31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan di dalam kelas, yang bertujuan memperbaiki kinerja mengajar, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Menurut Muslich 2010 penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil. Prosedur tindakan dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi.
Menurut Suwandi 2010 PTK berupaya memperbaiki pembelajaran agar menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, PTK tidak
mengganggu proses belajar mengajar. Guru tidak perlu mengubah jadwal di kelas yang sudah ada hanya untuk PTK. Guru atau peneliti
dapat menjalankan PTK seiring dengan jadwal pembelajaran yang sudah ada.
Hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata action yang dilakukan guru atau guru bersama pihak lain untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Tindakan harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya
dalam pemecahan masalah tersebut. Untuk menguji hasil dari pelaksanaan PTK akan dilakukan berdasarkan siklus. Jika pada siklus
pertama belum dapat memecahkan masalah yang ada, maka akan diadakan siklus berikutnya siklus kedua hingga permasalahan
tersebut dapat diatasi.
Gambar 5. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. 2.
Subjek Penelitian Pada penelitian ini subjeknya adalah siswa Kelas Khusus Olahraga
KKO X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta yang berjumlah 35 siswa pada tahun ajaran 2012-2013 semester genap.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa mengenai materi filum Chordata.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini
berbasis kolaboratif,
sehingga dalam
pelaksanaannya dilakukan berdasarkan kerja sama antara peneliti dengan guru bidang studi Biologi yang berupaya untuk memperoleh
pengajaran yang efektif, sehingga memungkinkan adanya tindakan revisi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap
pelajaran Biologi. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai guru yang merancang tindakan pembelajaran sesuai dengan penelitian yang
dilakukan. Peneliti selalu berkonsultasi dengan guru bidang studi Biologi
mengenai perencanaan
awal, perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus I dan siklus II merupakan kegiatan yang saling berkaitan. Hal tersebut karena siklus
II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari siklus I. Pada tahapan sebelum
siklus I,
peneliti terlebih
dahulu mendiskusikan
permasalahan-permasalahan yang ada mengenai subjek yang akan diteliti dengan guru di kelas atau guru bidang studi Biologi. Setelah
diskusi dan observasi awal selesai dilaksanakan, maka tahap selanjutnya meliputi:
1. Siklus I
a. Perencanaan tindakan
1 Menemukan
permasalahan, kemudian
peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan setelah
melakukan diskusi dengan guru Biologi yang mengajar kelas yang akan dijadikan subjek penelitian.
2 Perencanaan tersebut meliputi model pembelajaran yang
digunakan, waktu, dan hari pelaksanaanya. 3
Peneliti juga memilih materi yang bermasalah dengan siswa dan sudah memperoleh kesepakatan dengan guru
Biologi. 4
Selain itu, peneliti juga merancang program pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP,
dan kuisoner untuk mengukur motivasi siswa.
b. Pelaksanaan tindakan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana yang sudah dipersiapkan. Dalam
pelaksanaan, peneliti dibantu guru dan rekan sejawat yang bertindak sebagai observer. Kemudian peneliti melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif Teams Game Tournament TGT dan diharapkan dapat memberi
perubahan sesuai dengan harapan peneliti dan guru. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
metode TGT adalah sebagai berikut:
1 Peneliti memberi pengantar materi filum Chordata
2 Guru membentuk kelompok diskusi, Kelompok terdiri dari
4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik.
3 Setelah siswa selesai berdiskusi, siswa diarahkan untuk
menjawab soal bergambar atau melengkapi tabel gambar dalam permainan atau game TGT.
4 Turnamen dilaksanakan setelah pelaksanaan permainan
TGT, yaitu
dengan membentuk
kelompok baru
berdasarkan kemampuan yang dilihat dari hasil pretes dan menentukan perannya masing-masing.
5 Peran siswa dalam turnamen adalah sebagai pembaca soal,
penantang, dan pembaca jawaban. Pembaca soal dan penantang bertugas menjawab soal pertanyaan, sedangkan
pembaca jawaban membacakan jawaban dari soal yang benar dan juga bertugas sebagai pengatur waktu.
