3 Paradigma Penelitian dan Posisi Peneliti

Lanjutan Tabel 8 No Pokok Penelitian Jenis Data Sumber Data

A. Data Primer

03 Hak Right:  Hak akses,  Hak pemanfaatan,  Hak pengelolaan,  Hak pembatasan, dan  Hak pelepasan • Latar belakang, alasan, dan tujuan hak • Proses dan intensitas mendapatkan hak • Perilaku dan konflik kepentingan hak • Peluang, izin, larangan , hambatan dan ancaman hak • Sanksi terhadap pelangggaran larangan hak • Sifat dan implementasi Hak • SDA-L dan zona-zona yang diupayakan untuk di hak • Reaksi Balai TNMB terhadap penggunaan hak • Upaya, resistensi sosial, jaringan kerja sama dan strategi dalam mendapatkan dan memperlakukan hak • Perilaku dan solidaritas dalam mendapatkan menggunakan hak • Dampak hak: reaksi penguasa, elite, dan masyarakat terhadap penggunaan hak, perubahan dan ketimpangan sosial social gap dalam implementasi hak • Individu dan kelompok-OPR, ”OPR”, aktor • Pimpinan ormas • Tokoh masyarakat • Aparat pemerintah dan pengelola TNMB • Anggota masyarakat yang menduduki lahan dan tidak menduduki lahan • Sosiolog dan antropolog 04 KELEMBAGAAN: a. Profil organisasi. b. Kepemimpinan organisasi c. Budaya organisasi d. Aturan main organisasi • Latar Belakang, Jumlah dan jenis organisasi, • Inisiator dan proses terbentuknya organisasi • Nilai dan norma organisasi • Perhatian organisasi terhadap masalah LH dan KSDAHE di kawasan TN Meru Betiri • Suksesi dan regulasi kepemimpinan • Kualitas kepemimpinan organisasi • Interaksi internal dan eksternal organisasi • Respon dan reaksi terhadap masalah LH dan KSDAHE TNMB • Perilaku dan konflik kepentingan dan tokoh rujukan panutan dalam peneylesaian masalah • Perilaku pemimpin dan anggota dalam proses pengambilan kepeutusan • Jumlah, sifat dan keragaman aturan main • Penegakan aturan main • Sanksi atas pelanggaran aturan main yang berkaitan dengan LH dan KSDAHE • Kearifan lokal local wisdom • Individu dan kelompok-OPR, ”OPR”, aktor • Pimpinan ormas • Tokoh masyarakat • Aparat pemerintah dan pengelola TNMB • Anggota masyarakat yang menduduki lahan dan tidak menduduki lahan • Sosiolog dan antropolog KELEMBAGAAN: e. Pemberdayaan dan aksi politik KSDAHE-L f. Kepercayaan dan solidaritas • Intensitas aksi pemberdayaan dan aksi politik LH dan KSDAHE TNMB yang pernah, sedang dan akan dilaksanakan • Fokus masalah pemberdayaan dan aksi politik LH dan KSDAHE yang ditangani • Lama dan intensitas pembedayaan dan aksi politik • Kelompok dan bentuk jaringan pemberdayaan aksi politik • Inisiator aksi pemberdayaan dan aksi politik LH dan KSDAHE TNMB • Faktor-faktor pendorong aksi pemberdayaan dan aksi politik LH dan KSDAHE TNMB • Kepercayaan terhadap pengelola TNMB dalam pengelolaan kawasan TNMB • Kepercayaan terhadap pimpinan organisasi dan anggota atau pengikut • Solidaritas kelompok • Keyakinan belief dan pandangan masyarakat terhadap dampak kelestarian dan kerusakan TNMB • Realitas tuntutan dan pertentangan • Lawan dan kawan • Perubahan tatanan sosial total dan parsial individual dan supra individual : politik, ekonomi dan kultural • S.d.a Lanjutan tabel 8 No Pokok Penelitian Jenis Data Sumber Data

