Analisis akses dan hak-hak masyarakat dalam pengelolaan TNMB

untuk optimasi fungsi dan pengelolaan kawasan, berdasarkan SK Dirjen PHKA No. 185KptsDJ-V1999. Zona Pemanfaatan seluas 1.050 Ha 1995 atau 1.285 Ha 2005 berada pada kawasan Pantai Bandealit, Pantai Sukamade dan Teluk Rajegwesi, sedangkan Zona Pemanfaatan khusus seluas 2.154 Ha 1995 atau 2.155 Ha 2005 adalah bekas perkebunan PT Bandealit dab PT. Sukamade Baru. Rincian luas masing-masing tipe ekosistem pada setiap zonasi TNMB seperti tertera dalam Tabel 14. Tabel 14 Tipe ekosistem pada setiap zonasi TNMB No Zona Pengelolaan Luas Ha Tipe Ekosistem HM HP HR HHT HRhe 1995 2005 1 Zona Inti 34.706 27.915 - 620 - 23.870 3.425 2 Zona Rimba 14.620 22.622 7 675 25 20.340 1.575 3 Zona Pemanfaatan Intensif2005 1.050 1.285 - 925 - - 360 4 Zona Pemanfaatan Khusus Penyangga2005 2.154 2.155 - - - 2.155 - 5 Zona Rehabilitasi 5.470 4.023 - - - 3.573 450 Jumlah 58.000 58.000 7 2.220 25 49.938 5.810 Sumber : BTNMB 1995; Jamil et al. 2005. Keterangan: HM: Hutan Mangrove, HP: Hutan pantai, HR: Hutan Rawa; HHT: Formasi Hutan Hujan Tropis, Hrhe: Hutan Rheophyte

4. 2 Iklim dan Curah Hujan

Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, kawasan TNMB di bagian utara dan timur Sukamade dan Malangsari termasuk tipe iklim B, sedangkan bagian selatan dan barat termasuk tipe iklim C. Curah hujan rata-rata antara 2.300 mm sampai 4.000 mm tahun, dengan rata-rata bulan keing 4 bulan dan bulan basah 7 bulan. Kawasan TNMB banyak dipengaruhi oleh banyaknya angin Muson, pada bulan November sampai bulan Maret angin bertiup dari arah barat laut yang mengakibatkan turun hujan, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai Oktober Jamil et al. 2005.

4. 3 Kondisi Hidrogeologi dan Sumberdaya Air

Kawasan TNMB memiliki air tanah dan produktifitas akifer yang terdiri atas: 1. Akifer bercelah atau sarang produktifitas kecil dan daerah air tanah langka. Daerah air tanah langka ini terdapat pada sebagian besar kawasan TNMB. Akifer produktif kecil berarti umumnya keterusan air sangat rendah, air tanah setempat dangkal dalam jumlah terbatas dapat diperoleh pada zona pelapukan dari batuan padu; 2. Akifer dengan aliran melalui ruang antar butir. Terdapat di daerah dataran pantai, cekungan antra gunung dan kaki gunung api. Air setempat produktif sedang berarti akifer tidak menerus, tipis dan rendah keterusannya. Debit sumur umumnya kurang dari 5 literdetik. Berdasarkan komposisi litologi batuan dan kelulusannya, kawasan TNMB terdiri dari; 1 Batu gamping terumbu berlapis, dengan tingkat pembentukan karst yang beragam. Kelulusan air sedang samapai tigggi, 2 Batuan volkan mengandung leusit. Kelulusan rendah sampai sedang, dan, 3 Aluvium endapan sungai, umumnya tersusun oleh bahan-bahan berbutir halus lempung lanau, dengan selingan pasiran. Umumnya kelulusannya rendah dan sedang. Dalam kawasan TNMB, terdapat banyak sumberdaya air berupa sungai kali. Adapun nama-nama sungai kali yang mengalir atau melintasi kawasan TNMB seperti tertera dalam Tabel 15. Berdasarkan hasil inventarisasi potensi sumberdaya air sungai-sungai dalam kawasan TNMB seperti terlihat dalam Tabel 16. Tabel 15 Sumberdaya air dalam Kawasan TNMB No Induk Sungai Anak Sungai 1. Kali Lanang Kali Kuning 2. Kali Bandealit Kali Cawang, Kali Bon Pantai 3. Kali PA - 4. Kali Tapen - 5. Kali Andongrejo - 6. Kali Sanenrejo Kali Gandung, Kali Towo, Kali Tumpanglima, Kali Sumberpacet 7. Kali Karang Tambak Kali Jambe, Kali Kawat 8. Kali Sukamade - Sumber: BTNMB 2007 Tabel 16 Potensi sumberdaya air sungai-sungai dalam kawasan TNMB No Potensi Sumber Air Lokasi Ciri Kecepatan MDtk Kedalam CM 1. Sungai Sukamade Sukamade Air Jernih 0,705 30 – 95 cm Sungai Kalisanen Sanenrejo Keruh, Coklat, bersubstrat lumpur berpasi Sungai Sumbergadung Bandealit Air Jernih, bersubstrat pasir dan kerikil dan batuan 2. Sumber air sumur - Air Jernih Sumber: BTNMB 2007