Afektif Karakter Melalui kegiatan diskusi, pernainan, dan turnamen TGT siswa dapat bersikap
jujur, bertanggung jawab, dan serius dalam kegiatan pembelajaran. Afektif Sosial
Melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang guru, siswa dapat bersikap komunikatif antar teman, semangat kerja sama, dan saling menghargai
pendapat teman.
E. Materi Pembelajaran
Anggota filum Chordata meliputi semua hewan vertebrata dan beberapa jenis hewan invertebrata, maka untuk membedakan filum ini dengan filum
lainnya dilihat berdasarkan ciri-cirinya.
1. Ciri-ciri filum Chordata
Ciri-cirinya meliputi: a pada masa embrionik mempunyai struktur notokordata, yaitu sumbu penyokong, b mempunyai celah faring atau
celah insang pada beberapa tahap masa perkembangannya, c mempunyai tali saraf pada bagian dorsal, d mempunyai ekor, ada
beberapa hanya pada masa embrionik.
2. Hubungan antara invertebrata dan vertebrata dalam filum Chordata
Para peneliti menemukan bahwa hewan vertebrata pertama asal usulnya dari hewan invertebrata berdasarkan evolusi anatomi dan
embriologinya. Hal ini terlihat dari seekor Cephalochordata tampak lebih mirip dengan larva Tunicata. Perubahan dalam gen yang mengontrol
perkembangan dapat mengubah waktu terjadinya perkembangan tersebut, misalnya perkembangan gonad. Perubahan seperti ini juga terjadi pada
leluhur Cephalochordata dengan vertebrata, gonad menjadi matang pada larva yang hidup berenang sebelum dimulainya metamorfosis menuju
bentuk dewasa.
3. Keragaman filum Chordata
Pada filum Chordata dibagi menjadi tiga subfilum, yaitu subfilum Urochordata Tunicata, subfilum Cephalochordata, dan subfilum
vertebrata. Urochordata Tunicata dan Cephalochordata merupakan Chordata tingkat rendah yang tidak memiliki tulang belakang. Contoh
hewan yang tergolong subfilum Urochordata adalah Ascidia. Sedangkan hewan yang tergolong subfilum Cephalochordata adalah Amphioxus.
Subfilum vertebrata merupakan hewan bertulang belakang, tulang belakang tersebut digunakan sebagai sumbu penyokong tubuh sekunder
yang dihasilkan dari proses penulangan sumbu penyokong tubuh primer selama perkembangan embrio. Tulang belakang tersebut menyusun
endoskeleton rangka dalam dan melindungi tali saraf yang disebut juga
sumsum punggung. Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum chordata. Berikut ini kelas-kelas hewan vertebrata:
a. Kelas Agnata ikan tanpa rahang
Agnata tidak dapat dikatakan sebagai ikan secara Biologi karena tidak berahang, siripnya tidak berpasangan, dan rangka tubuhnya
tersusun dari tulang rawan. Agnata umumnya menyaring makanan melalui sistem insang. Contoh hewan kelas Agnata adalah ikan
lamprey dan belut lendir yang merupakan contoh spesies yang masih hidup hingga sekarang. Mereka hidup parasit yang akan melekat
pada kulit ikan lain dengan cara menancapkan gigi dan mengisap darah inang.
b. Kelas Placodermi ikan berahang gantung
Hewan kelas Placodermi kebanyakan sudah punah. Hewan ini mempunyai rahang yang menggantung dan sirip yang berpasangan,
kebanyakan mereka hewan predator yang ganas. Hewan ini kebanyakan hidup pada periode devon dan punah pada awal periode
permium.
c. Kelas Chondrichthyes ikan bertulang rawan
Mempunyai rangka tubuh yang tersusun oleh tulang rawan, berinsang, tidak mempunyai gelembung renag dan paru-paru. Pada
umumnya hewan ini berperan sebagai predator yang ganas, tetapi ada beberapa yang memakan plankton. Alat pencernaannya terdiri
dari mulut, faring, esofagus, usus, dan anus. Fertilisasi berlangsung secara internal dan telur yang mempunyai pelindung kulit keras.
Contoh hewan kelas Chondrichthyes adalah ikan pari dan hiu.
d. Kelas Osteichthyes ikan bertulang keras
Jenis ikan bertulang keras sangat bervariasi, tubuhnya mempunyai panjang dari 1 cm hingga 6 m dengan bentuk yang
bermacam-macam. Anggota kelas ini adalah seluruh ikan modern yang dapat dijumpai hingga sekarang. Osteichthyes mempunyai
gelembung renang yang dapat digunakan sebagai organ pernapasan dan alat hidrostatik. Pertukaran udara dilakukan sepenuhnya oleh
insang, namun ada beberapa spesies yang ditemukan memiliki paru- paru. Dengan demikian Osteichthyes terbagi menjadi kelompok ikan
bertulang keras yang bernapas dengan insang, contohnya ikan dan kelompok ikan bertulang keras yang bernapas dengan paru-paru,
contohnya Dipnoi Lepidosiren paradoxa.
e. Kelas Amphibi
Hewan Amphibi dapat hidup di air dan di darat. Struktur tubuh Amphibi dianggap sebagai peralihan antara mahluk air dan mahluk
darat. Pada tahap berudu mereka hidup di dalam air, bernapas dengan insang, bergerak dengan ekor, dan mempunyai usus yang
panjang untuk mencerna makanan. Pada saat dewasa, struktur tubuhnya disesuaikan untuk melangsungkan hidupnya di darat,
insang akan digantikan oleh paru-paru, ekornya akan mereduksi sehingga alat geraknya digantikan oleh kaki, dan usus lebih pendek
karena memakan hewan lainnya. Amphibi akan kembali ke air jika melakukan reproduksi. Contoh kelas Amphibi adalah katak, kodok,
dan salamander.
f. Kelas Reptilia
Reptil hampir sama dengan Amphibi yaitu dapat hidup di air dan di darat, hanya saja mampu hidup lebih lama di darat dari pada
Amphibi. Kelas Reptil memiliki kaki, fertilisasi secara internal dengan menghasilkan telur bercangkang, memiliki kulit yang kering,
bersisik, dan bersifat impermeabel, hewan berdarah dingin, dan respirasi sepenuhnya dilakukan oleh paru-paru. Tetapi pada beberapa
jenis Reptil, pernapasannya dibantu oleh dinding kloaka dan dinding faring yang banyak mengandung pembuluh darah. Kelas Reptil
dibagi menjadi empat ordo, yaitu ordo Chelonia contohnya penyu dan kura-kura, ordo Squamata cotohnya kadal, ordo Crocodilia
contohnya buaya, dan ordo Rhynchocephalia contohnya reptil purba seperti dinosaurus.
g. Kelas Aves
Aves tidak memiliki gigi dan fungsi gigi diganti oleh paruh, aves juga memiliki tulang ekor yang banyak ditumbuhi bulu ekor.
Termasuk hewan berdarah panas homoioterm yang mempunyai jantung sempurna dengan empat ruang. Saraf pendengaran,
penglihatan, dan keseimbangan juga sudah berkembang dengan baik. Aves bernapas dengan paru-paru yang dihubungkan dengan pundi-
pundi udara kantong udara, karena hal tersebut berfungsi saat Aves terbang. Fertilisasi Aves secara internal dan pencernaannya terdiri
dari rongga mulut, faring, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus, dan kloaka. Tembolok merupakan pelebaran
esofagus. Contoh hewan kelas Aves adalah burung dara, burung unta, dll.
F. Model dan Metode Pembelajaran