Kondisi faktual : METODE PENELITIAN
Guba dengan mengikuti pemikiran Glaser dan Strauss Muhajir 1990 mengemukakan empat karakteristik sampel teoritik theoritical sampling atau
sinonim dengan sampel purposive, yakni; 1. disain sampel bersifat sementara, tetapi tidak dirancang secara apriori, 2. seleksi berkelanjutan terhadap unit-unit
sampel sesuai dengan informasi yang diperoleh di lapangan dengan mengoptimalkan keragaman, 3. penyesuaian atau pemfokusan sampel secara
berkelanjutan, sehingaa memungkinkan peneliti melakukan revisi sampel, dan 4. menyeleksi sampel menuju ke kejenuhan informasi.
Rice Ezzy 2000 menyatakan bahwa penelitian kualitatif berkepentingan untuk mendapatkan kasus-kasus yang dapat memberikan
informasi yang kaya akan fenomena yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif, ukuran sampel cukup besar jika peneliti telah cukup puas bahwa data yang
diperoleh cukup kaya dan cukup meliputi dimensi-dimensi yang diteliti. Rice Ezzy 2000 menambahkan bahwa prinsip ukuran sampel penelitian kualitatif
adalah;
1. secara umum menggunakan sampel sebesar 40 hingga 200 responden. Sangat jarang penelitian kualitatif menggunakan sampel lebih besar dari 200 responden
2. kebutuhan ukuran sampel merupakan implikasi dari pencuplikan teoritis theoritical sampling yang dianut secara umum dalam penelitian kualitatif. Artinya, ukuran
sampel ditentukan berdasarkan alasan teoritis, bukan alasan statistik, sehingga tidak relevan mempertanyakan rumus ukuran sampel yang mengandalkan ukuran-ukuran
presisi statistik dalam penelitian kualitatif.
3. penambahan kasus dalam theoritical sampling seharusnya berhenti mengikuti konsep saturasi teoritis.
Gummesson 1991 menyatakan bahwa sifat pengumpulan data penelitian kualitatif adalah eksploratif, fleksibel, reflektif, terbuka dan berkembang terus
menerus sesuai dengan kemajuan-kemajuan sepanjang proses penelitian, sehingga ukuran sampel dapat saja bertambah atau lebih besar dari rencana semula.
Gummersson 1991 menambahkan bahwa jumlah kasus yang dibutuhkan dalam penelitian ditentukan oleh kejenuhan saturastion, yakni kontribusi marginal
yang semakin menurun dari setiap pertambahan kasus. Peneliti tidak perlu melanjutkan mencari tambahan kasus jika manfaat marginal dari setiap
pertambahan kasus mendekati nol.