Sumber informasi obat yang tersedia di apotek

Untuk mengetahui gambaran pelayanan informasi obat oleh responden kepada masyarakat dapat dilihat dari upaya-upaya yang dilakukan oleh responden dalam meningkatkan pelayanan informasi obat. Apabila dilihat dari hasil penelitian diketahui bahwa persentasi terbesar 24 responden melakukan upaya lebih dari 3 upaya pribadi yaitu menguasai disiplin ilmu farmasi, mempelajari ilmu-ilmu yang terkait dengan pelayanan informasi obat, mempelajari manajemen dan komunikasi dalam memberikan pelayanan informasi obat, bertukar pikiran dengan kolega apoteker apabila menemui kesulitan berkenaan dengan informasi obat, berdialog dengan pasien, serta continuing education.

D. Profil pelayanan informasi pada jam konsultasi

Informasi obat tidak hanya diberikan pada saat pelayanan resep dokter atau pada saat menyerahkan obat saja tetapi pelayanan informasi obat juga dapat diberikan pada jam konsultasi. Jam konsultasi merupakan jam khusus yang disediakan apoteker untuk memberikan konsultasi obat kepada masyarakat.

1. Perlunya jam konsultasi di apotek

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 80 responden menganggap bahwa jam konsultasi perlu diadakan sedangkan 20 responden menganggap jam konsultasi tidak perlu diadakan. Dari 20 responden menyatakan bahwa jam konsultasi tidak perlu diadakan beralasan bahwa konsultasi dapat dilakukan kapan saja pasien mau tanpa harus diadakan jam konsultasi. Berhasilnya suatu terapi tidak hanya ditentukan oleh diagnosis dan pemilihan obat yang tepat, tetapi juga oleh kepatuhan compliance pasien untuk mengikuti terapi yang telah di tentukan. Kurangnya komunikasi dan informasi obat antara apoteker dengan pasien dapat menyebabkan pasien tidak patuh dalam mengikuti terapi yang ditentukan. Hal ini dapat membuat pasien melakukan self – regulation terhadap terapi obat yang diterimanya. Berdasarkan hal-hal di atas maka adanya jam khusus untuk melakukan konsultasi sangat diperlukan. 80 20 ya tidak Gambar 14. Perlunya jam konsultasi

2. Kehadiran responden pada jam konsultasi

Dari 88 apotek yang membuka jam layanan konsultasi obat, 76 responden selalu ada selama jam konsultasi dan 12 responden tidak selalu hadir pada jam konsultasi. Alasan yang dikemukakan responden 12 mengapa tidak hadir pada jam konsultasi adalah karena jadwal kehadiran responden tidak menentu serta pasien tidak berminat untuk konsultasi obat. Oleh karena itu responden harus memiliki jadwal kehadiran yang tetap di apotek khususnya jam konsultasi apotek untuk mensosialisasikan jam konsultasi apotek kepada pasien. Apabila kehadiran apoteker tidak tetap di apotek bagaimana pasien bisa berkonsultasi walaupun ada papan pengumuman jam konsultasi yang ditempel di apotek. Pasien tidak berminat untuk melakukan konsultasi salah satunya mungkin karena apoteker tidak hadir di apotek pada jam konsultasi sehingga pasien mengganggap bahwa berkonsultasi obat itu tidak penting dan minat untuk barkonsultasi tidak ada. Tabel IV. Kehadiran responden selama jam konsultasi di-25 apotek di Kota Yogyakarta No Apakah responden selalu ada selama jam konsultasi Jumlah Persentase n = 25 1 Ya 19 76 2 Tidak 3 12 Total 22 88

3. Adakah manfaat membuka jam konsultasi

Pelaksanaan jam konsultasi sebenarnya sudah disosialisasikan oleh apoteker melalui tulisan “Jam Konsultasi” yang dipajang di apotek. Berdasarkan hasil penelitian, 76 responden menganggap pelaksanaan jam konsultasi ada manfaatnya sedangkan 24 responden menganggap pelaksanaan jam konsultasi tidak ada manfaatnya. 76 24 ya tidak Gambar 15. Adakah manfaat membuka jam konsultasi

Dokumen yang terkait

Gambaran Peran Apoteker Dalam Pelayanan Konseling di Apotek Wilayah Kota Medan

3 20 124

Gambaran Peran Apoteker Dalam Pelayanan Konseling di Apotek Wilayah Kota Medan

0 25 124

Perbandingan hasil wawancara kegiatan pelayanan informasi obat terhadap apoteker pengelola apotek pada dua apotek swasta di Yogyakarta.

0 0 2

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta periode Juli-September 2012.

2 5 127

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang satu di Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo, dan Umbulharjo di kota Yogyakarta periode Juli - September 2012.

0 1 122

Persepsi apoteker pengelola apotek di Kota Yogyakarta terhadap perannya dalam pelayanan resep selama di apotek.

5 34 139

Gambaran pelayanan informasi obat oleh apoteker di-25 apotek di Kota Yogyakarta periode Juli-September 2004 - USD Repository

0 0 90

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang satu di Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo, dan Umbulharjo di kota Yogyakarta periode Juli - September 2012 - USD Repository

0 0 120

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta periode Juli-September 2012 - USD Repository

0 0 125

Penerapan standar pelayanan kefarmasian pada pasien asma oleh apoteker pada sepuluh apotek di kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 167