Sebelum Pembelajaran Selama Pembelajaran

penumpangnya berboncengan. Mereka membeli tiket masuk untuk seluruh rombongan sebanyak 90 tiket. Tentukan jumlah penumpang untuk masing- masing bus. ” Sebagai persiapan sebelum penelitian, peneliti bersama dengan guru melakukan persiapan berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Komik, beserta soal latihan pada komik. Dalam penelitian ini yang melaksanakan proses pembelajaran adalah guru dan siswa. Oleh karena itu, setiap instrumen pembelajaran dikonsultasikan ke guru matematika kelas VII B agar instrumen pembelajaran disesuaikan dengan keadaan siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Sebelum Pembelajaran

Sebelum pembelajaran, guru mengingatkan siswa pada materi aritmatika sosial yang sudah pernah dipelajari sebelumnya, yang juga berkaitan dengan materi SPLSV. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa selama pembelajaran materi SPLSV, mereka akan belajar bersama menggunakan komik yang disediakan oleh peneliti.

b. Selama Pembelajaran

Penelitian dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan pembelajaran di kelas VII B SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Jumlah siswa terdiri dari siswa, namun saat pelaksanaan pembelajaran jumlah siswa yang mengikuti tes akhir sebanyak siswa. Pada penelitian ini ada 1 siswa yang tidak mengikuti tes akhir, sehingga pada analisis data minat dan perhatian siswa hanya menggunakan data dari 26 siswa. Selama proses pembelajaran dengan media komik, peneliti berperan sebagai observer. Perincian kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 1 Pertemuan I Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, Mei pada pukul . Pada pertemuan pertama diawali dengan pengenalan media komik pada siswa. Peneliti membagikan komik dan siswa diberi kesempatan untuk melihat isi komik serta membaca cerita pertama. Pada pertemuan ini guru mengajak siswa untuk membaca cerita pada bagian pertama, dengan tujuan pembelajaran memahami kalimat benar, kalimat salah, dan kalimat terbuka. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pada RPP, pembelajaran diawali dengan kegiatan mengingat kembali bentuk aljabar yang telah dipelajari sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan dengan tanya jawab bersama siswa mengenai unsur-unsur yang dimiliki dalam bentuk aljabar. Dari kegiatan apersepsi pada pertemuan pertama menunjukkan bahwa sebagian besar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, memberikan perhatian dan tanggapan terhadap pertanyaan guru. Setelah melakukan tanya jawab mengenai materi apersepsi, peneliti membagikan komik kepada siswa, lalu siswa dibentuk dalam kelompok yang masing-masing anggotanya terdiri dari orang. Setelah itu siswa di ajak untuk membaca tujuan pembelajaran yang tertulis pada bagian atas judul komik. Siswa diminta untuk membaca komik pada cerita pertama dan mengamati serta mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan kalimat salah, kalimat benar, dan kalimat terbuka dari komik. Pada diskusi kelompok hampir semua kelompok bertanya mengenai apa itu kalimat terbuka. Ada juga siswa yang bingung menyimpulkan apa itu kalimat terbuka berdasarkan contoh yang diberikan pada komik dan mencoba bertanya pada guru. Dari kegiatan ini terlihat adanya perhatian dan usaha belajar dari siswa untuk meningkatkan pemahamannya mengenai pengertian kalimat terbuka. Gambar 4.1 Kelompok Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Setelah diskusi selesai, kemudian guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi mereka di kelas. Pada pertemuan pertama, karena waktu terbatas, maka tidak banyak tanggapan yang diberikan siswa setelah presentasi. Guru juga menyimpulkan hasil diskusi secara singkat, dan memberitahukan bahwa untuk pertemuan selanjutnya akan dibahas cerita kedua yaitu mengenai pengertian PLSV. