Efektivitas Media Pembelajaran Landasan Teori

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Efektivitas

Menurut Kartika Budi 2001:48, efektivitas mengacu pada proses dan hasil belajar. Efektifitas proses adalah banyaknya siswa dalam per sen yang terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan strategi tertentu. Efektivitas hasil secara kuantitatif adalah banyaknya siswa dalam per sen yang berhasil, yaitu memperoleh nilai cukup 6 ke atas. Sementara itu, skor sikap siswa terhadap strategi tersebut diperoleh dari skala pengukur sikap. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia 2011:352 menyatakan bahwa efektivitas adalah keberhasilan atas usaha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas dapat dilihat dari banyaknya siswa dalam per sen yang terlibat secara aktif dan yang berhasil, yaitu memperoleh nilai cukup 6 ke atas dalam kegiatan pembelajaran dengan strategi tertentu sebagai bentuk keberhasilan atas usaha belajar.

2. Media Pembelajaran

Menurut Sukiman 2012:29, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara efektif. Menurut Arif S. Sadiman, dkk. 2005:17-18, dalam Sukiman, 2012:40 kegunaan media pendidikan secara umum adalah untuk mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, mengatasi sikap pasif anak didik, memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi peserta didik terhadap isi pelajaran, memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya. Media pembelajaran diklasifikasikan Brigs dalam Sukiman, 2012:46 menjadi 13 jenis sesuai pada rangsangan yang ditimbulkan media dengan karakteristik siswa. Ketiga belas media tersebut adalah: obyekbenda nyata, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terpogram, papan tulis, media transparasi, film bingkai, film 16 mm, film rangkai, televisi, dan gambar grafis. Menurut Arif S. Sadiman dalam Sukiman, 2012:115, kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara tepat dan ringkas untuk sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Menurut Sugiarto 2010:2-4, media pendidikan merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim sehingga proses belajar terjadi pada diri siswa. Peranan media, yakni memperjelas penyajian pesan dan mengurangi verbalisme, mengatasi keterbatasan ruang-waktu-daya indera, menimbulkan gairah belajar, memungkikan interaksi lebih langsung antara siswa-lingkungan-kenyataan, memungkinkan siswa belajar sesuai kemampuan dan minat, memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan mempersamakan persepsi. Salah satu klasifikasi media menurut ciri khasnya, adalah media grafis. Media grafis merupakan media yang disalurkan melalui indera penglihatan dan pesan diwujudkan dengan simbol komunikasi visual. Fungsi jenis media grafis dapat menarik perhatian, memperjelas ide, dan mengilustrasi fakta agar tidak cepat lupa. Contohnya dapat berupa gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan atau chart, grafik, kartun yang merupakan gambar interpretatif-simbolis, poster, peta globe, papan flanel, papan buletin. Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, memperjelas penyajian pesan dan mengurangi verbalisme, mengatasi keterbatasan ruang-waktu-daya indera, menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi lebih langsung antara siswa-lingkungan-kenyataan, memungkinkan siswa belajar sesuai kemampuan dan minat, memberikan rangsangan yang sama, menyamakan pengalaman, serta menyamakan persepsi.

3. Komik

Dokumen yang terkait

Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Concept Attainment Model Konsep Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

9 26 211

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS VII SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP N 1 WONOSARI KLATEN.

0 0 8

Efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 376

Analisis penerapan metode demonstrasi berbantuan alat peraga pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII-A SMP Bopkri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 185

Pengaruh motivasi belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar Matematika materi persamaan linear satu variabel pada siswa kelas VII-C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

2 6 165

Efektivitas penggunaan media pembelajaran komik pada materi persamaan garis lurus ditinjau dari prestasi dan minat belajar siswa SMP Joannes Bosco kelas VIII democracy tahun ajaran 2015/2016.

0 1 236

Analisis kesulitan belajar siswa dan upaya remediasi pada topik penerapan persamaan linear satu variabel kelas VII B SMP Pangudi Luhur Giriwoyo Wonogiri.

0 1 265

Analisis penerapan metode demonstrasi berbantuan alat peraga pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016 2017

0 2 183

Efektivitas pembelajaran berbasis masalah ditinjau dari hasil belajar dan sikap kreatif siswa kelas VIII SMP N 2 Yogyakarta pada materi sistem persamaan linear dua variabel - USD Repository

0 3 171