Analisis Struktur Pasar Komoditas Daging Ayam Ras di Pasar Internasional

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.5. Analisis Struktur Pasar Komoditas Daging Ayam Ras di Pasar Internasional

Dengan menggunakan rumus HI akan diketahui struktur pasar komoditas daging ayam ras di pasar internasional sekaligus mengukur penguasaan pangsa pasar masing-masing negara yang menjadi produsen dan eksportir komoditas daging ayam ras. Pangsa pasar komoditas daging ayam ras Indonesia diukur dengan membandingkan nilai ekspor komoditas daging ayam ras baik dalam bentuk daging ayam utuh segar dan beku maupun dalam bentuk daging ayam potongan dan jeroan segar dan beku. Nilai perhitungan HI terhadap kedua komoditas daging ayam ekspor tersebut ditampilkan pada Tabel 20. Tabel 20. Hasil Analisis Herfindahl Index HI dan Concentartion Ratio CR Negara Pengekspor Komoditas Daging Ayam Ras Tahun 2002- 2006 Tahun Daging ayam utuh segar dan beku Fowls not cut in pieces, fresh or chilled and frozen Daging ayam potongan dan jeroan segar dan beku Fowls cut and offal, fresh or chilled and frozen HI CR4 HI CR4 2002 0,68 94,52 0,33 95,31 2003 0,67 93,75 0,34 95,38 2004 0,66 95,81 0,51 92,63 2005 0,70 96,91 0,55 91,94 2006 0,64 96,74 0,55 91,36 Rata-rata 0,67 95,55 0,46 93,32 Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil analisis HI untuk komoditas daging ayam utuh dalam bentuk segar dan beku serta daging ayam potongan dan jeroan dalam bentuk segar dan beku. Nilai HI untuk komoditas daging ayam utuh dalam bentuk segar dan beku sejak tahun 2002 hingga tahun 2006 berkisar antara 0,66-0,70 mendekati satu sehingga rata-rata nilai HI yang diperoleh untuk periode lima tahun adalah sebesar 0,67. Sedangkan nilai HI untuk komoditas daging ayam potongan dan jeroan dalam bentuk segar dan beku sejak tahun 2002 hingga tahun 2006 berkisar antara 0,33-0,55 mendekati nol sehingga rata-rata nilai HI yang diperoleh untuk periode lima tahun adalah sebesar 0,46. Berdasarkan keterangan tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa struktur pasar untuk komoditas daging ayam utuh dalam bentuk segar dan beku cenderung mengarah ke pasar monopoli karena HI nya bernilai mendekati satu. Struktur pasar untuk komoditas daging ayam potongan dan jeroan dalam bentuk segar dan beku cenderung mengarah ke pasar persaingan karena HI nya bernilai mendekati nol . Hasil yang diperoleh untuk perhitungan CR4 yang dilakukan terhadap komoditas daging ayam ras baik dalam bentuk daging ayam utuh segar dan beku maupun dalam bentuk daging ayam potongan dan jeroan segar dan beku tidak terlalu jauh berbeda. Empat negara eksportir terbesar dalam perdagangan komoditas daging ayam utuh segar dan beku terdiri dari negara Brazil, Amerika Serikat, China, dan Argentina. Nilai rata-rata CR4 yang diperoleh keempat negara eksportir terbesar tersebut sejak tahun 2002 hingga tahun 2006 sebesar 95,55 persen. Sedangkan empat negara eksportir terbesar yang terlibat dalam perdagangan komoditas daging ayam potongan dan jeroan segar dan beku adalah negara Brazil, Amerika Serikat, China, dan Inggris dengan nilai rata-rata CR4 yang diperoleh sejak tahun 2002 hingga tahun 2006 adalah sebesar 93,32 persen. Nilai CR4 yang mendekati 100 persen menunjukkan bahwa komoditas daging ayam ras pedaging baik dalam bentuk daging ayam utuh segar dan beku maupun dalam bentuk daging ayam potongan dan jeroan segar dan beku memiliki struktur pasar oligopoli mengarah ke monopoli. Dari keempat produsen dan eksportir terbesar yang terlibat dalam perdagangan komoditas daging ayam ras pedaging dunia tersebut, negara Brazil merupakan negara yang memiliki persentase pangsa pasar terbesar selama lima tahun berturut-turut. Untuk komoditas daging ayam utuh segar dan beku rata-rata persentase pangsa pasar negara Brazil mencapai 85 persen per tahun dari total pangsa pasar keempat negara eksportir terbesar dan 81 persen per tahun dari total pangsa pasar dunia, sedangkan untuk komoditas daging ayam potongan dan jeroan segar dan beku rata-rata persentase pangsa pasar negara Brazil mencapai 55 persen per tahun dari total pangsa pasar keempat negara eksportir terbesar dan 42 persen per tahun dari total pangsa pasar dunia. Dengan demikian dapat diketahui bahwa negara Brazil memonopoli perdagangan komoditas daging ayam ras dunia terutama untuk komoditas daging ayam utuh segar dan beku. Struktur pasar yang cenderung bersifat oligopoli mengarah ke monopoli menyebabkan posisi Indonesia masih sebagai pengikut pasar. Posisi ini menyebabkan Indonesia tidak dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan harga maupun produk, tanpa terlebih dahulu mengacu kepada pemimpin pasar. Meskipun demikian masih terbuka peluang bagi Indonesia yang merupakan salah satu negara produsen terbesar penghasil daging ayam ras di dunia bahkan terbesar di kawasan Asia Tenggara untuk dapat bersaing di pasar internasional. Untuk komoditas daging ayam utuh segar dan beku Indonesia berada pada posisi kesebelas dengan pangsa pasar rata-rata sebesar 0,001 persen per tahun sedangkan untuk komoditas daging ayam potongan dan jeroan segar dan beku Indonesia menempati posisi kesepuluh sebagai negara eksportir terbesar dalam perdagangan komoditas daging ayam ras dunia dengan pangsa pasar rata-rata sebesar 0,07 persen per tahun. Nilai HI dan nilai CR4 negara produsen dan eksportir terbesar komoditas daging ayam utuh segar dan beku disajikan pada Lampiran 8 sedangkan nilai HI dan nilai CR4 negara produsen dan eksportir terbesar komoditas daging ayam potongan dan jeroan segar dan beku disajikan pada Lampiran 9.

6.6. Analisis Keunggulan Komparatif Komoditas Daging Ayam Ras Indonesia