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa pada pertemuan pertama siswa berminat dalam belajar dengan media komik, menanggapi pertanyaan guru, dan berani menanggapi jawaban hasil diskusi, serta berani bertanya kepada teman, guru, dan peneliti jika mengalami kesulitan. Siswa juga mengerjakan persoalan pada diskusi kelompok yang dituliskan pada lembar diskusi. 2 Pertemuan II Pertemuan kedua berlangsung pada hari Rabu, 20 Mei 2015 pukul . Kegiatan pada pertemuan kedua adalah adalah mempelajari pengertian PLSV sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tertulis pada cerita kedua. Pada pertemuan ini, untuk kegiatan apersepsi, siswa diminta kembali untuk mengingat kembali permasalahan yang ada di cerita pertama. Setelah itu, siswa diminta kembali kedalam kelompok yang sama seperti saat pertemuan pertama untuk mengamati permasalahan yang ada pada komik di cerita kedua. Pada pertemuan kedua, masing-masing kelompok mempresentasikan permasalahan yang mereka temukan pada cerita kedua. Saat presentasi kelompok terjadi tanya jawab antara guru dan siswa. Pada pertemuan kedua ini terdapat kendala waktu, karena adanya rapat guru bersama dengan wali murid, maka waktu pembelajaran hanya 35 menit. Ini menyebabkan kondisi siswa kurang kondusif, sehingga proses pembelajaran hanya memperoleh hasil diskusi saja berupa lembar jawab siswa terlampir. Guru meminta siswa untuk mencoba mengerjakan soal latihan pada komik bagian cerita kedua sebagai tugas di rumah saat sebelum jam pembelajaran selesai. Gambar 4.2 Guru Membantu Memberi Penjelasan pada Siswa Pada pertemuan kedua ini, minat dan perhatian siswa menurun dibandingkan dengan pertemuan pertama. Beberapa siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Penyebabnya adalah faktor waktu dan lingkungan, karena saat itu jam pembelajaran matematika berlangsung pada siang hari dan ada jeda istirahat 30 menit karena ada pertemuan wali kelas dengan wali siswa. Hal ini mengakibatkan siswa kurang sulit berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga kurang berminat pada pembelajaran. 3 Pertemuan III Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Mei 2015 pukul . Kegiatan pada pertemuan ketiga diawali dengan membahas soal latihan pada cerita kedua. Beberapa siswa diminta untuk menuliskan jawaban mereka di papan tulis. Teman lain menanggapi jawaban yang telah ditulis, dengan memberi tanggapan pada jawaban yang mereka rasa kurang jelas, dan mencoba memberi pembetulan pada jawaban yang kurang tepat. Pada kegiatan ini terlihat kebiasaan positif siswa dalam kegiatan pembelajaran, yaitu dengan berani menuliskan jawaban mereka dan menanggapi pekerjaan teman lain, serta berani bertanya pada guru, ataupun peneliti. Langkah selanjutnya, setelah pembahasan soal, guru mengajak siswa untuk masuk pada materi PLSV yang ekuivalen. Dalam kegiatan di pertemuan ketiga ini, siswa di ajak untuk memerankan tokoh dalam komik pada cerita ketiga. Dalam kegiatan ini, ada beberapa siswa yang memerankan sebagai Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Guru berperan sebagai narator, dan penjelas cerita. Pada cerita ketiga ini terdapat beberapa bagian yang kosong, tujuannya agar siswa mengisikan jawaban atau pendapat mereka dalam komik. Untuk mengisikan bagian yang kosong, guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku dan yang saling berhadapan. Dalam satu kelompok terdapat siswa untuk berdiskusi dan mengisikan pendapat mereka pada komik. Selama kegiatan tersebut, banyak siswa yang bertanya pada peneliti ataupun pada guru karena mereka merasa bingung dan kesulitan dalam mengisikan jawaban mereka. Gambar 4.3 Guru Membantu Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kegiatan selanjutnya adalah siswa mengumpulkan kegiatan hasil diskusi mereka pada kertas lembar jawab. Hasil diskusi belum sempat dibahas karena waktu pembelajaran yang kurang mencukupi, sehingga hanya dikumpulkan dan dibahas pada pertemuan keempat. Pada pertemuan ketiga ini banyak siswa yang kurang dalam perhatian dan minatnya pada kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan jam pembelajaran yang sebelumnya adalah pelajaran olahraga dan belum ada jeda untuk istirahat, sehingga siswa merasa kelelahan. Kondisi kelas saat kegiatan diskusi juga kurang kondusif karena kegiatan pembelajaran terjadi saat siang hari dengan kondisi kelas yang panas. Akan tetapi, sebagian besar siswa cukup berminat dan antusias untuk bertanya pada guru maupun peneliti saat mengerjakan soal. 4 Pertemuan IV Pertemuan keempat berlangsung pada hari Sabtu, 23 Mei 2015 pukul . Pertemuan keempat ini merupakan lanjutan dari kegiatan pembelajaran di pertemuan ketiga yang belum dapat menyelesaikan persoalan di cerita ketiga. