penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama- sama menggunakan metode pembelajaran Teams Game Tournament
TGT dan bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa.
G. Kerangka Pemikiran
Kegiatan belajar mengajar adalah proses yang terjadi antara guru dengan siswa. Dalam belajar siswa hendaknya ditempatkan
sebagai subjek didik bukan sebagai objek didik. Permasalahan yang sering timbul dari siswa adalah kurangnya pemahaman siswa yang
terlihat dari hasil belajar yang kurang. Sedangkan kurangnya motivasi siswa dalam belajar terlihat dari kurang aktif dalam pembelajaran di
kelas dan kurang tertariknya siswa terhadap pelajaran Biologi. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
dibutuhkan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Metode pembelajaran kooperatif Teams Game
Tournament TGT diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih giat belajar sehingga hasil belajar yang buruk dapat diperbaiki menjadi
lebih baik lagi. Dari uraian tersebut, maka kerangka berpikir dibuat dengan bagan berikut ini:
Gambar 4. Skema Kerangka Pemikiran
H. Hipotesa
Penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament TGT dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas Khusus
Olahraga KKO X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta pada materi dunia hewan.
Kondisi awal
Guru menggunakan
metode ceramah Siswa masih pasif,
kurang termotivasi, dan hasil belajar buruk
Tindakan Peneliti menggunakan metode pembelajaran
kooperatif Teams Game Tournament TGT
Hasil akhir Siklus I: menerapkan metode pengajaran Teams
Game Tournament TGT
Siklus II: menerapkan pembelajaran metode TGT dan memperbaiki proses
pembelajaran siklus I
Diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan di dalam kelas, yang bertujuan memperbaiki kinerja mengajar, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Menurut Muslich 2010 penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil. Prosedur tindakan dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi.
Menurut Suwandi 2010 PTK berupaya memperbaiki pembelajaran agar menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, PTK tidak
mengganggu proses belajar mengajar. Guru tidak perlu mengubah jadwal di kelas yang sudah ada hanya untuk PTK. Guru atau peneliti
dapat menjalankan PTK seiring dengan jadwal pembelajaran yang sudah ada.
Hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata action yang dilakukan guru atau guru bersama pihak lain untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Tindakan harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya
dalam pemecahan masalah tersebut. Untuk menguji hasil dari pelaksanaan PTK akan dilakukan berdasarkan siklus. Jika pada siklus