mendukung adalah terletak pada sektor penyedia bahan baku atau komponen yang dibutuhkan industri di subsistem hulu seperti terbatasnya penyediaan jagung lokal
karena kurang memadainya silo dan alat pengering jagung serta masih belum dimilikinya teknologi pembibitan GPS.
Pada subsistem budidaya, infrastruktur yang memadai juga telah dimiliki oleh perusahaan besar seperti penggunaan sistem kandang tertutup dengan
peralatan dan perlengkapan pendukung yang menggunakan teknologi tinggi sedangkan pada peternak rakyat sarana dan prasarana perkandangan, peralatan,
dan perlengkapannya masih tradisional. Di subsistem pascapaen, tidak jauh berbeda dengan subsistem lainnya dimana teknologi canggih sudah diterapkan
pada RPA modern yang dimiliki perusahaan besar sedangkan peternak rakyat hanya memiliki TPA sederhana yang tidak menerapkan konsep ASUH. Sarana
dan prasarana pendukung lainnya seperti jalan, jembatan, dan pelabuhan secara umum masih kurang memadai dan minim.
Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa infrastruktur yang baik dan memadai hanya dimiliki oleh perusahaan besar, karena pola pengusahaannya telah
sesuai dengan sifat agribisnis ayam ras pedaging di Indonesia yaitu integrasi antar subsistemnya, sedangkan infrastruktur agribisnis ayam ras pedaging skala
peternak rakyat secara umum dirasakan masih belum memadai untuk mendukung terciptanya produk yang berdayasaing di pasar internasional.
6.7.2. Kondisi Permintaan
Faktor kondisi permintaan yang mempengaruhi dayasaing komoditas ayam ras pedaging nasional adalah :
1 Komposisi Permintaan Domestik Karakteristik permintaan domestik sangat mempengaruhi dayasaing
komoditas daging ayam ras pedaging nasional. Karakteristik permintaan domestik meliputi :
a. Struktur Segmen Permintaan Permintaan domestik terhadap segmentasi produk ayam ras pedaging
terbagi menjadi dua bagian, yaitu daging ayam dan produk keluaran lain bulu ayam dan kotoran ayam. Meskipun terdapat dua hasil output dari usaha budidaya
ayam ras pedaging ini tetapi yang menjadi fokus dan tujuan utama dilakukannya usaha budidaya ayam ras pedaging ini adalah untuk memenuhi permintaan
konsumen akan kebutuhan daging ayam, sedangkan produk keluaran lain merupakan output sampingan atau tambahan. Daging ayam ras pedaging di dalam
negeri hampir sebagian besar dijual dalam bentuk karkas ayam ayam utuh, bentuk lainnya adalah ayam dalam bentuk potongan bagian paha, sayap, dada,
jeroan, daging ayam olahan sosis ayam, bakso ayam chicken nugget, corned chicken
, smoke chicken, chicken burger, dan ada juga dalam bentuk ayam hidup. Segmentasi konsumen dibedakan menjadi konsumen menengah ke atas
dan konsumen menengah ke bawah. Untuk konsumen menengah ke atas umumnya melakukan pembelian di pasar swalayan atau supermarket dalam
bentuk karkas, daging ayam potongan, maupun daging ayam olahan. Sedangkan untuk konsumen menengah ke bawah umumnya membeli ayam di pasar
tradisional dalam bentuk karkas, jeroan, atau ayam hidup.
b. Pengalaman dan Selera Pembeli yang Tinggi Selera masyarakat terhadap produk daging ayam semakin bervariasi. Hal
ini dapat terlihat dari semakin beragamnya produk daging ayam olahan yang dipasarkan dengan berbagai variasi rasa. Selain selera konsumen yang semakin
beragam, tuntutan konsumen terhadap berbagai atribut produk seperti terjaminnya kehalalan, higienitas, dan keamanan produk daging ayam yang dikonsumsi juga
turut memberikan tekanan kepada produsen untuk lebih berinovasi dalam menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera pasar. Atribut
kehalalan merupakan salah satu atribut yang menandakan bahwa konsumen di Indonesia memiliki kultur yang sama dengan konsumen di beberapa negara tujuan
ekspor Indonesia yaitu negara di kawasan Timur Tengah. c. Antisipasi Kebutuhan Pembeli
Antisipasi perusahaan dalam negeri masih kurang baik dalam memenuhi kebutuhan pembeli. Di Indonesia, perusahaan yang mampu menyediakan
komoditas daging ayam yang sesuai dengan standar dan selera konsumen luar negeri masih sangat terbatas jumlahnya.
2 Internasionalisasi Permintaan Domestik Pembeli lokal yang merupakan pembeli dari luar negeri merupakan salah
satu faktor pendorong peningkatan dayasaing komoditas daging ayam ras pedaging nasional karena pembeli tersebut dapat membawa produk domestik ke
luar negeri ke negaranya. Biasanya internasionalisasi permintaan domestik terhadap komoditas daging ayam ras pedaging ini dilakukan dengan melalui
promosi karena konsumen asing tersebut merasa puas dengan cita rasa daging ayam Indonesia. Dengan mobilitasnya yang cukup tinggi, konsumen asing akan
turut membantu peningkatan dayasaing komoditas daging ayam ras pedaging Indonesia karena informasi baik yang dimilikinya akan mungkin tersebar hingga
ke berbagai daerah.
6.7.3. Industri Terkait dan Industri Pendukung