Keterlibatan responden dalam penyerahan obat

44 56 tidak ya Gambar 13. Apakah responden selalu memberikan informasi obat kepada pasien atau tidak

4. Alasan responden tidak memberikan informasi obat pada saat menyerahkan obat

Berdasarkan hasil penelitian diketahui persentasi terbesar alasan responden tidak memberikan informasi obat adalah 12 pembeli dianggap sudah tahu dari package insertkemasanbrosur, 12 tidak sempat karena banyaknya pembeli, 8 pembeli yang tidak aktif bertanya dan sisanya 12 dengan perincian 8 pembeli tergesa-gesa dan tidak mau diterangkan, dan 4 responden beranggapan bahwa asisten apoteker dipandang sudah mengetahui dan berpengalaman sehingga memberi informasi obat pada saat penyerahan obat adalah asisten apoteker. Menurut undang-undang RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan menyebutkan bahwa pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional. Asisten apoteker melakukan pekerjaan kefarmasian di bawah pengawasan apoteker. Dari 44 responden tidak selalu memberikan informasi obat kepada pasien terutama pada pada pasien yang membeli obat tanpa resep memiliki beberapa alasan mengapa tidak selalu memberikan informasi obat. Alasan-alasan tersebut dapat dilihat pada tabel X. Tabel X. Alasan responden tidak memberi informasi obat pada saat menyerahkan obat kepada pasien No Alasan mengapa tidak memberikan informasi obat Jumlah Persentase n = 25 1 Tidak sempat karena banyaknya pembeli 3 12 2 Kurangnya pengetahuan yang dimiliki 0 0 3 Pembeli dianggap sudah tahu dari package insertkemasanbrosur 3 12 4 Pembeli yang kurang aktif bertanya 2 8 5 Lainnya 3 12 Total 11 44 Keterangan : Lainnya : 8 Pembeli tergesa-gesa dan tidak mau diterangkan 4 Apoteker beranggapan asisten apoteker dipandang sudah mengetahui dan berpengalaman sehingga memberi informasi obat pada saat penyerahan obat adalah asisten apoteker. Berdasarkan hasil tersebut berarti pembelian obat tanpa resep di apotek tidak semuanya mendapatkan pelayanan informasi obat di apotek dari responden oleh karena itu diharapkan responden tetap memperhatikan kebutuhan informasi obat dari konsumen obat tanpa resep dimana pengobatannya tidak mendapat pengawasan dokter sehingga perlu adanya informasi obat yang aman dan efektif sehingga terhindar dari penggunasalahan obat. ini berarti responden diharapkan tetap terlibat secara aktif pada saat penyerahan obat walaupun ada asisten apoteker.

5. Jenis informasi obat yang diberikan responden

Jenis-jenis informasi yang diberikan responden pada waktu menyerahkan obat dapat dilihat pada tabel XI. Tabel XI. informasi yang biasa diberikan pada pasien pada waktu responden menyerahkan obat di-25 apotek di Kota Yogyakarta No Jenis informasi Jumlah Persentase n = 25 1 A, B, D 2 8 2 A, D, E 2 8 3 A, B, D, E 5 20 4 A, D, E, F 1 4 5 A, B, C, D, E 5 20 6 A, B, C, D, F 2 8 7 A, B, C, D, E, F 2 8 8 A, B, D dan cara penyimpanan 1 4 9 A, B, C, D, E dan cara penyimpanan 1 4 10 A, C, E, F dan pilihan lain yang mungkin lebih murah 2 8 11 A, B,D E, F dan optimasi upaya- upaya tambahan dalam rangka mempercepat penyembuhan 1 4 12 A, B, C, D, E, F dan interaksi dengan makananminuman obat 1 4 Total 25 100 Keterangan: A : cara pakai B : dosis C : efek samping D : aturan pakai E : indikasi F : kontraindikasi Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jenis informasi yang diberikan responden pada waktu menyerahkan obat terdiri dari lebih dari 3 cakupan informasi obat. Hal ini sangat baik karena semakin banyak informasi obat yang diberikan responden Apoteker maka kebutuhan pasien akan informasi obat akan terpenuhi.

Dokumen yang terkait

Gambaran Peran Apoteker Dalam Pelayanan Konseling di Apotek Wilayah Kota Medan

3 20 124

Gambaran Peran Apoteker Dalam Pelayanan Konseling di Apotek Wilayah Kota Medan

0 25 124

Perbandingan hasil wawancara kegiatan pelayanan informasi obat terhadap apoteker pengelola apotek pada dua apotek swasta di Yogyakarta.

0 0 2

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta periode Juli-September 2012.

2 5 127

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang satu di Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo, dan Umbulharjo di kota Yogyakarta periode Juli - September 2012.

0 1 122

Persepsi apoteker pengelola apotek di Kota Yogyakarta terhadap perannya dalam pelayanan resep selama di apotek.

5 34 139

Gambaran pelayanan informasi obat oleh apoteker di-25 apotek di Kota Yogyakarta periode Juli-September 2004 - USD Repository

0 0 90

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang satu di Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo, dan Umbulharjo di kota Yogyakarta periode Juli - September 2012 - USD Repository

0 0 120

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta periode Juli-September 2012 - USD Repository

0 0 125

Penerapan standar pelayanan kefarmasian pada pasien asma oleh apoteker pada sepuluh apotek di kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 167