Pembagian peran bergantian searah jarum jam. 6
Turnamen dilaksanakan dengan menjawab pertanyaan yang ada, jawaban yang paling benar dan lengkap akan
mendapat poin paling besar. Turnamen dilaksanakan setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok
sudah mengerjakan lembar kerja. 7
Menentukan pemenang kelompok dari hasil diskusi dan turnamen, kelompok yang menang mendapat hadiah dari
guru. Team mendapat julukan “Good Team”, “Great
Team”, “Super Team”, dan “Special Team”. Tabel 1. Kriteria Penialaian Penghargaan Tim
Kriteria Predikat
Kurang dari 49 Good team
50 sampai 69 Great team
70 sampai 89 Super team
90 ke atas Special team
c. Observasi
Observasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh guru bidang studi Biologi dengan
teman sejawat. Aspek yang diamati adalah motivasi siswa saat pembelajaran menggunakan metode TGT melalui lembar
observasi yang dibuat peneliti. Pengamatan juga dilakukan dengan menggunakan kamera.
d. Evaluasi dan refleksi
Evaluasi dilakukan untuk menentukan keberhasilan penelitian dari hasil pelaksanaan. Peneliti mengevaluasi data
yang diperoleh berupa data penguasaan materi dari hasil postes dan motivasi dari kuisioner. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui pembelajaran
yang masih
kurang dan
memperbaikinya melalui tindakan selanjutnya. Tahapan evaluasi adalah sebagai berikut:
1 Peneliti bertindak sebagai guru memberikan soal
evaluasi mengenai materi yang sudah dipelajari untuk
mengetahui pemahaman dan hasil belajar siswa dari materi yang diajarkan dengan menggunakan metode TGT.
2 Peneliti memberi kuisioner mengenai motivasi siswa saat
pembelajaran dengan menggunakan metode TGT. 3
Peneliti melakukan pengukuran data dari hasil lembar observasi motivasi, lembar kuisoner motivasi, dan hasil
belajar siswa untuk mengetahui keberhasilan dan peningkatan penelitian.
Refleksi dilakukan untuk merefleksikan pembelajaran yang
sudah dilakukan
dan merefleksikan
hasil pembelajaran guna tindak lanjut berikutnya.
2. Siklus II
Siklus II merupakan tindakan dari hasil analisis siklus I. Siklus I digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran
siklus II, yaitu dengan memperbaiki kelemahan atau kekurangan dari siklus I. Kegiatan pembelajarannya sama dengan proses
pembelajaran pada siklus I, yaitu dengan menggunakan metode TGT. Siklus II juga melalui proses perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan monitoring, evaluasi, dan refleksi. Tetapi terdapat beberapa pembeda, yang merupakan hasil refleksi dari siklus I.
Pembeda yang dimaksud adalah memberikan fotocopy materi yang akan disampaikan kepada setiap siswa di siklus II, sehingga waktu
saat menyampaikan materi menjadi lebih singkat dan menimbulkan
interaksi antara guru dengan siswa. Selain itu, pada siklus II siswa diberikan kebebasan untuk memilih anggota kelompoknya dalam
diskusi kelompok, hal tersebut bertujuan agar siswa dapat berdiskusi dengan nyaman dan dapat bekerjasama antar anggota
dengan baik. Pada siklus II akan diperoleh hasil akhir penelitian dari
perbandingan siklus I dengan siklus II. Melalui evaluasi siklus II, dapat diketahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dari
siklus I hingga siklus II. Perbedaan antara siklus I dan siklus II adalah pada siklus I
digunakan sebagai percobaan pertama dalam menerapkan metode TGT. Selama proses pembelajaran pada siklus I, siswa menerima
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode TGT dalam penelitian peneliti. Dari siklus I diperoleh hasil awal penelitian,
yang menjadi dasar pemikiran untuk langkah selanjutnya. Langkah yang dimaksud adalah pelaksanaan siklus II. Pada siklus II, siswa
diberikan materi pelajaran yang berbeda dari siklus I tetapi tetap dengan metode pembelajaran yang sama, yaitu metode TGT.
Materi pelajaran pada siklus I meliputi ciri-ciri Chordata, hubungan hewan invertebrata dan vertebrata dalam filum Chordata, dan
klasifikasi filum Chordata yang meliputi hewan invertebrata UrochordataTunicata dan Cephalochordata dan vertebrata kelas
Agnata, Placodermi, Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibi, Reptilia, dan Aves. Sedangkan materi pada siklus II adalah ciri-
ciri kelas mamalia, klasifikasi mamalia, dan peranan Chordata bagi kehidupan.
D. Instrumen Penelitian