerti tentang kode etik Apoteker. Apoteker yang juga adalah PSA tidak hanya berpikir bagaimana cara memperoleh keuntungan tapi juga seharusnya mengerti mengenai etika kefarmasian selain itu juga lebih leluasa dalam menjalankan tugasnya di apotek tanpa diawasi oleh PSA benefit oriented.

2. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh pada saat memberikan

informasi obat Keuntungan-keuntungan yang diperoleh apoteker pada saat memberikan informasi obat dapat mempengaruhi antusiasme apoteker untuk memberikan informasi obat kepada pasien. Data tersebut dapat dilihat pada tabel XVII. Tabel XVII. Keuntungan dalam memberikan pelayanan informasi obat No Keuntungan bagi apoteker dalam memberikan informasi obat kepada pasien Jumlah Persentase n = 25 1 Sebagai bahan untuk legal protection bila dikemudian hari terjadi klaim atas obat yang diberikan pada pasien 3 12 2 Sebagai salah satu “Professional” dalam team perawatan kesehatan 20 80 3 Meningkatkan kepuasan kerja 20 80 4 Menjadi mitra pasien dalam pengobatan sendiri 24 54 5 Tambahan service untuk menarik konsumen dan meningkatkan daya saing dan meningkatkan omset 12 48 Pada saat pasien datang ke apotek dan melakukan konsultasi dengan apoteker, ada kepuasan tersendiri apabila pasien pulang dan puas terhadap informasi yang diberikan apoteker. Berdasarkan hasil penelitian 80 responden menyatakan bahwa memberi pelayanan konsultasi dapat meningkatkan kepuasan kerja. Keuntungan lainnya adalah pada saat melakukan konsultasi obat apoteker juga dapat bekerjasama dengan dokter, apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya sehingga membentuk suatu team, di mana di dalam team ini apoteker dapat

Dokumen yang terkait

Gambaran Peran Apoteker Dalam Pelayanan Konseling di Apotek Wilayah Kota Medan

3 20 124

Gambaran Peran Apoteker Dalam Pelayanan Konseling di Apotek Wilayah Kota Medan

0 25 124

Perbandingan hasil wawancara kegiatan pelayanan informasi obat terhadap apoteker pengelola apotek pada dua apotek swasta di Yogyakarta.

0 0 2

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta periode Juli-September 2012.

2 5 127

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang satu di Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo, dan Umbulharjo di kota Yogyakarta periode Juli - September 2012.

0 1 122

Persepsi apoteker pengelola apotek di Kota Yogyakarta terhadap perannya dalam pelayanan resep selama di apotek.

5 34 139

Gambaran pelayanan informasi obat oleh apoteker di-25 apotek di Kota Yogyakarta periode Juli-September 2004 - USD Repository

0 0 90

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang satu di Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo, dan Umbulharjo di kota Yogyakarta periode Juli - September 2012 - USD Repository

0 0 120

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta periode Juli-September 2012 - USD Repository

0 0 125

Penerapan standar pelayanan kefarmasian pada pasien asma oleh apoteker pada sepuluh apotek di kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 167