e Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka
pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan, dan menemukan pola. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik
memiliki lima tahap pokok dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah
informasi yang diperoleh, dan mengkomunikasikan pembelajaran dengan menyampaikan kesimpulan dari informasi yang telah diolah.
9. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
Menurut Wina Sanjaya 2010:128 dalam Standart Nasional Pendidikan SNP Pasal 1, ayat 15, dijelaskan bahwa KTSP adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dari konsep tersebut, maka ada beberapa hal yang
berhubungan dengan makna kurikulum operasional. Pertama, sebagai kurikulum yang bersifat operasional, maka dalam pengembangannya,
KTSP tidak akan lepas dari ketetapan-ketetapan yang telah disusun pemerintah secara nasional. Artinya, walaupun daerah diberi kewenangan
untuk mengembangkan kurikulum akan tetapi kewenangan itu hanya sebatas pada pengembangan operasionalnya saja; sedangkan yang menjadi
rujukan pengembangannya itu sendiri ditentukan oleh pemerintah. Kedua,
sebagai kurikulum operasional, para pengembang KTSP, dituntut dan harus memperhatikan ciri khas kedaerahan, sesuai dengan bunyi Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 ayat 2, yakni bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diverisikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Ketiga, sebagai kurikulum operasional, para pengembang kurikulum di
daerah memiliki keleluasaan dalam mengembangkan kurikulum menjadi unit-unit pelajaran.
Beberapa hal berikut merupakan karakteristik KTSP, yaitu bila dilihat dari desainnya KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada
disiplin ilmu dan pengembangan individu. Hal ini dapat dilihat dari prinsip-prinsip pembelajaran dalam KTSP yang menekankan pada
aktivitas siswa untuk mencari dan menemukan sendiri materi pembelajaran melalui berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran yang disarankan.
KTSP adalah kurikulum teknologis yang mengakses kepentingan daerah. Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP sebagai berikut;
a Untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah dalam
mengembangkan kurikulum,
mengelola, dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia. Dengan demikian, setiap komponen sekolah baik kepala sekolah maupun guru-guru dituntut
untuk lebih aktif dan kreatif melakukan berbagai upaya agar semua kebutuhan sekolah terpenuhi.
b Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama. Sebagai
kurikulum operasional,
KTSP menuntut
keterlibatan masyarakat secara penuh, sebab tanggung jawab pengembangan
kurikulum tidak lagi berada di pemerintah, akan tetapi di sekolah; sedangkan sekolah akan berkembang manakala ada keterlibatan
masyarakat. c
Meningkatkan kompetensi yang sehat antarsatuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. Melalui KTSP diharapkan setiap
sekolah atau satuan pendidikan akan berlomba dalam menyusun program kurikulum sekaligus berlomba dalam implementasinya.
Prinsip-prinsip pengembangan KTSP: a
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan lingkungannya
b Beragam dan terpadu
c Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
d Relevan dengan kebutuhan hidup
e Menyeluruh dan berkesinambungan
f Belajar sepanjang hayat
g Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Menurut Trianto 2010:26, sistem pengelolaan KTSP menuntut kegiatan belajar mengajar yang memberdayakan semua potensi siswa
untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Pemberdayaan ini
diharapkan untuk mendorong individu belajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar. KBM dilandasi oleh prinsip-prinsip
sebagai berikut: a
Berpusat pada siswa student-centered b
Mengembangkan kreativitas siswa c
Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang d
Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai e
Menyediakan pengalaman belajar f
Belajar melalui berbuat learning by doing Pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut diwujudkan dengan menerapkan
berbagai strategi dan metode pembelajaran yang efektif, kontekstual, dan bermakna. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kompetensi, kreativitas,
kemandirian, kerjasama,
solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi, dan kecakapan hidup siswa yang pada
gilirannya dapat membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.
Jadi, KTSP
merupakan kurikulum
yang pelaksanaannya
menekankan pada aktivitas siswa untuk mencari dan menemukan sendiri materi pembelajaran melalui berbagai pendekatan dan strategi
pembelajaran yang disarankan. KTSP juga merupakan kurikulum yang tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
serta relevan dengan kebutuhan hidup. Dalam pelaksanaannya setiap komponen sekolah baik kepala sekolah maupun guru-guru dituntut untuk
lebih aktif dan kreatif melakukan berbagai upaya agar semua kebutuhan sekolah terpenuhi.
10. Minat Belajar