Pekerjaan lain Karakteristik responden

responden, serta dapat menentukan besarnya kesempatan yang didapat oleh responden untuk mengembangkan dirinya serta memperoleh wawasan yang lebih luas. Salah satu contoh dalam hal ini, misalnya: meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi hingga ilmu yang didapat dapat disumbangkan kepada masyarakat, memanfaatkan media internet, membeli buku atau media massa sehingga dapat mengetahui perkembangan kefarmasian di era globalisasi, semua hal ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Apoteker yang penghasilannya kurang, kemungkinan agak kesulitan untuk mendapatkan hal-hal tersebut. 8 56 36 500 ribu 501 ribu-1 juta 1 juta-2 juta 2 juta Gambar 6. Tingkat penghasilan responden yang memberikan pelayanan informasi obat di-25 apotek di Kota Yogyakarta.

2. Karakteristik apotek a.

Jam buka dalam satu hari Setiap apotek memiliki jam buka apotek yang bervariasi tergantung kebijakan dari tiap-tiap apotek. Data mengenai jam buka apotek dalam satu hari dapat dilihat pada gambar 7. Dari hasil penelitian diketahui bahwa apotek buka selama 5–9 jam memiliki persentasi yaitu 12 kemudian 76 apotek buka selama 10–14 jam, 8 apotek buka selama 15–19 jam dan 4 apotek buka 24 jam. 12 76 8 4 5-9 jam 10-14 jam 15-19jam 24 jam Gambar 7. Jam buka di-25 apotek di Kota Yogyakarta Diharapkan pada jam buka apotek mutu pelayanan apotek berjalan dengan baik dan semakin ditingkatkan setiap harinya. Apoteker juga diharapkan dapat hadir pada setiap jam buka apotek tersebut untuk mengawasi dan bertanggung jawab atas semua kegiatan manajemen dan kefarmasian yang diselenggarakan di apotek dan apabila berhalangan hadir menunjuk apoteker pendamping atau pengganti yang menggantikannya.

b. Jam sibuk.

Adalah jam dimana frekuensi pengunjung apotek relatif lebih banyak daripada jam lainnya dan biasanya pelayanan kefarmasian lebih ditingkatkan pada jam-jam ini. Menurut SK Kanwil Depkes Profinsi DIY No.PO.00.02.VI.3.590 tentang Perizinan dan Pengelolaan Apotek mengharuskan kehadiran apoteker setiap hari pada jam-jam sibuk apotek. Dari hasil penelitian frekuensi dan jumlah pasien yang datang ke apotek relatif lebih banyak terjadi pada jam 18.00-21.00.

Dokumen yang terkait

Gambaran Peran Apoteker Dalam Pelayanan Konseling di Apotek Wilayah Kota Medan

3 20 124

Gambaran Peran Apoteker Dalam Pelayanan Konseling di Apotek Wilayah Kota Medan

0 25 124

Perbandingan hasil wawancara kegiatan pelayanan informasi obat terhadap apoteker pengelola apotek pada dua apotek swasta di Yogyakarta.

0 0 2

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta periode Juli-September 2012.

2 5 127

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang satu di Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo, dan Umbulharjo di kota Yogyakarta periode Juli - September 2012.

0 1 122

Persepsi apoteker pengelola apotek di Kota Yogyakarta terhadap perannya dalam pelayanan resep selama di apotek.

5 34 139

Gambaran pelayanan informasi obat oleh apoteker di-25 apotek di Kota Yogyakarta periode Juli-September 2004 - USD Repository

0 0 90

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang satu di Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo, dan Umbulharjo di kota Yogyakarta periode Juli - September 2012 - USD Repository

0 0 120

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta periode Juli-September 2012 - USD Repository

0 0 125

Penerapan standar pelayanan kefarmasian pada pasien asma oleh apoteker pada sepuluh apotek di kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 167