3. Komik
Menurut Marcel Bonneeff 2001:4 dituliskan, “Sebagaimana telah diperlihatkan dengan jelas oleh F. Lacassin, komik adalah sarana
pengungkapan yang benar-benar orisinil, karena menggabungkan gambar dengan teks. Kata komik diterima secara umum untuk menyebut sastra
gambar. Untuk menyebut komik bersambung, yang di Indonesia langka, digunakan istilah comic-strips atau strip; sedangkan comic-books disebut
komik kadang-kadang buku komik. Baru-baru ini muncul istilah tjergam, akronim dari tjerita bergambar atau cerita berbentuk gambar, meniru
istilah tjerpen tjerita pendek yang sudah lama digunakan.”
Menurut wikipedia,
“Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar- gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk
jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks
.”
Gambar 2.1 Komik doraemon karangan Kobayashi
Jadi, komik adalah karya seni yang menggabungkan gambar tidak bergerak yang dilengkapi teks sehingga membentuk jalinan cerita.
4. Komik sebagai media pembelajaran.
Dalam bidang matematika, sudah banyak ditemukan komik matematika di beberapa toko. Salah satunya komik karangan Kanjiro
Kobayashi seri Belajar bersama Doraemon. Komik tersebut berisi tentang pelajaran matematika SD yang disampaikan melalui gambar diam
dilengkapi alur cerita yang berkaitan dengan kejadian dalam hidup sehari- hari. Komik ini memiliki keunggulan, yaitu mencerdaskan, lucu, dan
mudah diingat anak, meskipun menggunakan bahasa indonesia yang tidak baku. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan komik dengan bahasa
Indonesia tidak baku. Berikut beberapa komik yang dibuat oleh peneliti yang diawali dengan kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar 2.2 Contoh komik PLSV yang diawali dengan kejadian nyata pada proses menanak nasi
5. Hasil Belajar
Dalam Purwanto 2008:44-45, hasil belajar digunakan untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah
diajarkan. Hasil belajar dapat dijelaskan dari dua kata pembentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil adalah suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan
perilaku siswa. Perubahan perilaku itu merupakan hasil belajar. Sementara itu, dalam Asep Jihad dan Abdul Haris 2013:14-15, hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah melalui proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar merupakan perolehan berupa perubahan tingkah laku akibat dari proses belajar mengajar yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
6. Belajar
Belajar merupakan proses pembiasaan diri untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Menurut Biggs 1991, dalam Muhibbin Syah 2003:67-68
dalam pendahuluan Teaching for Learning: The View form Cognitive Psychology belajar didefinisikan dalam tiga macam rumusan, yaitu:
rumusan kuantitatif, rumusan institutional, rumusan kualitatif. Secara kuantitatif ditinjau dari sudut jumlah, belajar berarti kegiatan
perkembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya.
Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari banyak materi yang dikuasai siswa.
Secara institutional tinjauan kelembagaan, belajar dipandang sebagai proses validasi pengabsahan terhadap penguasaan materi-materi
yang telah siswa pelajari. Ukurannya ialah, semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru maka mutu perolehan siswa yang dinyatakan dalam
bentuk skor atau nilai juga akan semakin baik. Adapun pengertian belajar secara kualitatif tinjauan mutu ialah proses memperoleh pemahaman
serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar pada pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang
berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.
Berdasarkan berbagai definisi yang telah diutarakan tadi, secara umum belajar dapat diapahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah
laku seseorang yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Menurut Mulyati 2005:5, “Belajar adalah suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri
melalui latihan-latihan dan pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan.”
Jadi, belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku seseorang yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif untuk mencapai tujuan
peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan.
7. Jenuh