A. Data Primer Kualitatif

B Data Sekunder Jenis Data Sumber Data Keadaan UmumWilayah • Kondisi Biofisik: Letak dan luas, topografi, tanah dan geologi, iklim dan hidrologi. • Kondisi Bioekologi: Ekosistem, Flora dan fauna. • Kondisi Sosial budaya dan ekonomi masyarakat: tingkat pendidikan, jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja, pengangguran, kepadatan penduduk, mobilitas penduduk, system produksi dan mata pencaharian, kelembagaan, peta potensi konfik, stakeholders, fasilitas umum dan falitas sosial Balai TNMB; Balai TNMB; Monografi Desa dan Kecamatan, Jember dalam Angka dan BPS Rencana Tata Ruang kabupaten dan propinsi • Rencana Tata Ruang nasional, propinsi dan kabupaten Balai TNMB, Bapppekab dan Biro Hukum Pemkab Jember Jember dan banyuwangi Tabel 9 Pertemuan lokal tentang pengelolaan kawasan hutan di Jember yang diikuti No Waktu Tempat Acara Penyelenggara Peserta 01 Hotel Rembangan Jember Rapat koordinasi Strategi dan TOR rehabilitasi kawasan hutan di Jember berbasis sekolah Kerja-sama Balai TNMB, Perhutani, Dishut, Diknas Balai TNMB, Perhutani, LPM UNEJ, GNKL, Dishut, Diknas, TNIPOLRI, 02 Aula Rumah Makan Ampera Jember Diskusi strategi relokasi kelompok masyarakat yang mengokupasi kawasan hutan Perhutani, dan Dishut kab.Jember Perhutani, TNI, Dishut, GNKL, LMDH 03 Gedung Bina Insani Jember Seminar: Pengelolaan SDH di Jember yang berpihak pada upaya perbaikan kawasan hutan dan masyarakat HMI Cab.Jember dan Walhi Jatim HMI Cabang Jember, Perhutani, Walhi JATIM, GNKL 04 Aula KPU Kab. Jember Seminar: Hak dan kelembagaan masyarakat atas kawasan hutan terkait dengan rencana tambang di kawasan hutan lindung dan TN PMII Cab.Jember PMII Cabang .Jember Perhutani, JATAM, GNKL, WALHI JATIM 05 Kantor PCNU Jember Hak MDH dalam pengelolaan SDH GNKL, PCNU Jember, FKLMDH Jember PCNU Jember, GNKL, FK- LMDH Jember, Alam Hijau Tempurejo 06 Aula POMA UNEJ Reaksi atas Lahirnya PP Nomor: 2 Tahun 2008 tentang tambang dalam kawasan lindung dan TN LPM Ekspose FE UNEJ LPM Ekspose FE UNEJ, WALHI JATIM, GNKL, SD INPRES Jember 07 Gedung PKM UNEJ Dialog Interaktif: Reaksi atas SK Izin KP Tambang Mangaan dari Disperindag Jember di kawasan penyangga TNMB dan hutan lindung Babansilosanen LPM Prima FISIP UNEJ LPM Prima FISIP UNEJ, GNKL, Komisi B DPRD Jember, Perhutani, Balai TNMB, PA se-Jember 08 21 Okt 2008 Masjid Al Hidayah Curahwungkal Pace Silo Gerakan Rakyat Kontra Tambang di kawasan penyangga TNMB dan Hutan Babansilosanen Tokoh masy. Silo FORKOMPAC Tokoh masy. Silo, DKLH Pemkab Jember GNKL, MWCNU Silo 09 27 Maret 2009 PP Al Hidayah Karangharjo Silo Gerakan Rakyat Anti Tambang GARANG di kawasan penyangga TNMB dan Hutan Babansilosanen Tokoh masy. Silo FORKOMPAC GNKL Tokoh masy. Silo Pace dan Mulyorejo FORCOMPAC, GNKL, MWCNU Silo, KARST, HAMIM Lanjutan Tabel 9 No Waktu Tempat Acara Penyelenggara Peserta 10 30 Des 2009 Aula TNMB Workshop Program Pengurangan Emisi dari Deforestrasi dan Degradasi Hutan Balai TNMB dan Puslit Sosek dan Kebijakan Kehutanan Balitbang Kehutanan KAIL, Latin Bogor, GNKL, OPR, PSL dan Lemlit Unej, Pemkab Jember Banyuwangi, Balai TNMB, dan Puslit Sosek dan Kebijakan Kehutanan Balitbang Kehutanan 11 Aula FMIPA UNEJ Diskusi Interaktif: Tambang dalam Kawasan Konservasi dan Lindung BEM FMIPA UNEJ BEM UNEJ, LSM-L, OPA UNEJ 12 12-13 Maret 10 Kantor TNMB Ambulu Diskusi dan Konsultasi stakeholders dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian keanekaragamab hayati TNMB Latin Bogor Latin, KAIL, GNKL, NU, ELPAMAS, Pers, KomunitasUstadzGuru sekitar TNMB 13 19 Maret 10 Masjid Pace Musyauwarah mengatasi tambang ilegal yang dipelihara dan dibiarkan oleh Polisi dan Pemkab Jember PCNU Jember HAMIM, YPSM, GNKL, FKPMM, MWCNU, Tokoh masy Silo, PMII, FORKOMPAC, PCNU, SERBUK, SKeTSA

3. 6 Penentuan Sampel

Dalam penelitian naturalistik kualitatif, spesifikasi yang homogen menjadi sub unit yang lebih kecil dengan karakteristik lebih spesifik dipandang lebih membantu untuk bertolak dari hal yang lebih kontekstual. Berbeda dengan konsep positivistik kuantitatif yang bertolak dari konsep asumsi homogenitas atau populasi berdistribusi normal, penelitian kua litatif bertolak dari asumsi bahwa konteks akan lebih mendekatkan kepada karakteristik idiographik bukan nomothetik Muhajir 1990. Agar tidak terjadi homogenitas data, maka pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif pada umumnya adalah dengan cara purposive sampling Muhadjir 1990; Rice Ezzy 2000 Patton 1980 dalam Muhajir 1990 menyatakan bahwa dalam pengambilan sampel dapat dilakukan dalam enam tipe, yang lebih berharga daripada pengambilan sampel secara acak, yakni; 1. Sampel ekstrim atau kasus yang menyimpang untuk mendapatkan informasi kasus ekstrim; 2. Sampel kasus tipikal, untuk menghindari penolakan informasi yang memang khusus; 3. Sampel yang memberikan keragaman maksimal, untuk merekam keragaman yang unik; 4. Sampel pada kasus-kasus ekstrim, untuk memperoleh informasi aplikasi maksimum pada kasus lain, karena jika pada kasus yang ekstrim dapat berlaku, tentunya kasus kurang ekstrim akan dapat juga digunakan; 5. Sampel untuk kasus-kasus sensitif, untuk menarik perhatian pada studi tersebut; 6. Sampel yang memudahkan, untuk menghemat uang, waktu atau kegiatan penelitian itu sendiri.