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pembahasan soal pada permasalahan komik halaman 24 yang dikerjakan pada pertemuan ketiga saat dikusi kelompok. Guru meminta salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil diskusi kelompok dan menuliskannya pada papan tulis. Setelah itu pembelajaran dilanjutkan dengan materi mengenai penggunaaan prinsip ekuivalen untuk menyelesaikan permasalahan PLSV. Pada kegiatan awal, guru mengajak siswa untuk membaca bersama mulai dari komik halaman 25 dengan beberapa siswa sebagai pemeran tokoh dalam komik. Hal ini untuk mengingatkan siswa pada permasalahan yang mereka kerjakan dalam diskusi kelompok di pertemuan ketiga. Guru mendampingi siswa dalam memberi penjelasan akan isi komik. Setelah itu siswa dibentuk dalam kelompok yang sama dengan kelompok pada pertemuan ketiga untuk mengerjakan soal latihan pada komik halaman 35. Dalam pengerjaan soal ini, banyak siswa yang masih bingung dalam pengerjaan soal nomor 1 dan 2. Siswa bertanya pada peneliti ataupun guru untuk membantu mereka menyelesaikan permasalahan tersebut. Setelah diskusi kelompok selesai, perwakilan dari beberapa kelompok yang sudah selesai diminta untuk menuliskan hasil diskusi mereka di papan tulis. Setelah itu siswa diminta untuk menjelaskan hasil diskusi mereka. Beberapa siswa menanggapi hasil kerja teman dan mencoba bertanya saat mereka kurang paham dengan penjelasan yang diberikan. Jika siswa yang memberi penjelasan merasa kesulitan, maka mereka meminta bantuan pada guru untuk membantu memberikan penjelasan. Guru juga membetulkan penjelasan siswa yang kurang tepat saat presentasi berlangsung. Gambar 4.4 Guru Membantu Siswa Menjelaskan Persoalan pada Komik Setelah presentasi kelompok selesai, guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan tentang penggunaan PLSV yang ekuivalen. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan ulangan harian yang dilaksanakan pada hari Senin, 25 Mei 2015 pada jam

c. Setelah Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Concept Attainment Model Konsep Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

9 26 211

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS VII SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP N 1 WONOSARI KLATEN.

0 0 8

Efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 376

Analisis penerapan metode demonstrasi berbantuan alat peraga pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII-A SMP Bopkri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 185

Pengaruh motivasi belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar Matematika materi persamaan linear satu variabel pada siswa kelas VII-C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

2 6 165

Efektivitas penggunaan media pembelajaran komik pada materi persamaan garis lurus ditinjau dari prestasi dan minat belajar siswa SMP Joannes Bosco kelas VIII democracy tahun ajaran 2015/2016.

0 1 236

Analisis kesulitan belajar siswa dan upaya remediasi pada topik penerapan persamaan linear satu variabel kelas VII B SMP Pangudi Luhur Giriwoyo Wonogiri.

0 1 265

Analisis penerapan metode demonstrasi berbantuan alat peraga pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016 2017

0 2 183

Efektivitas pembelajaran berbasis masalah ditinjau dari hasil belajar dan sikap kreatif siswa kelas VIII SMP N 2 Yogyakarta pada materi sistem persamaan linear dua variabel - USD Repository

0 3 171