6.7.5. Peran Pemerintah
Dalam rangka liberalisasi perdagangan dan pengembangan ekonomi domestik, dibutuhkan pemerintah yang kuat untuk pengembangan ekonomi
domestik sekaligus untuk menghadapi perdagangan global.
68
Peran serta pemerintah sebagai fasilitator, regulator, motivator pengawas perekonomian
dalam upaya memajukan agribisnis ayam ras pedaging Indonesia sangat diharapkan. Saat ini peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah belum terlihat
maksimal. Namun telah ada upaya untuk mewujudkan peningkatan komoditas daging ayam ras pedaging yang berdayasaing. Melalui Direktorat Jenderal
Peternakan, Departemen Pertanian pemerintah melakukan berbagai upaya pengembangan yang dilakukan mulai dari subsistem hulu hingga subsistem hilir.
Beberapa langkah nyata yang telah diwujudkan pemerintah dalam mendukung kemajuan agribisnis ayam ras pedaging di Indonesia diantaranya
adalah penyediaan areal tanam jagung seluas 27 juta hektar di seluruh wilayah di Indonesia, bantuan benih sebesar Rp. 380 miliar, serta pemberian bantuan alat-alat
produksi pertanian termasuk silo yang jumlahnya mencapai 39 silo. Dalam hal pengendalian penyakit, Departemen Pertanian bekerjasama dengan FAO
membentuk kelompok kerja yang bertugas untuk meneliti mengenai penyakit flu burung di Indonesia serta membantu para peternak dan masyarakat dalam
menangani dan menanggulangi AI hingga ke daerah-daerah. Disamping langkah-langkah yang telah dilakukan tersebut, pemerintah
juga membuat beberapa peraturan dan kebijakan yang mendukung pengembangan agribisnis ayam ras pedaging di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah,
68
CSIS. 2002.
Liberalisasi Perdagangan
dan Pengembangan
Ekonomi Domestik
. http:www.csis.or.id
. Diakses pada tanggal 22 Januari 2008.
UU Nomor 16 Tahun 1992 tentang karantina dan UU Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan yag mengatur pembatasan impor CLQ yang membanjiri pasar
Indonesia. Sesuai dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh FAO dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia Office International des EpizootiesOIE
bahwa vaksinasi terhadap wabah penyakit Highly Pathogenic Avian Influenza HPAI dilakukan dengan menggunakan seed vaksin yang berasal dari Low
Pathogenic Avian Influenza LPAI virus. Berdasarkan rekomendasi tersebut dan
didukung oleh penelitian-penelitian terbatas yang dilakukan oleh beberapa ahli maka pemerintah Indonesia mengubah kebijakan vaksinasinya dengan
menggunakan vaksin yang berasal dari LPAI virus. Meskipun demikian pemerintah Indonesia akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
penggunaan vaksin tersebut. Kebijakan yang terkait dengan industri pemotongan hewan diantaranya adalah melakukan relokasi terhadap beberapa TPA dan TPnA
yang ada di beberapa daerah seperti di Jakarta dengan memusatkan TPA dan TPnA dengan tujuan untuk meningkatkan kamanan dan menghasilkan produk
yang sesuai standar kualitas nasional bahkan internasional. Dengan peran pemerintah tersebut diharapkan persoalan yang dihadapi
oleh agribisnis ayam ras pedaging saat ini dapat teringankan. Selain pemerintah pusat, adanya peran dari pemerintah daerah yang selama ini masih belum optimal
juga sangat diharapkan, karena agribisnis ayam ras pedaging telah tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia.
6.7.6. Peran Kesempatan